Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Pemprov Kalteng Gelontorkan Rp2 Triliun

PALANGKA RAYA-Sesuai dengan visi dan misinya, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran punya keinginan untuk fokus terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Pemprov Kalteng akan menggelontokan dana Rp2 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Bumi Tambun Bungai ini tahun depan.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, terkait dengan rencana pembangunan tahun 2022, lebih Rp2 triliun anggaran disiapkan untuk membangun ruas jalan di wilayah barat, tengah, maupun timur, terutama yang menjadi tanggung jawab Pemprov Kalteng.

“Sudah mendapat persetujuan DPRD Kalteng dan juga sudah dikonsultasikan ke Kemendagri,” katanya di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (17/12).

Dijelaskannya, yang telah dilakukan Pemprov Kalteng ini sebagai bentuk wujud perhatian terhadap pembangunan infrastruktur yang selama ini diperlukan oleh masyarakat. Pemprov Kalteng terus mengusahakan agar infrastruktur dibangun dengan baik dan dinikmati masyarakat.

“Jadi semua masukan, saran, maupun pendapat dari komponen masyarakat akan dicoba melalui pembangunan ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Janji Suci Fairid & Avina, Alhamdulillah Sah

Edy menyebut bahwa pembangunan infrastruktur dengan dana Rp2 triliun ini akan menggunakan konsep multiyears. Lantaran pengerjaan proyek ini tidak dapat dilaksanakan dalam waktu satu tahun saja.

“Pembangunan dengan anggaran yang tidak sedikit ini memerlukan waktu yang cukup lama,” sebut dia.

Ia menyebut, semangat yang dibangun adalah menyelesaikan semua program kerja sampai masa jabatan berakhir 2024 mendatang. Meski demikian, gubernur tetap berpesan kepada kepala daerah se-Kalteng untuk bisa membantu, dalam arti turut merawat dan memperhatikan jalan yang sudah dibangun pihak provinsi.

“Jangan sampai ketika jalan sudah dibangun oleh provinsi dengan kapasitas yang sudah ditentukan, kemudian terjadi seperti kasus di Kuala Kurun-Palangka Raya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sektor infrastruktur menjadi salah satu prioritas program pembangunan, dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti sandang, pangan dan papan. Ini menjadi tekad Pemprov Kalteng di bawah komando Gubernur H Sugianto Sabran. Kebutuhan dasar masyarakat harus bisa dipenuhi. Untuk itu, pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, agar asa mewujudkan Kalteng BERKAH bisa terwujud.

Baca Juga :  Wajah Baru Bundaran Besar

Selama kepemimpinan H Sugianto Sabran, banyak pencapaian dalam sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan jembatan. Salah satunya adalah peningkatan jalan provinsi, membantu pembangunan jalan kabupaten/kota, pengerjaan ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, pile slab Bukit Rawi, dua jembatan di Barito Selatan, dan lainnya.

Peningkatan pembangunan infrastruktur khususnya jalan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Kalteng. Tidak terkecuali jalan menuju lokasi food estate yang juga mendapat perhatian dari pemprov. Memang alokasi dana yang ada sejauh ini belum mampu meningkatkan kualitas infrastruktur secara keseluruhan, sehingga penanganan dilakukan sesuai skala prioritas dan kebutuhan daerah.

PALANGKA RAYA-Sesuai dengan visi dan misinya, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran punya keinginan untuk fokus terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah ini. Pemprov Kalteng akan menggelontokan dana Rp2 triliun untuk pembangunan infrastruktur di Bumi Tambun Bungai ini tahun depan.

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, terkait dengan rencana pembangunan tahun 2022, lebih Rp2 triliun anggaran disiapkan untuk membangun ruas jalan di wilayah barat, tengah, maupun timur, terutama yang menjadi tanggung jawab Pemprov Kalteng.

“Sudah mendapat persetujuan DPRD Kalteng dan juga sudah dikonsultasikan ke Kemendagri,” katanya di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (17/12).

Dijelaskannya, yang telah dilakukan Pemprov Kalteng ini sebagai bentuk wujud perhatian terhadap pembangunan infrastruktur yang selama ini diperlukan oleh masyarakat. Pemprov Kalteng terus mengusahakan agar infrastruktur dibangun dengan baik dan dinikmati masyarakat.

“Jadi semua masukan, saran, maupun pendapat dari komponen masyarakat akan dicoba melalui pembangunan ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Janji Suci Fairid & Avina, Alhamdulillah Sah

Edy menyebut bahwa pembangunan infrastruktur dengan dana Rp2 triliun ini akan menggunakan konsep multiyears. Lantaran pengerjaan proyek ini tidak dapat dilaksanakan dalam waktu satu tahun saja.

“Pembangunan dengan anggaran yang tidak sedikit ini memerlukan waktu yang cukup lama,” sebut dia.

Ia menyebut, semangat yang dibangun adalah menyelesaikan semua program kerja sampai masa jabatan berakhir 2024 mendatang. Meski demikian, gubernur tetap berpesan kepada kepala daerah se-Kalteng untuk bisa membantu, dalam arti turut merawat dan memperhatikan jalan yang sudah dibangun pihak provinsi.

“Jangan sampai ketika jalan sudah dibangun oleh provinsi dengan kapasitas yang sudah ditentukan, kemudian terjadi seperti kasus di Kuala Kurun-Palangka Raya,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sektor infrastruktur menjadi salah satu prioritas program pembangunan, dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti sandang, pangan dan papan. Ini menjadi tekad Pemprov Kalteng di bawah komando Gubernur H Sugianto Sabran. Kebutuhan dasar masyarakat harus bisa dipenuhi. Untuk itu, pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, agar asa mewujudkan Kalteng BERKAH bisa terwujud.

Baca Juga :  Wajah Baru Bundaran Besar

Selama kepemimpinan H Sugianto Sabran, banyak pencapaian dalam sektor infrastruktur, seperti pembangunan jalan dan jembatan. Salah satunya adalah peningkatan jalan provinsi, membantu pembangunan jalan kabupaten/kota, pengerjaan ruas jalan Pangkalan Bun-Kolam, pile slab Bukit Rawi, dua jembatan di Barito Selatan, dan lainnya.

Peningkatan pembangunan infrastruktur khususnya jalan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Kalteng. Tidak terkecuali jalan menuju lokasi food estate yang juga mendapat perhatian dari pemprov. Memang alokasi dana yang ada sejauh ini belum mampu meningkatkan kualitas infrastruktur secara keseluruhan, sehingga penanganan dilakukan sesuai skala prioritas dan kebutuhan daerah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/