Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Patung Jenderal Soedirman Berdiri, Semangat Juangnya Harus Diteladani

PALANGKA RAYA-Danrem 102/ Panju Panjung, Brigjen TNI Purwo Sudaryanto meresmikan monumen Patung Panglima Besar Jenderal  Soedirman dan Patung Garuda Pancasila di markas korem, Jalan Iman Bonjol, Palangka Raya, Selasa (17/8). Persemian kedua monumen besar ini bertepatan dengan perayaan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan dihadiri Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kajati Kalteng Iman Wijaya, Ketua DPRD Kalteng Wiyatno dan  Kepala Pengadilan Tinggi Kalteng, M.Hatta.

Danrem 102/Pjg, Brigjen TNI Purwo Sudaryanto mengatakan, kedua patung tersebut memiliki arti filosofi yang penting untuk diingat masyarakat Kalteng. Untuk monumen patung Garuda Pancasila yang dipasang tepat berdiri di gedung makorem untuk mengingatkan masyarakat Kalteng tentang arti penting dari nilai-nilai yang ada pada lambang dasar negara Indonesia tersebut.

“Kami ingin mengingatkan masyarakat Kalteng, garuda adalah lambang negara, Pancasila adalah dasar negara dan juga motto dari bhinneka tunggal Ika. Walaupun kita berbeda beda tapi tetap satu,” kata jenderal dengan bintang 1 di pundaknya ini.

Baca Juga :  Tak Ada Toko Berizin Untuk Berjualan Miras di Kotim

Terlebih, menurut Danrem, arti dari monumen Garuda Pancasila ini  bermakna lebih dalam bagi masyarakat Kalteng karena adanya benang  ikatan sejarah dengan pembentukan Provinsi Kalteng sendiri. “Karena pada saat pembentukan provinsi Kalteng, Bung Karno (Presiden Pertama Indonesia, red) telah memberikan julukan Bumi Tambun Bungai, bumi Pancasila untuk Provinsi Kalteng,” kata Purwo lagi.

Sedangkan untuk berdirinya monumen Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berada tepat di halaman Makorem 102 /Pjg, dikatakan Purwo Sudaryanto adalah untuk mengingat kepada generasi penerus, khususnya seluruh prajurit TNI yang ada di Kalteng tentang nilai teladan yang sudah di berikan Jenderal Sudirman, demi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah tokoh panutan yang sudah mendarma baktikan dirinya untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari agresi Belanda,” ucap danrem.

Baca Juga :  Guru Wajib Menjalani Vaksinasi

Ditambahkannya, semangat  jiwa juang dan tidak kenal lelah, serta semangat pantang menyerah yang sudah dicontohkan Jenderal Soedirman inilah yang ingin diingatkan kepada masyarakat khususnya  prajurit TNI yang ada di Kalteng.

Dalam kesempatan tersebut, danrem juga berharap generasi muda Kalteng tidak pernah melupakan sejarah perjuangan bangsa dan sejarah pembentukan Provinsi Kalteng sendiri. “Bahwa Kalteng pada waktu awal terbentuknya tahun 1957 satu satunya provinsi yang didesain sendiri oleh presiden pertama Bung Karno. Satu satunya bangunan istana yang didesain langsung oleh Bung Karno sendiri, yaitu Istana Isen Mulang,” kata danrem.(sja/uni)

PALANGKA RAYA-Danrem 102/ Panju Panjung, Brigjen TNI Purwo Sudaryanto meresmikan monumen Patung Panglima Besar Jenderal  Soedirman dan Patung Garuda Pancasila di markas korem, Jalan Iman Bonjol, Palangka Raya, Selasa (17/8). Persemian kedua monumen besar ini bertepatan dengan perayaan HUT ke-76 Kemerdekaan RI dan dihadiri Wakil Gubernur Kalteng, H Edy Pratowo, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Kajati Kalteng Iman Wijaya, Ketua DPRD Kalteng Wiyatno dan  Kepala Pengadilan Tinggi Kalteng, M.Hatta.

Danrem 102/Pjg, Brigjen TNI Purwo Sudaryanto mengatakan, kedua patung tersebut memiliki arti filosofi yang penting untuk diingat masyarakat Kalteng. Untuk monumen patung Garuda Pancasila yang dipasang tepat berdiri di gedung makorem untuk mengingatkan masyarakat Kalteng tentang arti penting dari nilai-nilai yang ada pada lambang dasar negara Indonesia tersebut.

“Kami ingin mengingatkan masyarakat Kalteng, garuda adalah lambang negara, Pancasila adalah dasar negara dan juga motto dari bhinneka tunggal Ika. Walaupun kita berbeda beda tapi tetap satu,” kata jenderal dengan bintang 1 di pundaknya ini.

Baca Juga :  Tak Ada Toko Berizin Untuk Berjualan Miras di Kotim

Terlebih, menurut Danrem, arti dari monumen Garuda Pancasila ini  bermakna lebih dalam bagi masyarakat Kalteng karena adanya benang  ikatan sejarah dengan pembentukan Provinsi Kalteng sendiri. “Karena pada saat pembentukan provinsi Kalteng, Bung Karno (Presiden Pertama Indonesia, red) telah memberikan julukan Bumi Tambun Bungai, bumi Pancasila untuk Provinsi Kalteng,” kata Purwo lagi.

Sedangkan untuk berdirinya monumen Patung Panglima Besar Jenderal Soedirman yang berada tepat di halaman Makorem 102 /Pjg, dikatakan Purwo Sudaryanto adalah untuk mengingat kepada generasi penerus, khususnya seluruh prajurit TNI yang ada di Kalteng tentang nilai teladan yang sudah di berikan Jenderal Sudirman, demi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah tokoh panutan yang sudah mendarma baktikan dirinya untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari agresi Belanda,” ucap danrem.

Baca Juga :  Guru Wajib Menjalani Vaksinasi

Ditambahkannya, semangat  jiwa juang dan tidak kenal lelah, serta semangat pantang menyerah yang sudah dicontohkan Jenderal Soedirman inilah yang ingin diingatkan kepada masyarakat khususnya  prajurit TNI yang ada di Kalteng.

Dalam kesempatan tersebut, danrem juga berharap generasi muda Kalteng tidak pernah melupakan sejarah perjuangan bangsa dan sejarah pembentukan Provinsi Kalteng sendiri. “Bahwa Kalteng pada waktu awal terbentuknya tahun 1957 satu satunya provinsi yang didesain sendiri oleh presiden pertama Bung Karno. Satu satunya bangunan istana yang didesain langsung oleh Bung Karno sendiri, yaitu Istana Isen Mulang,” kata danrem.(sja/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/