Senin, November 25, 2024
30.4 C
Palangkaraya

Taraf Ekonomi Warga di Desa Hanaut Meningkat

SAMPIT – Taraf kehidupan masyarakat yang tinggal di Desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut meningkat. Hal itu seiring dengan dijadikan desa tersebut sebagai Kampung Reforma Agraria.

“Perekonomian warga di desa ini Alhamdulilah mulai meningkat dengan adanya dukungan kegiatan ekonomi masyarakat seperti pengolahan kopi, padi dan lainnya,” kata Kepala Desa Hanaut, Nanang Qasim.

Dia mengaku, semenjak ditetapkan desa itu menjadi Kampung Reforma Agraria, desanya semakin maju, dan masyarakat semakin sejahtera.

Nanang mengucapkan, terima kasih kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kakanwil, dan Pemerintah Daerah Kotim yang telah membantu dalam mewujudkan desa lebih maju, dan taraf ekonomi masyarakat meningkat.

Dia mengaku, di Desa Hanaut telah dilaksanakan beberapa pelatihan kepada warga masyarakat, antara lain pelatihan pengeringan rotan, dari rotan basah menjadi rotan setengah jadi atau rotan kering dan pelatihan pengemasan kopi, yang diharapkan nantinya dapat mengubah pola pikir masyarakat Desa Hanaut dalam berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya.

Baca Juga :  Desa Pasir Panjang, Wisata Alam dan Budaya

Sementara itu, Wamen ATR/BPN, Surya Tjandra mengakui, melalui program Kampung Reforma Agraria dapat meningkatkan taraf ekonomi warga setempat. Hal itu dikarenakan program Kampung Reforma Agraria bertujuan untuk menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan. Dalam artian  warga tidak hanya diberikan sertifikat, namun juga diberikan pelatihan dan pengembangan hasil pertanian, serta pemasaran. Sehingga, potensi apa saja yang ada di desa tersebut bisa lebih terangkat dan bernilai ekonomis.

Bupati Kotim, Halikinnor mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap Kampung Reforma Agraria, sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat di desa itu. Dia berharap program ini bisa berlanjut ke desa-desa lainnya.

Menurutnya, pengelolaan administrasi pertanahan merupakan hal yang harus dilakukan secara profesional. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat hanya dapat tercipta apabila tanah yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal, arif dan bijaksana.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Disdukcapil Karena Jemput Bola Rekam KTP-El

“Semua kegiatan hari ini terlaksana berkat kerja sama semua pihak, baik seluruh instansi pemerintah yang tergabung dalam tim GTRA maupun pihak swasta dalam bentuk CSR dan masyarakat Desa Hanaut,” beber Halikinnor. Bupati berharap, masyarakat Desa Hanaut dapat terus mengembangkan diri dengan melakukan perubahan pola hidup dan pola usaha, dengan memanfaatkan peralatan yang telah dibagikan serta pelatihan yang telah diberikan, agar taraf kehidupan masyarakat dapat lebih meningkat. (sli/ans)

SAMPIT – Taraf kehidupan masyarakat yang tinggal di Desa Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut meningkat. Hal itu seiring dengan dijadikan desa tersebut sebagai Kampung Reforma Agraria.

“Perekonomian warga di desa ini Alhamdulilah mulai meningkat dengan adanya dukungan kegiatan ekonomi masyarakat seperti pengolahan kopi, padi dan lainnya,” kata Kepala Desa Hanaut, Nanang Qasim.

Dia mengaku, semenjak ditetapkan desa itu menjadi Kampung Reforma Agraria, desanya semakin maju, dan masyarakat semakin sejahtera.

Nanang mengucapkan, terima kasih kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kakanwil, dan Pemerintah Daerah Kotim yang telah membantu dalam mewujudkan desa lebih maju, dan taraf ekonomi masyarakat meningkat.

Dia mengaku, di Desa Hanaut telah dilaksanakan beberapa pelatihan kepada warga masyarakat, antara lain pelatihan pengeringan rotan, dari rotan basah menjadi rotan setengah jadi atau rotan kering dan pelatihan pengemasan kopi, yang diharapkan nantinya dapat mengubah pola pikir masyarakat Desa Hanaut dalam berusaha untuk meningkatkan taraf kehidupannya.

Baca Juga :  Desa Pasir Panjang, Wisata Alam dan Budaya

Sementara itu, Wamen ATR/BPN, Surya Tjandra mengakui, melalui program Kampung Reforma Agraria dapat meningkatkan taraf ekonomi warga setempat. Hal itu dikarenakan program Kampung Reforma Agraria bertujuan untuk menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan. Dalam artian  warga tidak hanya diberikan sertifikat, namun juga diberikan pelatihan dan pengembangan hasil pertanian, serta pemasaran. Sehingga, potensi apa saja yang ada di desa tersebut bisa lebih terangkat dan bernilai ekonomis.

Bupati Kotim, Halikinnor mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap Kampung Reforma Agraria, sehingga berdampak terhadap perekonomian masyarakat di desa itu. Dia berharap program ini bisa berlanjut ke desa-desa lainnya.

Menurutnya, pengelolaan administrasi pertanahan merupakan hal yang harus dilakukan secara profesional. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat hanya dapat tercipta apabila tanah yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal, arif dan bijaksana.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Disdukcapil Karena Jemput Bola Rekam KTP-El

“Semua kegiatan hari ini terlaksana berkat kerja sama semua pihak, baik seluruh instansi pemerintah yang tergabung dalam tim GTRA maupun pihak swasta dalam bentuk CSR dan masyarakat Desa Hanaut,” beber Halikinnor. Bupati berharap, masyarakat Desa Hanaut dapat terus mengembangkan diri dengan melakukan perubahan pola hidup dan pola usaha, dengan memanfaatkan peralatan yang telah dibagikan serta pelatihan yang telah diberikan, agar taraf kehidupan masyarakat dapat lebih meningkat. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/