Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Embung Desa Marga Mulya Jadi Destinasi Wisata

PANGKALAN BUN-Pembangunan Embung yang ada di Desa Marga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng diharapkan bisa membantu masyarakat, mengingat lokasi tersebut selama ini menjadi langganan banjir. Selain itu, embung ini juga menjadi sebagai destinasi wisata lokal yang menarik. Hal ini disampaikan oleh Kontraktor Pelaksana Pembangunan Embung H Arif Asrofi, Senin (20/12).

Menurutnya, pembangunan ini menggunakan anggaran Dana DAK sebesar Rp6 miliar lebih. Pekerjaan yang memang dinilai cukup memberikan tantangan tersendiri. Pasalnya di masa kondisi cuaca yang tidak menentu, pembangunan ini berhasil selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Perlu diketahui, lanjut dia, bahwa keberadaannya sendiri memang selama ini diperlukan oleh warga Kecamatan Pangkalan Banteng. Selain membantu dalam menyangga pertanian yang mencapai 60 hektare lebih, embung ini juga membantu warga dalam mencegah terjadinya banjir.

Baca Juga :  Delapan Ton per Hari, Kebutuhan Oksigen Se-Kalteng selama Pandemi Covid-19

“Selama ini daerah ini sendiri selalu menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Kami yakin nantinya bisa membantu masyarakat sekitar,” katanya.

H Arif Asrofi menambahkan, selain menjadi sarana pengairan pertanian, embung juga menjadi destinasi wisata lokal. Diharapkan pihak desa dan masyarakat sekitar bisa mengelolanya dengan baik.

Sebagai pelaksana, ia mengharapkan agar setelah dihibahkan, bangunan ini dapat dijaga oleh masyarakat.

“Kalau tidak dijaga dan dirawat nantinya fungsinya bisa menurun. Kami harapkan agar embung ini bisa tetap membantu warga sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (son)

PANGKALAN BUN-Pembangunan Embung yang ada di Desa Marga Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng diharapkan bisa membantu masyarakat, mengingat lokasi tersebut selama ini menjadi langganan banjir. Selain itu, embung ini juga menjadi sebagai destinasi wisata lokal yang menarik. Hal ini disampaikan oleh Kontraktor Pelaksana Pembangunan Embung H Arif Asrofi, Senin (20/12).

Menurutnya, pembangunan ini menggunakan anggaran Dana DAK sebesar Rp6 miliar lebih. Pekerjaan yang memang dinilai cukup memberikan tantangan tersendiri. Pasalnya di masa kondisi cuaca yang tidak menentu, pembangunan ini berhasil selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Perlu diketahui, lanjut dia, bahwa keberadaannya sendiri memang selama ini diperlukan oleh warga Kecamatan Pangkalan Banteng. Selain membantu dalam menyangga pertanian yang mencapai 60 hektare lebih, embung ini juga membantu warga dalam mencegah terjadinya banjir.

Baca Juga :  Delapan Ton per Hari, Kebutuhan Oksigen Se-Kalteng selama Pandemi Covid-19

“Selama ini daerah ini sendiri selalu menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Kami yakin nantinya bisa membantu masyarakat sekitar,” katanya.

H Arif Asrofi menambahkan, selain menjadi sarana pengairan pertanian, embung juga menjadi destinasi wisata lokal. Diharapkan pihak desa dan masyarakat sekitar bisa mengelolanya dengan baik.

Sebagai pelaksana, ia mengharapkan agar setelah dihibahkan, bangunan ini dapat dijaga oleh masyarakat.

“Kalau tidak dijaga dan dirawat nantinya fungsinya bisa menurun. Kami harapkan agar embung ini bisa tetap membantu warga sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (son)

Artikel Terkait

Serap Aspirasi, PT BGA Gelar Forsimas

Pilkada Kapuas Diikuti Lima Paslon

MAKAN BERGIZI GRATIS

Terpopuler

Artikel Terbaru

/