Senin, September 16, 2024
28.4 C
Palangkaraya

Lilis Lamiang, Kerajinan Khas Dayak untuk Menyambut Tamu dari Luar Kalteng

Setelah jadi, Lilis Lamiang dirangkai dengan manik-manik bulat menjadi kalung. Satu kalung berisi 10 Lilis Lamiang. Sedangkan untuk gelang, ada satu Lilis Lamiang. Satu set harga kalung dan gelang dijual Rp1,6 juta. Jika gelang saja, harganya Rp150 ribu.

Dikatakan Winhard bahwa tak banyak orang yang menekuni pembuatan Lilis Lamiang di Palangka Raya. Keterampilan dan skill mengasah batu ini perlu latihan cukup lama. Ia sendiri pernah berlatih untuk pembuatan permata sampai 36 sudut.

“Waktu itu ada pelatihan. Saya dikirim oleh pemda untuk mengikuti pelatihan di Solo tahun 1996. Satu minggu belajar di sana dengan Pak Slamet Rahmanto. Sepulang dari sana, mulai mengerjakan pembuatan mata cincin. Baru 15 tahun terakhir ini beralih ke pembuatan Lilis Lamiang,” ucap pria kelahiran 6 Juni 1960 di Sepang Simin, Kabupaten Gunung Mas.

Baca Juga :  Vaksinasi Anak Mesti Masif Disosialisasikan

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk para perajin dan UMKM dalam mengembangkan usaha kerajinan. Para perajin bisa difasilitasi dan dikumpulkan di suatu tempat sehingga bisa berkembang. Lokasi itu juga bisa menjadi destinasi wisata, seperti desa kerajinan yang ada di Pulau Jawa. (sma/ce/ala)

Setelah jadi, Lilis Lamiang dirangkai dengan manik-manik bulat menjadi kalung. Satu kalung berisi 10 Lilis Lamiang. Sedangkan untuk gelang, ada satu Lilis Lamiang. Satu set harga kalung dan gelang dijual Rp1,6 juta. Jika gelang saja, harganya Rp150 ribu.

Dikatakan Winhard bahwa tak banyak orang yang menekuni pembuatan Lilis Lamiang di Palangka Raya. Keterampilan dan skill mengasah batu ini perlu latihan cukup lama. Ia sendiri pernah berlatih untuk pembuatan permata sampai 36 sudut.

“Waktu itu ada pelatihan. Saya dikirim oleh pemda untuk mengikuti pelatihan di Solo tahun 1996. Satu minggu belajar di sana dengan Pak Slamet Rahmanto. Sepulang dari sana, mulai mengerjakan pembuatan mata cincin. Baru 15 tahun terakhir ini beralih ke pembuatan Lilis Lamiang,” ucap pria kelahiran 6 Juni 1960 di Sepang Simin, Kabupaten Gunung Mas.

Baca Juga :  Vaksinasi Anak Mesti Masif Disosialisasikan

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah untuk para perajin dan UMKM dalam mengembangkan usaha kerajinan. Para perajin bisa difasilitasi dan dikumpulkan di suatu tempat sehingga bisa berkembang. Lokasi itu juga bisa menjadi destinasi wisata, seperti desa kerajinan yang ada di Pulau Jawa. (sma/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/