Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

Semoga Wabah Cepat Musnah

PALANGKA RAYA-Perayaan Iduladha 1442 Hijriah masih diselimuti pandemi Covid-19. Tahun ini merupakan kali kedua perayaan Iduladha digelar di tengah wabah virus mematikan ini. Wilayah yang masuk zona merah untuk sementara dilarang menggelar ibadah di masjid atau musala. Sedangkan daerah yang berstatus zona kuning dan hijau bisa menggelar kegiatan di tempat ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.


Presiden RI H Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hari Raya Iduladha tahun ini diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).


“Namun tidak mengurangi kekhidmatan kita dalam menyampaikan rasa syukur dan puji bagi Allah Swt,” ucap Jokowi pada takbir akbar virtual Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah yang digelar oleh Kementerian Agama RI, Senin (19/7).
Diungkapkannya, Iduladha mengandung pesan-pesan mulia, pesan pengorbanan dan kemanusiaan, serta pesan universal yang faktual dan patut menjadi pegangan di saat bangsa dan negara menghadapi pandemi seperti sekarang ini. Iduladha dikenal dengan sebutan Idulkurban, karena merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban.

Baca Juga :  Arsitektur Bangunan Perpaduan Lokal dan Eropa


“Kurban itu sendiri artinya dekat, sehingga kurban ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, diberikan kepada fuqoro wal masaakiin,” ucapnya.


Sementara itu, Wagub Kalteng H Edy Pratowo usai menghadiri takbir akbar virtual menyebut, Iduladha dimaknai sebagai momentum introspeksi diri, rela berkorban demi kepentingan masyarakat. Pengorbanan harus dilandasi ikhlas dan sabar, terlebih menghadapi pandemi Covid-19 sekarang ini. Juga selalu berdoa agar wabah Covid-19 segera musnah.

PALANGKA RAYA-Perayaan Iduladha 1442 Hijriah masih diselimuti pandemi Covid-19. Tahun ini merupakan kali kedua perayaan Iduladha digelar di tengah wabah virus mematikan ini. Wilayah yang masuk zona merah untuk sementara dilarang menggelar ibadah di masjid atau musala. Sedangkan daerah yang berstatus zona kuning dan hijau bisa menggelar kegiatan di tempat ibadah dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.


Presiden RI H Joko Widodo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Hari Raya Iduladha tahun ini diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).


“Namun tidak mengurangi kekhidmatan kita dalam menyampaikan rasa syukur dan puji bagi Allah Swt,” ucap Jokowi pada takbir akbar virtual Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah yang digelar oleh Kementerian Agama RI, Senin (19/7).
Diungkapkannya, Iduladha mengandung pesan-pesan mulia, pesan pengorbanan dan kemanusiaan, serta pesan universal yang faktual dan patut menjadi pegangan di saat bangsa dan negara menghadapi pandemi seperti sekarang ini. Iduladha dikenal dengan sebutan Idulkurban, karena merupakan hari raya yang menekankan pada arti berkorban.

Baca Juga :  Arsitektur Bangunan Perpaduan Lokal dan Eropa


“Kurban itu sendiri artinya dekat, sehingga kurban ialah menyembelih hewan ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, diberikan kepada fuqoro wal masaakiin,” ucapnya.


Sementara itu, Wagub Kalteng H Edy Pratowo usai menghadiri takbir akbar virtual menyebut, Iduladha dimaknai sebagai momentum introspeksi diri, rela berkorban demi kepentingan masyarakat. Pengorbanan harus dilandasi ikhlas dan sabar, terlebih menghadapi pandemi Covid-19 sekarang ini. Juga selalu berdoa agar wabah Covid-19 segera musnah.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/