Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Bangun Patung Penari dan Jukung Rangkang

Indikator kemajuan daerah tak hanya dilihat dari kualitas sumber daya manusia, tapi juga pembangunan infastrukturnya. Untuk itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah merencanakan menata dan mempercantik wajah ibu kota.

EMANUEL LIU, Palangka Raya

PENATAAN sarana infrastruktur yang berada di ibu kota provinsi terus dilakukan Pemprov Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng. Selain fokus menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pemprov di bawah komando Gubernur H Sugianto Sabran juga berupaya mempercantik wajah Kota Cantik -julukan Palangka Raya.

Selain menata Bundaran Besar yang pengerjaannya dimulai tahun ini, pemprov juga akan menata tugu simpang Mahir Mahar yang terletak di persimpangan Jalan RTA Milono dan Mahir Mahar.

Kepala Dinas PUPR Kalteng H Shalahuddin, S.T., M.T. mengatakan bahwa penataan ulang tugu Mahir-Mahar akan dilakukan secara bertahap.

“Total dana yang dibutuhkan Rp30 miliar. Tahun ini akan dikucurkan Rp15 miliar untuk memulai pengerjaan. Dilanjutkan lagi tahun berikutnya untuk pengerjaan,” katanya kepada Kalteng Pos ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/1).

Baca Juga :  Aset Daerah Harus Dikelola dengan Maksimal

Shalahuddin menyebut, saat ini masih ada sebagian lokasi yang masuk dalam kawasan hijau dan masih belum clear and clean (CnC). Pembangunan pun akan dilakukan bertahap dan berkelanjutan.

“Tahun ini akan mulai dikerjakan untuk arah Palangka Raya. Dan untuk yang ke arah Kereng Bangkirai dan arah Banjarmasin akan dilanjutkan tahun berikutnya,” tuturnya.

Yang dikerjakan antara lain tugu simpang Mahir-Mahar serta patung penari tari Manasai sebagai salah satu jenis tari pergaulan masyarakat Dayak Kalteng yang melambangkan kegembiraan dan biasa dibawakan untuk menyambut tamu pemerintahan yang tiba di Kalteng. Juga akan dibangun patung Jukung Rangkang sebagai simbol alat transportasi tradisional masyarakat Kalteng.

Di sekitar tugu itu akan ditanami pohon kiara payung, dipasang lampu taman custom, tulisan dengan huruf akrilik, finishing lantai (colorful pattern concrete), areal grass block, pohon trembesi, pohon tapiung, ornamen ACP cutting, atap tanaman rambat, ornamen kolom, pohon palem, lampu taman custom, pagar drainase, dan lainnya.

Baca Juga :  Cara Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dengan Melaksanakan Vaksinasi Covid-19

Pewarnaan akan didominasi lima warna dalam suku Dayak, yakni merah, kuning, hijau, putih, dan hitam. Juga dilengkapi dengan infrastruktur penunjang lainnya.

Program ini merupakan wujud perhatian serius Gubernur H Sugianto Sabran pada sektor pembangunan, yang meliputi infrastruktur jalan, pertanian, perikanan, pendidikan, serta kesehatan dan pelayanan masyarakat, sehingga diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Penataan wajah ibu kota terus dilakukan. Pemerintah berharap dengan pembangunan ini bisa mewujudkan keinginan masyarakat, mempercantik wajah kota, dan menyediakan ruang public bagi masyarakat.

“Kami harapkan di tengah kota ada ruang publik, sehingga masyarakat bisa gunakan itu untuk bersantai dan rekreasi, sekaligus menarik minat wisatawan. Selain itu, tujuan pembangunan ini untuk memperkuat sektor pariwisata dan memberi kesan kepada setiap orang yang berkunjung ke Kota Palangka Raya sebagai pintu masuk ke wilayah Kalteng,” terangnya. (nue/ce/ala)

Indikator kemajuan daerah tak hanya dilihat dari kualitas sumber daya manusia, tapi juga pembangunan infastrukturnya. Untuk itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng telah merencanakan menata dan mempercantik wajah ibu kota.

EMANUEL LIU, Palangka Raya

PENATAAN sarana infrastruktur yang berada di ibu kota provinsi terus dilakukan Pemprov Kalteng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng. Selain fokus menuntaskan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pemprov di bawah komando Gubernur H Sugianto Sabran juga berupaya mempercantik wajah Kota Cantik -julukan Palangka Raya.

Selain menata Bundaran Besar yang pengerjaannya dimulai tahun ini, pemprov juga akan menata tugu simpang Mahir Mahar yang terletak di persimpangan Jalan RTA Milono dan Mahir Mahar.

Kepala Dinas PUPR Kalteng H Shalahuddin, S.T., M.T. mengatakan bahwa penataan ulang tugu Mahir-Mahar akan dilakukan secara bertahap.

“Total dana yang dibutuhkan Rp30 miliar. Tahun ini akan dikucurkan Rp15 miliar untuk memulai pengerjaan. Dilanjutkan lagi tahun berikutnya untuk pengerjaan,” katanya kepada Kalteng Pos ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (6/1).

Baca Juga :  Aset Daerah Harus Dikelola dengan Maksimal

Shalahuddin menyebut, saat ini masih ada sebagian lokasi yang masuk dalam kawasan hijau dan masih belum clear and clean (CnC). Pembangunan pun akan dilakukan bertahap dan berkelanjutan.

“Tahun ini akan mulai dikerjakan untuk arah Palangka Raya. Dan untuk yang ke arah Kereng Bangkirai dan arah Banjarmasin akan dilanjutkan tahun berikutnya,” tuturnya.

Yang dikerjakan antara lain tugu simpang Mahir-Mahar serta patung penari tari Manasai sebagai salah satu jenis tari pergaulan masyarakat Dayak Kalteng yang melambangkan kegembiraan dan biasa dibawakan untuk menyambut tamu pemerintahan yang tiba di Kalteng. Juga akan dibangun patung Jukung Rangkang sebagai simbol alat transportasi tradisional masyarakat Kalteng.

Di sekitar tugu itu akan ditanami pohon kiara payung, dipasang lampu taman custom, tulisan dengan huruf akrilik, finishing lantai (colorful pattern concrete), areal grass block, pohon trembesi, pohon tapiung, ornamen ACP cutting, atap tanaman rambat, ornamen kolom, pohon palem, lampu taman custom, pagar drainase, dan lainnya.

Baca Juga :  Cara Mempercepat Pemulihan Ekonomi Dengan Melaksanakan Vaksinasi Covid-19

Pewarnaan akan didominasi lima warna dalam suku Dayak, yakni merah, kuning, hijau, putih, dan hitam. Juga dilengkapi dengan infrastruktur penunjang lainnya.

Program ini merupakan wujud perhatian serius Gubernur H Sugianto Sabran pada sektor pembangunan, yang meliputi infrastruktur jalan, pertanian, perikanan, pendidikan, serta kesehatan dan pelayanan masyarakat, sehingga diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Penataan wajah ibu kota terus dilakukan. Pemerintah berharap dengan pembangunan ini bisa mewujudkan keinginan masyarakat, mempercantik wajah kota, dan menyediakan ruang public bagi masyarakat.

“Kami harapkan di tengah kota ada ruang publik, sehingga masyarakat bisa gunakan itu untuk bersantai dan rekreasi, sekaligus menarik minat wisatawan. Selain itu, tujuan pembangunan ini untuk memperkuat sektor pariwisata dan memberi kesan kepada setiap orang yang berkunjung ke Kota Palangka Raya sebagai pintu masuk ke wilayah Kalteng,” terangnya. (nue/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/