PALANGKA RAYA– Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan ada dua kecamatan yang cukup rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Yakni Kecamatan Jekan Raya dan Sabangau.
Untuk mengantisipasi kejadian tersebut pihaknya sudah mengambil langkah untuk mensosialisasikan jangan melakukan aktivitas membakar hutan dan lahan selama musim kemarau kepada seluruh camat dan lurah.
Selain itu saat ini di Kota Cantik sendiri sudah terbentuk kelurahan tangguh bencana, sehingga kelurahan sendiri berperan sebagai koordinator Pos Komando (Posko) PPKM Mikro sekaligus Posko Karhutla.
“Dalam upaya mencegah terjadinya karhutla, Pemko Palangka Raya melalui BPBD sering melakukan patroli sedangkan pihak kecamatan dan kelurahan lebih aktif kepada upaya sosialisasi,” ucapnya kepada Kalteng Pos, Selasa (15/6).
Adapun upaya lebih lanjut dalam mencegah dan menangani Karhutla pihaknya sudah mengaktifkan kembali peran Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) di masing-masing kelurahan sebagai upaya pencegahan dan penanganan dini.
Namun, apabila ada terjadi Karhutla yang cukup besar TSAK sendiri akan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya.
Dalam upaya bahu membahu gotong-royong menangani kejadian karhutla, dimana karhutla pada tanah gambut ini cukup berbeda tentunya dari Karhutla lainnya. Karena sumber panas apinya sampai kedalam tanah.
“Meskipun tidak ada penetapan status Karhutla di Kota Palangka Raya namun kami Pemko Palangka Raya sendiri bersama dengan pihak TSAK kelurahan selalu siap siaga apabila terjadi Karhutla,” pungkasnya. (ahm/ram)