Minggu, Oktober 6, 2024
23.3 C
Palangkaraya

Jerih Payah Membangun Studio Foto Sederhana

Pada 2013, ia membeli satu unit kamera Nikon D3100. Jepret sana-sini hanya untuk memuaskan hati. “Belum punya ilmu memotret,” ucapnya sambil tersipu malu.

Dua tahun berikutnya ia memutuskan bergabung di berbagai komunitas. Terutama komunitas Hitam Putih Borneo yang sebagian besar anggotanya merupakan pencinta foto. Sedikit demi sedikit menggali ilmu. Perempuan kelahiran Tanjung, Kalimantan Selatan (Kalsel) 15 Juni 1991 ini pun juga aktif dalam berbagai kegiatan fotografi.

Tahun 2019 dibuka Kelas Foto Borneo yang merupakan kegiatan atau program yang diinisiasi oleh Hitam Putih Borneo. Para mentor mengajari teori-teori dasar fotografi hingga praktik di lapangan. Ia termasuk dalam angkatan pertama.

Enam bulan lamanya mengikuti Kelas Foto Borneo. Tidak dipungut biaya. Hanya diminta belajar sungguh-sungguh, mengisi penuh absensi, dan mengerjakan tugas. Setelah itu mendapatkan sertifikat.

Baca Juga :  Wow! Jalan Sehat Kalteng Pos Berhadiah Umrah, Motor dan Door Prize Menarik

Untuk diketahui, Kelas Foto Borneo sudah sampai angkatan IV. Banyak menelurkan fotografer-fotografer muda potensial. Peserta Kelas Foto Borneo datang dari berbagai backround pekerjaan. Ada perawat, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga wartawan.

Hasil belajar di Kelas Foto Borneo begitu wah. Ilmu dan etika yang benar soal fotografi didapatkan. Wilis pun membulatkan tekad untuk mencari pundi-pundi uang dengan mengandalkan kameranya.

“Awalnya terjun memilih ikut teman memotret acara pernikahan. Terkadang saya dapat job sendiri. Memang tidak seberapa penghasilannya, tetapi karena saya sudah investasi waktu, tenaga, dan alat, maka saya nekat terjun ke dunia fotografi dan menjadikannya sebagai pekerjaan saya,” ujar Wilis.

Pada 2013, ia membeli satu unit kamera Nikon D3100. Jepret sana-sini hanya untuk memuaskan hati. “Belum punya ilmu memotret,” ucapnya sambil tersipu malu.

Dua tahun berikutnya ia memutuskan bergabung di berbagai komunitas. Terutama komunitas Hitam Putih Borneo yang sebagian besar anggotanya merupakan pencinta foto. Sedikit demi sedikit menggali ilmu. Perempuan kelahiran Tanjung, Kalimantan Selatan (Kalsel) 15 Juni 1991 ini pun juga aktif dalam berbagai kegiatan fotografi.

Tahun 2019 dibuka Kelas Foto Borneo yang merupakan kegiatan atau program yang diinisiasi oleh Hitam Putih Borneo. Para mentor mengajari teori-teori dasar fotografi hingga praktik di lapangan. Ia termasuk dalam angkatan pertama.

Enam bulan lamanya mengikuti Kelas Foto Borneo. Tidak dipungut biaya. Hanya diminta belajar sungguh-sungguh, mengisi penuh absensi, dan mengerjakan tugas. Setelah itu mendapatkan sertifikat.

Baca Juga :  Wow! Jalan Sehat Kalteng Pos Berhadiah Umrah, Motor dan Door Prize Menarik

Untuk diketahui, Kelas Foto Borneo sudah sampai angkatan IV. Banyak menelurkan fotografer-fotografer muda potensial. Peserta Kelas Foto Borneo datang dari berbagai backround pekerjaan. Ada perawat, mahasiswa, pekerja kantoran, hingga wartawan.

Hasil belajar di Kelas Foto Borneo begitu wah. Ilmu dan etika yang benar soal fotografi didapatkan. Wilis pun membulatkan tekad untuk mencari pundi-pundi uang dengan mengandalkan kameranya.

“Awalnya terjun memilih ikut teman memotret acara pernikahan. Terkadang saya dapat job sendiri. Memang tidak seberapa penghasilannya, tetapi karena saya sudah investasi waktu, tenaga, dan alat, maka saya nekat terjun ke dunia fotografi dan menjadikannya sebagai pekerjaan saya,” ujar Wilis.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/