Selasa, April 8, 2025
24.1 C
Palangkaraya

Tujuh Tahun Berstatus Institut, Segera Naik Kelas Jadi UIN

Mutu perguruan tinggi di Bumi Tambun Bungai terus meningkat. Salah satunya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya. Banyak perubahan dan perkembangan pada perguruan tinggi yang saat ini dipimpin Dr H Khairil Anwar.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

SEJAK 2014 lalu, status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya resmi berubah menjadi IAIN. Seiring berjalannya waktu, terus mengalami peningkatan. Akan terus ada pembenahan dalam proses menuju status universitas.

Saat ini tercatat sudah ada empat fakultas dan program pascasarjana di IAIN Palangka Raya. Empat fakultas tersebut yakni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu, ada pula program pascasarjana.

Rektor IAIN Palangka Raya Dr H Khairil Anwar mengatakan, IAIN Palangka Raya menerapkan konsep integrasi ilmu kepada para mahasiswa. Artinya, ilmu agama dan ilmu umum sama-sama dipelajari. Tentu saja para alumni IAIN Palangka Raya memiliki hak yang sama dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Bumi Tambun Bunga ini. Justru alumni IAIN memiliki kelebihan, lantaran selain digembleng pengetahuan umum, juga dibekali ilmu agama Islam.

Baca Juga :  Manfaatkan Layanan Kesehatan Pemerintah

Diungkapkan pria yang juga mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya periode 2008-2012 ini, ilmu agama Islam yang dipelajari para mahasiswa IAIN Palangka Raya didasarkan pada Al-Qur’an dan hadis. Sementara ilmu umum dipelajari sesuai jurusan masing-masing.

“Jadi sebetulnya para mahasiswa dan para alumni IAIN Palangka Raya ini memiliki kelebihan. Misal saja berkenaan dengan ilmu kedokteran, selain belajar ilmu pengetahuan umum tentang kedokteran, mereka juga memahami nilai-nilai agama yang berdasarkan Al-Quran dan hadis, jadi saat melaksanakan tugasnya sebagai dokter tidak terlepas dari adab sebagai penganut Islam,” ungkap Khairil Anwar kepada Kalteng Pos, kemarin (13/1). 

Khairil menjelaskan, konsep ini disebut integrasi ilmu. Selama ini diterapkan di IAIN Palangka Raya. Ke depannya ketika sudah berstatus universitas, tentu akan dibuka program studi umum, seperti informasi teknologi, kedokteran, dan lainnya.

Baca Juga :  Fairid Ajak Masyarakat Menanam Pohon

“Tentunya nuansa agama harus tetap mewarnai dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga orang yang nanti jadi ahli di bidang sains juga memahami ajaran agama,” jelas pria kelahiran Martapura, 18 Januari 1963.

Dengan demikian, para alumni IAIN Palangka Raya diyakini memiliki hak yang sama dalam dunia kerja. Karena itu pihaknya meminta kepada pemerintah agar dalam setiap penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau lowongan kerja apapun, para lulusan IAIN diberi hak sama dengan lulusan perguruan tinggi negeri lainnya.

“Kami harap para alumni IAIN Palangka Raya dapat terlibat dalam penerimaan pekerjaan, termasuk CPNS, di berbagai level dan tingkatan,” tutur akademisi yang menyelesaikan program S-3 pada 2007 lalu di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif program studi Pemikiran Islam.

Mutu perguruan tinggi di Bumi Tambun Bungai terus meningkat. Salah satunya Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya. Banyak perubahan dan perkembangan pada perguruan tinggi yang saat ini dipimpin Dr H Khairil Anwar.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

SEJAK 2014 lalu, status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya resmi berubah menjadi IAIN. Seiring berjalannya waktu, terus mengalami peningkatan. Akan terus ada pembenahan dalam proses menuju status universitas.

Saat ini tercatat sudah ada empat fakultas dan program pascasarjana di IAIN Palangka Raya. Empat fakultas tersebut yakni Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Fakultas Syariah, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Selain itu, ada pula program pascasarjana.

Rektor IAIN Palangka Raya Dr H Khairil Anwar mengatakan, IAIN Palangka Raya menerapkan konsep integrasi ilmu kepada para mahasiswa. Artinya, ilmu agama dan ilmu umum sama-sama dipelajari. Tentu saja para alumni IAIN Palangka Raya memiliki hak yang sama dengan perguruan tinggi negeri lainnya di Bumi Tambun Bunga ini. Justru alumni IAIN memiliki kelebihan, lantaran selain digembleng pengetahuan umum, juga dibekali ilmu agama Islam.

Baca Juga :  Manfaatkan Layanan Kesehatan Pemerintah

Diungkapkan pria yang juga mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya periode 2008-2012 ini, ilmu agama Islam yang dipelajari para mahasiswa IAIN Palangka Raya didasarkan pada Al-Qur’an dan hadis. Sementara ilmu umum dipelajari sesuai jurusan masing-masing.

“Jadi sebetulnya para mahasiswa dan para alumni IAIN Palangka Raya ini memiliki kelebihan. Misal saja berkenaan dengan ilmu kedokteran, selain belajar ilmu pengetahuan umum tentang kedokteran, mereka juga memahami nilai-nilai agama yang berdasarkan Al-Quran dan hadis, jadi saat melaksanakan tugasnya sebagai dokter tidak terlepas dari adab sebagai penganut Islam,” ungkap Khairil Anwar kepada Kalteng Pos, kemarin (13/1). 

Khairil menjelaskan, konsep ini disebut integrasi ilmu. Selama ini diterapkan di IAIN Palangka Raya. Ke depannya ketika sudah berstatus universitas, tentu akan dibuka program studi umum, seperti informasi teknologi, kedokteran, dan lainnya.

Baca Juga :  Fairid Ajak Masyarakat Menanam Pohon

“Tentunya nuansa agama harus tetap mewarnai dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga orang yang nanti jadi ahli di bidang sains juga memahami ajaran agama,” jelas pria kelahiran Martapura, 18 Januari 1963.

Dengan demikian, para alumni IAIN Palangka Raya diyakini memiliki hak yang sama dalam dunia kerja. Karena itu pihaknya meminta kepada pemerintah agar dalam setiap penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) atau lowongan kerja apapun, para lulusan IAIN diberi hak sama dengan lulusan perguruan tinggi negeri lainnya.

“Kami harap para alumni IAIN Palangka Raya dapat terlibat dalam penerimaan pekerjaan, termasuk CPNS, di berbagai level dan tingkatan,” tutur akademisi yang menyelesaikan program S-3 pada 2007 lalu di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif program studi Pemikiran Islam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru