Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Kasus Rendah, PPKM Level 3 Malah Bertambah

Tiap kabupaten/kota memiliki Rt yang berbeda. Hal itulah yang menyebabkan level PPKM kabupaten/kota di Kalteng ini berbeda-beda, bahkan ada perubahan dari penetapan sebelumnya. Rini menyebut, tujuan penetapan level PPKM itu, indikatornya sudah jelas, yakni persentase vaksin. Termasuk juga kapasitas respons testing dan tracing.

“Inilah yang perlu diperkuat lagi, karena indikatornya lebih ke hulu atau pencegahan dini, sehingga setelah perhitungan jumlah orang yang berisiko, maka dapat mengendalikan kasus,” tegas dia.

Ia menyebut, selama ini pelaksanaan testing, tracing, treatment (3T) memang sudah dijalankan dengan baik sesuai arahan Kemendagri. Testing harian sudah mencapai 95 persen. Ketika level PPKM dinaikkan lagi, otomatis target testing per harinya pun ikut naik.

“Jadi, testing itu memang sudah di atas rata-rata 500 testing per hari. Sebetulnya sudah bagus sekali,” tutur dia.

Baca Juga :  Harga Pupuk Naik karena Tambahan Ongkir

Sesuai penetapan Inmendagri sebelumnya, Kota Palangka Raya melaksanakan PPKM level 3. Dan kini sudah turun ke level 2. Lantaran, lanjut dia, angka Rt di Kota Cantik selama sebulan terakhir ini berada pada posisi rendah.

“Dalam satu minggu terakhir ini bahkan Rt-nya sudah stabil, tapi dalam waktu tiga hari terakhir terlihat ada kenaikan Rt, mudah-mudahan sudah ada tindakan awal di lapangan untuk kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes), termasuk izin keramaian yang harus diawasi ketat,” pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin yang juga merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya mengatakan, walau ada penurunan level PPKM, masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jangan sampai lengah menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

“Kepada masyarakat Kota Palangka Raya, saya minta jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, jangan euforia berlebihan, senang dan bersyukur boleh, tapi protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, kemarin.

Baca Juga :  Ratusan Ibu Hamil di Kotim Ikuti Vaksinasi

Selain itu, wali kota juga meminta agar tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya tetap melakukan pengawasan. Baik terhadap kegiatan masyarakat maupun pengawasan penerapan protokol kesehatan melalui patroli dan operasi yustisi. Hal itu dimaksudkan untuk memastikan agar masyarakat benar-benar patuh.

Salah satu indikator Kota Palangka Raya dinyatakan menerapkan PPKM level 2, adalah karena tingginya capaian vaksinasi di Kota Cantik yang menyentuh angka 76 persen untuk dosis I, dan 55 persen untuk dosis II. Dalam Inmendagri tertera, kabupaten/kota yang capaian vaksinasi dosis I di bawah angka 40 persen, akan dinaikan satu level untuk status PPKM-nya.

Tiap kabupaten/kota memiliki Rt yang berbeda. Hal itulah yang menyebabkan level PPKM kabupaten/kota di Kalteng ini berbeda-beda, bahkan ada perubahan dari penetapan sebelumnya. Rini menyebut, tujuan penetapan level PPKM itu, indikatornya sudah jelas, yakni persentase vaksin. Termasuk juga kapasitas respons testing dan tracing.

“Inilah yang perlu diperkuat lagi, karena indikatornya lebih ke hulu atau pencegahan dini, sehingga setelah perhitungan jumlah orang yang berisiko, maka dapat mengendalikan kasus,” tegas dia.

Ia menyebut, selama ini pelaksanaan testing, tracing, treatment (3T) memang sudah dijalankan dengan baik sesuai arahan Kemendagri. Testing harian sudah mencapai 95 persen. Ketika level PPKM dinaikkan lagi, otomatis target testing per harinya pun ikut naik.

“Jadi, testing itu memang sudah di atas rata-rata 500 testing per hari. Sebetulnya sudah bagus sekali,” tutur dia.

Baca Juga :  Harga Pupuk Naik karena Tambahan Ongkir

Sesuai penetapan Inmendagri sebelumnya, Kota Palangka Raya melaksanakan PPKM level 3. Dan kini sudah turun ke level 2. Lantaran, lanjut dia, angka Rt di Kota Cantik selama sebulan terakhir ini berada pada posisi rendah.

“Dalam satu minggu terakhir ini bahkan Rt-nya sudah stabil, tapi dalam waktu tiga hari terakhir terlihat ada kenaikan Rt, mudah-mudahan sudah ada tindakan awal di lapangan untuk kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes), termasuk izin keramaian yang harus diawasi ketat,” pungkasnya.

Terpisah, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin yang juga merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya mengatakan, walau ada penurunan level PPKM, masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Jangan sampai lengah menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

“Kepada masyarakat Kota Palangka Raya, saya minta jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, jangan euforia berlebihan, senang dan bersyukur boleh, tapi protokol kesehatan tetap dilaksanakan secara ketat,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, kemarin.

Baca Juga :  Ratusan Ibu Hamil di Kotim Ikuti Vaksinasi

Selain itu, wali kota juga meminta agar tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Palangka Raya tetap melakukan pengawasan. Baik terhadap kegiatan masyarakat maupun pengawasan penerapan protokol kesehatan melalui patroli dan operasi yustisi. Hal itu dimaksudkan untuk memastikan agar masyarakat benar-benar patuh.

Salah satu indikator Kota Palangka Raya dinyatakan menerapkan PPKM level 2, adalah karena tingginya capaian vaksinasi di Kota Cantik yang menyentuh angka 76 persen untuk dosis I, dan 55 persen untuk dosis II. Dalam Inmendagri tertera, kabupaten/kota yang capaian vaksinasi dosis I di bawah angka 40 persen, akan dinaikan satu level untuk status PPKM-nya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/