Senin, November 25, 2024
24 C
Palangkaraya

Kepatuhan Prokes dan Capaian Vaksinasi

Rini juga mengatakan bahwa dimungkinkan level PPKM suatu daerah dinaikan atau diturunkan statusnya oleh pemerintah pusat bila terjadi perubahan angka hasil perhitungan zonasi. “Jika dalam dua minggu itu dalam  penilaian dilihat ada penurunan, konsisten, atau malah naik, tentu akan berubah pula levelnya,” ujarnya.

Terkait kondisi di 14 kabupaten/kota di Kalteng, dikatakan Rini, masih belum aman. Sebab, penilaian indikator kesehatan oleh pemerintah masih fluktuatif dan tidak konsisten. “Selama tiga indikator itu nilainya masih fluktuatif dan tidak konsisten, jadi kita belum aman,” ucapnya.

Rini merujuk Kota Palangka Raya yang saat ini masih berada di zona level 2. Dia menyebut, meski diakui terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang divaksinasi, tapi tetap saja muncul kasus baru positif Covid-19.

Baca Juga :  TNI AL-Lanal Banjarmasin Aksi Cepat Tanggap terhadap Bencana Alam di Barabai

“Selain itu kita bisa lihat juga kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, area-area mana yang tidak patuh, seperti di pasar atau di kafe, orangnya pakai masker semua enggak, kita lihat saja di situ,” katanya.  

Sementara, terkait Kabupaten Kapuas yang merupakan satu-satunya wilayah di Kalteng yang masih berada di level 3, dikatakan Rini, salah satunya alasannya karena tingkat pelaksanaan vaksinasi belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah daerah.

“Padahal vaksinasi jalan terus, tapi ketika mereka menambah target, otomatis capaian menjadi tidak tercapai,” terangnya.  

Selain itu, faktor mobilitas masyarakat dan kepatuhan, penerapan menerapkan protokol kesehatan, jumlah pasien baru positif Covid-19, serta pelaksanaan testing dan tracing juga menjadi faktor yang menentukan Kabupaten Kapuas masih berada di level 3.

Baca Juga :  AMAN Batara Dukung Perpanjangan PPKM Level 3

Karena itu pihaknya mengingatkan masyarakat Kalteng untuk tidak terbuai euforia penurunan kasus Covid-19, karena sejauh ini masih berada dalam kondisi pandemi. Karena itu, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Adanya varian baru (Covid-19) mengingatkan kita untuk tidak boleh lengah,” pungkasnya.

Rini juga mengatakan bahwa dimungkinkan level PPKM suatu daerah dinaikan atau diturunkan statusnya oleh pemerintah pusat bila terjadi perubahan angka hasil perhitungan zonasi. “Jika dalam dua minggu itu dalam  penilaian dilihat ada penurunan, konsisten, atau malah naik, tentu akan berubah pula levelnya,” ujarnya.

Terkait kondisi di 14 kabupaten/kota di Kalteng, dikatakan Rini, masih belum aman. Sebab, penilaian indikator kesehatan oleh pemerintah masih fluktuatif dan tidak konsisten. “Selama tiga indikator itu nilainya masih fluktuatif dan tidak konsisten, jadi kita belum aman,” ucapnya.

Rini merujuk Kota Palangka Raya yang saat ini masih berada di zona level 2. Dia menyebut, meski diakui terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang divaksinasi, tapi tetap saja muncul kasus baru positif Covid-19.

Baca Juga :  TNI AL-Lanal Banjarmasin Aksi Cepat Tanggap terhadap Bencana Alam di Barabai

“Selain itu kita bisa lihat juga kepatuhan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, area-area mana yang tidak patuh, seperti di pasar atau di kafe, orangnya pakai masker semua enggak, kita lihat saja di situ,” katanya.  

Sementara, terkait Kabupaten Kapuas yang merupakan satu-satunya wilayah di Kalteng yang masih berada di level 3, dikatakan Rini, salah satunya alasannya karena tingkat pelaksanaan vaksinasi belum mencapai target yang ditetapkan pemerintah daerah.

“Padahal vaksinasi jalan terus, tapi ketika mereka menambah target, otomatis capaian menjadi tidak tercapai,” terangnya.  

Selain itu, faktor mobilitas masyarakat dan kepatuhan, penerapan menerapkan protokol kesehatan, jumlah pasien baru positif Covid-19, serta pelaksanaan testing dan tracing juga menjadi faktor yang menentukan Kabupaten Kapuas masih berada di level 3.

Baca Juga :  AMAN Batara Dukung Perpanjangan PPKM Level 3

Karena itu pihaknya mengingatkan masyarakat Kalteng untuk tidak terbuai euforia penurunan kasus Covid-19, karena sejauh ini masih berada dalam kondisi pandemi. Karena itu, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. “Adanya varian baru (Covid-19) mengingatkan kita untuk tidak boleh lengah,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/