Senin, Juli 8, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Ini Alasan Atlet Dayung PON Kalteng Turun ke Jalan Menggalang Dana

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX bakal digelar Oktober mendatang. Empat bulan menjelang multievent empat tahunan itu, muncul sedikit “riak” yang membuat persiapan cabang olahraga (cabor) dayung Kalteng terganggu. Persoalaan klasik yang selalu muncul.

EMANUEL LIU, Palangka Raya

CABOR dayung merupakan satu satu cabor yang potensial mendulang medali bagi Kalteng pada PON XX Papua mendatang. Sayangnya, dukungan masih minim untuk cabor andalan ini. Padahal korporasi yang bergerak di berbagai sektor, baik perkebunan, kehutanan, maupun pertambangan banyak beroperasi di wilayah Kalteng. Sebenarnya bisa menjadi bapak angkat atau donatur untuk mendukung kemajuan olahraga di Bumi Tambun Bungai. Dengan begitu persoalan klasik terkait anggaran tidak mengganggu persiapan cabor. Para atlet pun bisa lebih fokus menjalani latihan demi mengejar target medali.

Baca Juga :  Dilantik, Prof Dr Salampak Resmi Jadi Rektor UPR

Minimnya perhatian dirasakan oleh cabor dayung. Sebanyak 32 atlet yang diproyeksikan berlaga pada PON XX di Papua terpaksa harus menggelar aksi turun ke jalan. Berharap ada sumbangan sukarela dari masyarakat. Aksi yang dijalankan kemarin (22/6) di simpang tiga lampu merah Jalan Yos Sudarso itu merupakan buntut belum cairnya uang saku para atlet selama menjalani latihan.

Gunawan dan Poliansyah mewakili atlet yang melakukan aksi tersebut mengatakan, kebutuhan untuk beli minyak selama latihan, kebutuhan nutrisi, sabun, sepatu, obat-obatan, dan lainnya sama sekali tidak ada. Hanya mengandalkan uang pribadi. Sementara ada beberapa atlet yang belum mempunyai pekerjaan.

“Kami sudah mengusulkan kepada koordinator pelatih, tapi kami diminta sabar dan menunggu proses dari KONI,” kata Gunawan kepada media, kemarin.

Baca Juga :  Pemeriksaan Sampel Swab di RSDS Mulai Menurun

Ia mengatakan bahwa tersisa tiga bulan lagi masa efektif persiapan latihan sebelum PON XX digelar. Selama ini para atlet seakan diabaikan hingga habis kesabaran mereka.

“Kita kan mewakili Kalteng, masa kami diperlakukan seperti ini tanpa ada perhatian. Kegiatan kami latihan dari pagi sampai siang dan sore menggunakan dana pribadi. Makanan pun seadanya. Bagaimana bisa menargetkan prestasi kalau atlet saja tidak diperhatikan dengan baik,” ucap Gunawan.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XX bakal digelar Oktober mendatang. Empat bulan menjelang multievent empat tahunan itu, muncul sedikit “riak” yang membuat persiapan cabang olahraga (cabor) dayung Kalteng terganggu. Persoalaan klasik yang selalu muncul.

EMANUEL LIU, Palangka Raya

CABOR dayung merupakan satu satu cabor yang potensial mendulang medali bagi Kalteng pada PON XX Papua mendatang. Sayangnya, dukungan masih minim untuk cabor andalan ini. Padahal korporasi yang bergerak di berbagai sektor, baik perkebunan, kehutanan, maupun pertambangan banyak beroperasi di wilayah Kalteng. Sebenarnya bisa menjadi bapak angkat atau donatur untuk mendukung kemajuan olahraga di Bumi Tambun Bungai. Dengan begitu persoalan klasik terkait anggaran tidak mengganggu persiapan cabor. Para atlet pun bisa lebih fokus menjalani latihan demi mengejar target medali.

Baca Juga :  Dilantik, Prof Dr Salampak Resmi Jadi Rektor UPR

Minimnya perhatian dirasakan oleh cabor dayung. Sebanyak 32 atlet yang diproyeksikan berlaga pada PON XX di Papua terpaksa harus menggelar aksi turun ke jalan. Berharap ada sumbangan sukarela dari masyarakat. Aksi yang dijalankan kemarin (22/6) di simpang tiga lampu merah Jalan Yos Sudarso itu merupakan buntut belum cairnya uang saku para atlet selama menjalani latihan.

Gunawan dan Poliansyah mewakili atlet yang melakukan aksi tersebut mengatakan, kebutuhan untuk beli minyak selama latihan, kebutuhan nutrisi, sabun, sepatu, obat-obatan, dan lainnya sama sekali tidak ada. Hanya mengandalkan uang pribadi. Sementara ada beberapa atlet yang belum mempunyai pekerjaan.

“Kami sudah mengusulkan kepada koordinator pelatih, tapi kami diminta sabar dan menunggu proses dari KONI,” kata Gunawan kepada media, kemarin.

Baca Juga :  Pemeriksaan Sampel Swab di RSDS Mulai Menurun

Ia mengatakan bahwa tersisa tiga bulan lagi masa efektif persiapan latihan sebelum PON XX digelar. Selama ini para atlet seakan diabaikan hingga habis kesabaran mereka.

“Kita kan mewakili Kalteng, masa kami diperlakukan seperti ini tanpa ada perhatian. Kegiatan kami latihan dari pagi sampai siang dan sore menggunakan dana pribadi. Makanan pun seadanya. Bagaimana bisa menargetkan prestasi kalau atlet saja tidak diperhatikan dengan baik,” ucap Gunawan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/