Dikatakannya, beberapa tahun lalu almarhum Budi memiliki penyakit jantung dan sudah dipasang ring. Namun selama ini bisa beraktivitas seperti biasa dan terlihat sehat.
“Beberapa bulan ini beliau sering batuk, lalu sudah sebulan terakhir ini beliau lebih banyak kerjakan tugasnya dari rumah,” katanya.
Memang terus dipantau dengan kontrol ke dokter, tapi tidak menjalani opname. Selain itu, Farid menyebut bahwa paru-paru Budi punya beberapa permasalahan.
“Kamis atau Jumat dilakukan pemeriksaan, terlihat ada cairan di paru-paru, kemudian Jumat malam dibawa ke RS, Sabtu pagi beliau WA saya bahwa sedang dirawat,” ucapnya lagi.
Pada Sabtu, dilakukan tindakan medis terhadap almarhum dengan dilakukan penyedotan di bagian paru-paru. Setelah itu kondisinya kembali stabil. Namun tiba-tiba pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB, diinformasikan bahwa kondisinya menurun lagi, lalu pada pukul 05.43 WIB mengembuskan napas terakhir.
“Beliau meninggal di RS dr Doris Sylvanus Palangka Raya, saya juga ikut ke RS sampai membawa jenazahnya ke rumah duka,” ucap Farid.
Ditambahkannya, saat pertama masuk ke RSDS, almarhum Budi juga menjalani pemeriksaan swab dan dinyatakan negatif Covid-19. Saat sudah dinyatakan meninggal, dilakukan swab lagi. Hasilnya pun tetap negatif.
“Jenazah dimandikan di rumah duka dan dikuburkan seperti biasa,” pungkasnya. (abw/ce/ala)