Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Korban Tak Kuasa Bertahun-tahun Menjadi Budak Seks Kakak Iparnya

“Tapi, meski sudah tidak serumah, pelaku tidak berhenti. Dia masih berkali-kali mengulangi perbuatannya,” imbuh Daniel.

Nah, pada 13 Juni 2021, Donjuan mengajak korban ke kamar indekosnya. Korban menolak. Pelaku marah. Korban ditamparnya. Semula, keluarga mengira korban yang salah. Berani membantah terhadap kakaknya.

“Orang tuanya mengira korban tidak mau dinasihati. Jadi tidak dipersoalkan,” tambah Daniel.

Padahal, waktu itu, korban yang sudah beranjak remaja berusaha mempertahankan dirinya yang telah dicabuli kakak iparnya bertahun-tahun. Karena tidak tahan dengan derita pahitnya, ia pun memutuskan melawan.

Dia berani membuka kedok sang kakak ipar. Adik perempuan yang seharusnya dilindungi malah dinodai.

“Dari situlah semuanya terbongkar. Keluarga melaporkan kasus ini ke polisi,” beber Daniel.

Baca Juga :  Wabup Rejikinoor Serahkan DIPA

Bagaimana pelaku begitu pandai menyembunyikan perbuatan biadabnya? Keluarga mengira Donjuan adalah orang yang baik. Sehari-hari dia berlagak alim. Rajin beribadah. Suka berbicara tentang agama. Pandai mendalil pula. Ayah dan ibu korban tidak mengira menantu mereka tak lebih dari seorang lelaki yang keji.

Kakak korban tak menyangka suaminya seorang pengkhianat. Seperti seekor serigala yang memakan darah daging sendiri. “Jadi, tidak ada yang curiga kalau pelaku berbuat seperti itu (mencabuli korban),” jelas Daniel.

“Tapi, meski sudah tidak serumah, pelaku tidak berhenti. Dia masih berkali-kali mengulangi perbuatannya,” imbuh Daniel.

Nah, pada 13 Juni 2021, Donjuan mengajak korban ke kamar indekosnya. Korban menolak. Pelaku marah. Korban ditamparnya. Semula, keluarga mengira korban yang salah. Berani membantah terhadap kakaknya.

“Orang tuanya mengira korban tidak mau dinasihati. Jadi tidak dipersoalkan,” tambah Daniel.

Padahal, waktu itu, korban yang sudah beranjak remaja berusaha mempertahankan dirinya yang telah dicabuli kakak iparnya bertahun-tahun. Karena tidak tahan dengan derita pahitnya, ia pun memutuskan melawan.

Dia berani membuka kedok sang kakak ipar. Adik perempuan yang seharusnya dilindungi malah dinodai.

“Dari situlah semuanya terbongkar. Keluarga melaporkan kasus ini ke polisi,” beber Daniel.

Baca Juga :  Wabup Rejikinoor Serahkan DIPA

Bagaimana pelaku begitu pandai menyembunyikan perbuatan biadabnya? Keluarga mengira Donjuan adalah orang yang baik. Sehari-hari dia berlagak alim. Rajin beribadah. Suka berbicara tentang agama. Pandai mendalil pula. Ayah dan ibu korban tidak mengira menantu mereka tak lebih dari seorang lelaki yang keji.

Kakak korban tak menyangka suaminya seorang pengkhianat. Seperti seekor serigala yang memakan darah daging sendiri. “Jadi, tidak ada yang curiga kalau pelaku berbuat seperti itu (mencabuli korban),” jelas Daniel.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/