Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Kalteng Siaga Darurat Karhutla

“Dengan demikian setiap peluang kejadian karhutla dapat dideteksi. Jika terjadi kebakaran, dapat dilakukan pemadaman sedini mungkin, sehingga tidak menimbulkan kebakaran yang lebih besar. Ini dilakukan untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap,” tegasnya.

Dalam situasi pandemi saat ini, seluruh personel yang bertugas dalam penanganan di lapangan diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jangan sampai terpapar Covid-19 saat menjalankan tugas. Semua anggota satgas dapat melakukan sosialisasi dan adukasi agar masyarakat dapat lebih memahami soal bahaya kebakaran hutan dan lahan serta Covid-19.

Di tempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, daerah rawan karhutla yang paling diwaspadai pihaknya yakni Taman Nasional Sebagau dan Taman Nasional Tanjung Puting.

Baca Juga :  AKP MA, Oknum Polisi Terdakwa Dugaan Pelecehan terhadap Anak Divonis 2 Bulan

“Tahun ini yang perlu ditingkatkan kewaspadaan adalah Taman Nasional Sebangau di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, karena adanya warning dari BMKG bahwa kemungkinan kemarau melanda dua kabupaten itu pada Agustus dan September,” tegas jenderal bintang dua ini.

Kemudian, lanjut kapolda, langkah-langkah antisipasi yang dilakukan antara lain melalui upaya preventif seperti patroli gabungan TNI Polri dan unsur terkait, serta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan secara periodik.

“Upaya sosialisasi dan edukasi juga akan terus kami lakukan di 14 kabupaten/kota. Termasuk mengagendakan latihan gabungan dengan sasaran Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas serta kabupaten lainnya yang juga dinilai rawan,” tegas kapolda.

Baca Juga :  Pelayanan Gratis Hanya Ada di Fasilitas Kesehatan Pemerintah

Pasukan yang akan dilibatkan di tingkat provinsi berjumlah 400 orang dan 400 personel dari kabupaten/kota serta unsur lainnya. Diperkirakan total personel yang akan melakukan penanganan nanti mencapai 1.400 orang.

“Dengan demikian setiap peluang kejadian karhutla dapat dideteksi. Jika terjadi kebakaran, dapat dilakukan pemadaman sedini mungkin, sehingga tidak menimbulkan kebakaran yang lebih besar. Ini dilakukan untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap,” tegasnya.

Dalam situasi pandemi saat ini, seluruh personel yang bertugas dalam penanganan di lapangan diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jangan sampai terpapar Covid-19 saat menjalankan tugas. Semua anggota satgas dapat melakukan sosialisasi dan adukasi agar masyarakat dapat lebih memahami soal bahaya kebakaran hutan dan lahan serta Covid-19.

Di tempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, daerah rawan karhutla yang paling diwaspadai pihaknya yakni Taman Nasional Sebagau dan Taman Nasional Tanjung Puting.

Baca Juga :  AKP MA, Oknum Polisi Terdakwa Dugaan Pelecehan terhadap Anak Divonis 2 Bulan

“Tahun ini yang perlu ditingkatkan kewaspadaan adalah Taman Nasional Sebangau di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, karena adanya warning dari BMKG bahwa kemungkinan kemarau melanda dua kabupaten itu pada Agustus dan September,” tegas jenderal bintang dua ini.

Kemudian, lanjut kapolda, langkah-langkah antisipasi yang dilakukan antara lain melalui upaya preventif seperti patroli gabungan TNI Polri dan unsur terkait, serta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan secara periodik.

“Upaya sosialisasi dan edukasi juga akan terus kami lakukan di 14 kabupaten/kota. Termasuk mengagendakan latihan gabungan dengan sasaran Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas serta kabupaten lainnya yang juga dinilai rawan,” tegas kapolda.

Baca Juga :  Pelayanan Gratis Hanya Ada di Fasilitas Kesehatan Pemerintah

Pasukan yang akan dilibatkan di tingkat provinsi berjumlah 400 orang dan 400 personel dari kabupaten/kota serta unsur lainnya. Diperkirakan total personel yang akan melakukan penanganan nanti mencapai 1.400 orang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/