Menurutnya dengan program kerja satgas posko Nataru, maka diharapkan dapat menjamin kelancaran arus barang dan lalu lintas orang yang melintas, sehingga tidak mengalami hambatan akibat kerusakan infrastruktur jalan maupun jembatan.
“Kami melakukan antisipasi, terutama pada jalur yang dilewati jalan provinsi, bekerja sama dengan pihak Polda Kalteng, dinas perhubungan, dan instansi terkait lainnya,” tambah Shalahuddin.
Bukan hanya pada jalur jalan provinsi, tapi juga pada jalan nasional. Memastikan agar arus pergerakan barang dan orang sebelum dan sesudah periode Nataru lancar dan aman.
Menurut Shalahuddin, pembentukan posko tersebut juga melibatkan sejumlah rekanan yang sedang melaksanakan pekerjaan, dilengkapi dengan alat berat dan prasarana lainnya.
“Misalnya saat ini terjadi banjir di beberapa ruas jalan. Untuk mengatasi itu, kami sudah menyiapkan alat berat dan memantau jalan nasional pada wilayah barat, wilayah tengah, dan wilayah timur Kalteng,” bebernya.
Pihaknya berharap jalan-jalan yang rusak itu sudah fungsional kembali sebelum memasuki Natal tahun ini. Jadi H-4 sampai H+3 Nataru nanti merupakan tugas pemerintah dan pihak terkait untuk melakukan pemantauan pergerakan barang dan manusia. Posko tersebut didirikan pada jalan-jalan provinsi yang memang sedang ditangani.
Adapun rincian jumlah posko yang didirikan yakni; wilayah barat 5 posko, wilayah tengah 5 posko, dan wilayah timur 5 posko. Total posko yang didirikan sebanyak 15 posko, untuk menjamin kelancaran arus barang dan manusia selama periode Natal dan tahun baru.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, karena arus barang dan orang dijamin tetap lancar selama Natal dan tahun baru,” tegasnya.
Shalahuddin juga mengingatkan masyarakat Kalteng untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah, yakni dengan mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan meminimalkan mobilitas dan interkasi. Hal tersebut sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus corona di Bumi Tambun Bungai ini. (*/ce/ala)