PALANGKA RAYA-Tiga kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat izin dari pemerintah pusat untuk menggelar vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun, karena dinilai telah memenuhi syarat. Ketiga daerah itu yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), dan Kabupaten Sukamara.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, syarat daerah yang diizinkan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun di antaranya; sudah mencapai 70 persen capaian vaksinasi dan sudah mencapai 60 persen capaian vaksinasi lanjut usia (lansia). Namun, data yang digunakan merujuk pada aplikasi KPC PEN, bukan data manual.
“Apabila saat dibuka pada aplikasi itu sudah memenuhi syarat, maka daerah bisa melakukan vaksinasi anak usia 6-11,” katanya saat di wawancarai di ruang kerjanya, Selasa (21/12).
Diungkapkannya, dalam waktu dekat dimungkinkan Kabupaten Lamandau juga bisa melakukan vaksinasi anak. Namun, perlu dipahami bahwa provinsi hanya mempersilakan daerah yang sudah memenuhi syarat untuk melakukan vaksinasi, karena yang memberikan izin pelaksanaan vaksinasi adalah pemerintah pusat.
“Memang vaksinasi anak ini sifatnya hanya bonus, kewajiban utama adalah vaksinasi pada kelompok sebelumnya, sedangkan vaksinasi anak ini hanya tambahan dan tidak berpengaruh pada capaian vaksinasi secara umum,” ungkapnya.
Jadi, capaian anak yang divaksin usia 6-11 tahun itu tidak akan menambah capaian vaksin secara umum dan target vaksinasi yang sudah ditetapkan harus tetap dilakukan. Dengan demikian, sampai saat ini memang pemerintah pusat tidak menetapkan target tiap daerah terhadap vaksinasi anak.
“Vaksinasi anak ini pun dilaksanakan selama ketersediaan vaksin ada, karena yang sudah mendapat izin pakai untuk anak-anak masih merek Sinovac,” sebut Suyuti.
Sedangkan, lanjut dia, vaksin merek lain belum mendapat izin penggunaan darurat. Secara umum memang vaksinasi anak sama dengan orang dewasa.
“Sama saja, yang membedakan hanya dosisnya, untuk anak-anak itu setengah dari dosis orang dewasa,” pungkasnya.
Sementara itu, kemarin (21/12) sebanyak 400 murid sekolah dasar (SD) Kota Palangka Raya mulai disuntik vaksin. Vaksinasi digelar di SD Muhammadiyah Pahandut.
Kepala SD Muhamadiyah Pahandut Sandra Aryani mengatakan, ada 310 sepuluh murid sekolahnya yang mengikuti kegiatan vaksinasi. Sementara 90 murid lainnya merupakan murid dari sekolah terdekat, sehingga totalnya 400 anak.
Pelaksanaan vaksinasi dosis dua rencananya akan dilaksanakan pada 18 Januari 2022. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac, karena dinilai paling aman dan paling rendah dosisnya dibanding vaksin jenis lain.
“Tentunya kami merasa cukup aman, karena selain tenaga pendidik yang sudah divaksin, sekarang anak-anak murid pun sudah divaksin, sehingga tentunya lebih aman untuk melaksanakan PTM terbatas, karena vaksinasi ini adalah bentuk ikhtiar kita dalam mencegah sebaran Covid-19,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu murid kelas 3A, Fatimah mengaku tidak takut disuntik vaksin. Menurutnya seperti digigit semut saja.
Ketika ditanya pesan untuk temannya agar tidak takut mengikuti vaksinasi, Fatimah hanya tersenyum malu sambil menikmati permen. Di tempat yang sama, murid kelas 2B Muhammad Zaidan Ariyanto mengatakan, awalnya ia cukup takut untuk ikut vaksinasi. Namun setelah disuntik, ternyata tak merasakan sakit sama sekali. Sementara itu, menurut pengamatan wartawan Kalteng Pos, ada beberapa kejadian unik selama penyuntikan vaksin.
Ada yang takut sampai harus dipangku oleh orang tuanya saat penyuntikan vaksin. Ada yang harus dipeluk orang tua, menyembunyikan wajahnya di badan orang tua. Ada juga yang memencet hidung menahan napas saat disuntik. Bahkan murid bernama Raihan sempat meronta-ronta karena takut dengan jarum suntik. “Namun karena diiming-imingi diberi permen setelah divaksin, maka banyak anak yang jadi semangat ikut vaksin,” tutur Kepala SD Muhammadiyah Pahandut Sandra Aryani.
Sementara itu, koordinator vaksinasi RS PKU Muhamadiyah dr Rika mengatakan, kriteria anak yang boleh mengikuti vaksinasi adalah anak yang dalam kondisi sehat dan tidak mengidap penyakit asma. “Jarak penyuntikan dosis satu ke dosis dua vaksinasi pada anak untuk yaitu selama 28 hari,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akhmad Fauliansyah mengatakan, kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun dalam rangka menindaklanjuti surat Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, agar setiap daerah diminta memulai vaksinasi kepada anak-anak.
Di Kota Palangka Raya, kegiatan vaksinasi dimulai di SD Muhammadiyah Pahandut, Jalan Ulin, Kelurahan Panarung. Diikuti oleh murid SD Muhammadiyah Pahandut dan SD sekitar. Total anak sekolah yang berusia 6-11 tahun sebanyak 24.466 orang, untuk jenjang SD dan TK di bawah naungan dinas pendidikan. Kemudian murid dari Madrasah Ibtidaiah jumlahnya 7.417 orang.
“Jadi apabila digabungkan, ada sebanyak 32.083 siswa yang perlu atau menjadi sasaran untuk disuntik vaksin. Setelah selesai di SD Muhammadiyah, vaksinasi digelar di SD yang jumlah muridnya banyak, sehingga sekolah sekitarnya bisa ikut. Jadi pelaksanaannya mirip seperti vaksinasi tingkat SMP,” ungkapnya.
“Kalau ditanya target, kami berharap pada akhir Januari nanti seluruh murid SD dan MI sudah divaksin minimal dosis satu, cepat atau lambatnya vaksinasi ini tergantung distribusi vaksin dari pusat,” tutupnya. (abw/ahm/ce/ala)