Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Ambil Secukupnya, Masak Secukupnya, Jadi Tak Ada Sampah Makanan

Dari sana 75 persen kebutuhan dapurnya berasal. Juga tempat dia, suami, serta kedua anak mereka bermain dan bersantai.

Dari ”belantara” di atas rumahnya itu pula dia memetik banyak pelajaran hidup. Salah satunya mengajari dia agar tidak membuang sampah makanan.

”Saat panen, saya ambil secukupnya saja, membiarkan sebagian untuk jadi bibit. Dengan demikian, saya juga masak secukupnya. Jadi, nanti tak buang sampah makanan,” katanya.

Dua hari lalu (13/7), di Insta story, Jessica pamer bitterballen. Bitterballen buatannya tidak berbahan baku kentang, melainkan talas yang dipanen dari kebunnya. Dia menyisakan pangkalnya agar tumbuh tunas dan bisa dipanen lagi kapan-kapan.

Berkebun juga mendorong Jessica terus belajar. Dia tak lagi asal menanam. Terus mencari tahu tanaman apa dapat digunakan sebagai apa.

Baca Juga :  Kenali Ancamannya Kurangi Resikonya

Jessica menginstal aplikasi untuk mengenali jenis tanaman dari daunnya. Agar saat membuang gulma, tanaman yang bermanfaat tidak ikut tercabut.

Jessica juga belajar mengombinasikan hasil kebunnya. Selain talas, dia juga panen daun kencur. Daun kencur itu dimasak tumis dengan jamur kuping. Cabainya tentu didapat juga dari kebun.

Di Instagram, Jessica terbilang kerap memperlihatkan masakannya. Dia bisa membuat roti dari ubi, gyoza kale, atau gado-gado kebun. Dinamai demikian karena hampir seluruh bahannya dari kebun. Ada daun kacang panjang, bayam brasil, hingga asparagus.

”Dulu saya dapat bibit asparagus saat cari bibit untuk microplant,” tuturnya.

Dari sana 75 persen kebutuhan dapurnya berasal. Juga tempat dia, suami, serta kedua anak mereka bermain dan bersantai.

Dari ”belantara” di atas rumahnya itu pula dia memetik banyak pelajaran hidup. Salah satunya mengajari dia agar tidak membuang sampah makanan.

”Saat panen, saya ambil secukupnya saja, membiarkan sebagian untuk jadi bibit. Dengan demikian, saya juga masak secukupnya. Jadi, nanti tak buang sampah makanan,” katanya.

Dua hari lalu (13/7), di Insta story, Jessica pamer bitterballen. Bitterballen buatannya tidak berbahan baku kentang, melainkan talas yang dipanen dari kebunnya. Dia menyisakan pangkalnya agar tumbuh tunas dan bisa dipanen lagi kapan-kapan.

Berkebun juga mendorong Jessica terus belajar. Dia tak lagi asal menanam. Terus mencari tahu tanaman apa dapat digunakan sebagai apa.

Baca Juga :  Kenali Ancamannya Kurangi Resikonya

Jessica menginstal aplikasi untuk mengenali jenis tanaman dari daunnya. Agar saat membuang gulma, tanaman yang bermanfaat tidak ikut tercabut.

Jessica juga belajar mengombinasikan hasil kebunnya. Selain talas, dia juga panen daun kencur. Daun kencur itu dimasak tumis dengan jamur kuping. Cabainya tentu didapat juga dari kebun.

Di Instagram, Jessica terbilang kerap memperlihatkan masakannya. Dia bisa membuat roti dari ubi, gyoza kale, atau gado-gado kebun. Dinamai demikian karena hampir seluruh bahannya dari kebun. Ada daun kacang panjang, bayam brasil, hingga asparagus.

”Dulu saya dapat bibit asparagus saat cari bibit untuk microplant,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/