PALANGKA RAYA-Setelah hampir 19 bulan pandemi virus corona (Covid-19) melanda, perekonomian masyarakat termasuk para pekerja kreatif jadi terpuruk. Untuk menumbuhkan semangat pelaku industri kreatif yang terpukul, Partai Demokrat menyelenggarakan lomba karya kreatif secara berjenjang mulai dari tingkat provinsi hingga nasional.
“Lomba ini diselenggarakan untuk menyambut dua dekade Partai Demokrat yang akan jatuh pada 9 September 2021 nanti,” kata Ketua DPD Demokrat Kalteng H Nadalsyah melalui Sekretaris DPD Partai Demokrat H Junaidi kepada media di kantor DPD, Senin (9/8).
Ada enam bidang kreatif yang diperlombakan, yaitu menyanyi, menulis, melukis dan karikatur, video pendek, fotografi, serta desain merchandise. Total hadiah yang disediakan panitia mencapai ratusan juta rupiah.
“Lomba terbuka bagi masyarakat umum maupun pekerja kreatif profesional pada masing-masing bidang,” katanya didampingi Wakil Ketua DPD Hatir Saya Tarigan dan Ketua Panitia Heri Purwanto.
Tema utama lomba adalah Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat. Setiap peserta lomba bebas memilih satu dari lima subtema yang disediakan panitia; Penanganan Covid-19; Selamatkan Ekonomi Rakyat; Selamatkan Demokrasi; Keadilan dan Kedamaian; Muda adalah Kekuatan.
Pendaftaran lomba dimulai sejak 8 Agustus 2021 melalui DPD Partai Demokrat di masing-masing provinsi. Batas waktu (deadline) memasukkan materi lomba pada 28 Agustus nanti.
Juri pada tingkat DPD Partai Demokrat akan menyeleksi karya-karya terbaik pada 29-31 Agustus 2021, lalu pada 1 September 2021 mengumumkan peraih juara I sampai III.
Selanjutnya, juara I di tingkat DPD Partai Demokrat secara otomatis diikutkan dalam kompetisi nasional dengan hadiah yang lebih besar. Pemenang tingkat nasional akan diumumkan saat HUT Partai Demokrat pada 9 September 2021.
Selain lomba kreatif, Partai Demokrat juga menyelenggarakan Bulan Bakti sebagai wujud komitmen Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat. Ada dua kegiatan selama Bulan Bakti ini, yakni bakti sosial dan bantuan sosial dengan sasaran utama yakni masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman), masyarakat tidak mampu, dan para simpatisan Partai Demokrat yang terdampak ekonominya akibat pandemi Covid-19.