Kamis, September 19, 2024
23 C
Palangkaraya

Masyarakat Diimbau Mewaspadai Cuaca Ekstrem

PALANGKA RAYA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, mengingatkan masyarakat Kota Cantik untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem.

“Cuaca masih tidak menentu. Terkadang hujan terjadi dengan intensitas cukup tinggi. Ini harus tetap kita perhatikan dan perlu waspada. Terutama saat kondisi cuaca bersifat ekstrem,”ungkap Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Sabtu (22/5).

Dilanjutkannya, berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maka kondisi cuaca di Kota Palangka Raya tergolong musim peralihan atau pancaroba.

“Cuaca ektrem seperti hujan badai dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi,”beber Emi.

Pada sisi lain, dengan cuaca yang tidak menentu juga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh setiap orang .Terlebih dengan kondisi pandemi covid-19 yang masih terjadi.Karena itulah masyarakat harus waspada akan hal tersebut.

Baca Juga :  80 Peserta Ikuti Pelatihan Kerja

Sementara untuk musim kemarau ungkap Emi, kondisinya diperkirakan pada bulan Juni-Juli. Setiap musim kemarau tiba, maka masyarakat diimbau untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Intinya, menjadi tugas kita bersama dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya karhutla dan bencana kabut asap,” tukasnya. (oiq/uni/ko)

PALANGKA RAYA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, mengingatkan masyarakat Kota Cantik untuk tetap waspada dengan kondisi cuaca ekstrem.

“Cuaca masih tidak menentu. Terkadang hujan terjadi dengan intensitas cukup tinggi. Ini harus tetap kita perhatikan dan perlu waspada. Terutama saat kondisi cuaca bersifat ekstrem,”ungkap Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Sabtu (22/5).

Dilanjutkannya, berdasarkan prediksi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maka kondisi cuaca di Kota Palangka Raya tergolong musim peralihan atau pancaroba.

“Cuaca ektrem seperti hujan badai dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi,”beber Emi.

Pada sisi lain, dengan cuaca yang tidak menentu juga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh setiap orang .Terlebih dengan kondisi pandemi covid-19 yang masih terjadi.Karena itulah masyarakat harus waspada akan hal tersebut.

Baca Juga :  80 Peserta Ikuti Pelatihan Kerja

Sementara untuk musim kemarau ungkap Emi, kondisinya diperkirakan pada bulan Juni-Juli. Setiap musim kemarau tiba, maka masyarakat diimbau untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Intinya, menjadi tugas kita bersama dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya karhutla dan bencana kabut asap,” tukasnya. (oiq/uni/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/