Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Harga Cabai Rasa “Pedas” Sepi Pembeli, Pedagang Mengeluh

SAMPIT – Harga cabai meroket di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Pedasnya” harga Lombok dikeluhkan. Pasalnya, kenaikan itu membuat para pedagang sepi pembeli.

Kondisi itu dikeluhkan oleh salah satu pedagang bernama Mala. Dia menduga kenaikan harga sejumlah bahan pokok termasuk cabai membuat pasar menjadi sepi.

“Saat ini, harga cabai yang kami jual masih tinggi. Rata-rata di atas Rp 150 ribu per kilogram,” ucapnya, Minggu (21/3).

Harga Lombok mengalami kenaikan dua hingga tiga kali lipat. Cabai rawit merah menjadi Rp180 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau menjadi Rp150 ribu per kilogram.

Kenaikan harga fantastis itu dinilai jadi faktor sepinya pengunjung pasar. Hal tersebut juga diungkapkan Djoko, pedagang lainnya di Pasar Keramat yang juga menjajakan cabai rawit merah.

Baca Juga :  Tak Ingin Pilkades Ditunda

“Tiap hari perasaan naik terus harga cabai rawit, tapi enggak mau jualan enggak mungkin, jadi sedikit-sedikit saja (stok penjualan),” kata Djoko

Ia mengaku hanya berani menjual sebanyak satu kilogram cabai rawit merah dalam satu hari. Demikian pula yang dirasakan pedagang lainnya, yakni Suratini.

“Sedikit juga yang beli. Ini cuma nyetok setengah kilogram. Habis juga belum tentu,” kata Suratini.

Terlebih lagi, daya beli masyarakat telah turun dengan adanya pandemi Covid-19.

Para pedagang berharap segera ada intervensi dari pemerintah akan lonjakan harga cabai rawit merah selama beberapa hari terakhir ini.

Imbasnya dari meroketnya harga cabai ini para pengusaha harus mengeluarkan modal yang lebih besar dari biasanya. Pengusaha rumah makan lainnya juga mengeluhkan hal yang serupa.

Baca Juga :  Bupati Kotim: Keterlibatan Perempuan Cukup Besar dalam Pembangunan Daerah

“Ya pengeluaran kami jadinya naik, jadi lebih banyak sekarang,” kata  pengusaha salah satu rumah makan padang di kawasan Jalan Mt Haryono.

Terlebih lagi, pemasukan para pengusaha juga menurun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.(nis/pk)

SAMPIT – Harga cabai meroket di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Pedasnya” harga Lombok dikeluhkan. Pasalnya, kenaikan itu membuat para pedagang sepi pembeli.

Kondisi itu dikeluhkan oleh salah satu pedagang bernama Mala. Dia menduga kenaikan harga sejumlah bahan pokok termasuk cabai membuat pasar menjadi sepi.

“Saat ini, harga cabai yang kami jual masih tinggi. Rata-rata di atas Rp 150 ribu per kilogram,” ucapnya, Minggu (21/3).

Harga Lombok mengalami kenaikan dua hingga tiga kali lipat. Cabai rawit merah menjadi Rp180 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau menjadi Rp150 ribu per kilogram.

Kenaikan harga fantastis itu dinilai jadi faktor sepinya pengunjung pasar. Hal tersebut juga diungkapkan Djoko, pedagang lainnya di Pasar Keramat yang juga menjajakan cabai rawit merah.

Baca Juga :  Tak Ingin Pilkades Ditunda

“Tiap hari perasaan naik terus harga cabai rawit, tapi enggak mau jualan enggak mungkin, jadi sedikit-sedikit saja (stok penjualan),” kata Djoko

Ia mengaku hanya berani menjual sebanyak satu kilogram cabai rawit merah dalam satu hari. Demikian pula yang dirasakan pedagang lainnya, yakni Suratini.

“Sedikit juga yang beli. Ini cuma nyetok setengah kilogram. Habis juga belum tentu,” kata Suratini.

Terlebih lagi, daya beli masyarakat telah turun dengan adanya pandemi Covid-19.

Para pedagang berharap segera ada intervensi dari pemerintah akan lonjakan harga cabai rawit merah selama beberapa hari terakhir ini.

Imbasnya dari meroketnya harga cabai ini para pengusaha harus mengeluarkan modal yang lebih besar dari biasanya. Pengusaha rumah makan lainnya juga mengeluhkan hal yang serupa.

Baca Juga :  Bupati Kotim: Keterlibatan Perempuan Cukup Besar dalam Pembangunan Daerah

“Ya pengeluaran kami jadinya naik, jadi lebih banyak sekarang,” kata  pengusaha salah satu rumah makan padang di kawasan Jalan Mt Haryono.

Terlebih lagi, pemasukan para pengusaha juga menurun semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.(nis/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/