Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Gubernur: Industri Kayu Harus di Kalteng

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran mengumpulkan seluruh kepala perangkat daerah (PD) di lingkungan pemerintah provinsi (pemprov). Pertemuan tersebut dilakukan di ruang terbuka halaman Istana Isen Mulang, Selasa sore (24/8). Saat itu, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini didampingi Wakil Gubernur H Edy Pratowo dan Pj Sekda H Nuryakin.

Maksud dan tujuan gubernur mengumpulkan seluruh pejabat yang membantunya di kabinet Kalteng BERKAH dalam rangka meningkatkan koordinasi. Menurut gubernur, pertemuan dikemas dalam suasana santai. Sebagian besar pejabat yang hadir mengenakan kaus olahraga.

“Pengumpulan seperti ini adalah bentuk sinergisitas dan komunikasi lintas instansi, supaya membuat suatu perencanaan yang matang untuk hasil yang maksimal, karena hasillah yang saya inginkan, sehingga (program dan kegiatan) harus terencana,” ucap Gubernur H Sugianto Sabran membuka diskusi. 

Dalam kesempatan tersebut, gubernur meminta agar pemerintah pusat segera membuka industri perkayuan di Kalteng. Untuk hal ini, gubernur menginginkan adanya koordinasi antara Dinas Kehutanan (Dishut) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalteng, supaya keinginan itu bisa sampai ke pemerintah pusat melalui surat maupun publikasi di media massa.

Baca Juga :  Pemprov Raih WTP Ketujuh Secara Beruntun

“Jadi kami ingin tidak ada lagi kayu log yang keluar dari Kalteng, industrinya harus dibangun di Kalteng, paling lambat tiga tahun dari sekarang (sudah terbangun),” tegas gubernur sembari mewanti-wanti pejabat Dishut dan Diskominfo memperhatikan hal itu.

Dikatakan gubernur, alasan dibangunnya industri kayu di Kalteng karena berkaitan dengan pajak dan tenaga kerja. Menurut gubernur yang menjabat dua periode ini, sebelum ia lahir ada banyak tenaga kerja dari Korea, Malaysia, Singapura, dan negara lain yang merambah hutan di Bumi Tambun Bungai.

“Tapi sampai sekarang industrinya tidak ada, orang lain yang menikmati, tapi pemuda-pemudi Kalteng menganggur, ini jadi beban moral, jangan sampai terjadi lagi ke depan,” tegas gubernur kelahiran 5 Juli 1973 ini.

Baca Juga :  Wudhu di Sungai, Warga Kotim Diseret Buaya

Oleh sebab itu, gubernur mendesak pemerintah pusat agar membangun industri perkayuan di Kalteng. Sehingga tak hanya kayu log yang keluar dari Kalteng, tapi juga dalam bentuk jadi. “Kalteng bisa saja moratorium (menghentikan sementara) agar kayu log tidak keluar, kita bisa lakukan itu, karena kita punya wewenang,” tegasnya.  

Diakui gubrnur bahwa sebelumnya sudah disampaikan usulan terkait pembangunan industri perkayuan di Kalteng, tapi tidak dilaksanakan. Oleh karena itu, sekda bersama unsur terkait diminta menyiapkan payung hukum yang dibutuhkan agar rencana ini dapat terlaksana dengan baik.

“Karena saya memiliki beban moral untuk masyarakat Kalteng, ada banyak orang asing yang sudah lama masuk Kalteng dan memanfaatkan kayu kita, tapi industrinya tidak ada di sini,” ungkapnya.

PALANGKA RAYA-Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran mengumpulkan seluruh kepala perangkat daerah (PD) di lingkungan pemerintah provinsi (pemprov). Pertemuan tersebut dilakukan di ruang terbuka halaman Istana Isen Mulang, Selasa sore (24/8). Saat itu, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini didampingi Wakil Gubernur H Edy Pratowo dan Pj Sekda H Nuryakin.

Maksud dan tujuan gubernur mengumpulkan seluruh pejabat yang membantunya di kabinet Kalteng BERKAH dalam rangka meningkatkan koordinasi. Menurut gubernur, pertemuan dikemas dalam suasana santai. Sebagian besar pejabat yang hadir mengenakan kaus olahraga.

“Pengumpulan seperti ini adalah bentuk sinergisitas dan komunikasi lintas instansi, supaya membuat suatu perencanaan yang matang untuk hasil yang maksimal, karena hasillah yang saya inginkan, sehingga (program dan kegiatan) harus terencana,” ucap Gubernur H Sugianto Sabran membuka diskusi. 

Dalam kesempatan tersebut, gubernur meminta agar pemerintah pusat segera membuka industri perkayuan di Kalteng. Untuk hal ini, gubernur menginginkan adanya koordinasi antara Dinas Kehutanan (Dishut) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalteng, supaya keinginan itu bisa sampai ke pemerintah pusat melalui surat maupun publikasi di media massa.

Baca Juga :  Pemprov Raih WTP Ketujuh Secara Beruntun

“Jadi kami ingin tidak ada lagi kayu log yang keluar dari Kalteng, industrinya harus dibangun di Kalteng, paling lambat tiga tahun dari sekarang (sudah terbangun),” tegas gubernur sembari mewanti-wanti pejabat Dishut dan Diskominfo memperhatikan hal itu.

Dikatakan gubernur, alasan dibangunnya industri kayu di Kalteng karena berkaitan dengan pajak dan tenaga kerja. Menurut gubernur yang menjabat dua periode ini, sebelum ia lahir ada banyak tenaga kerja dari Korea, Malaysia, Singapura, dan negara lain yang merambah hutan di Bumi Tambun Bungai.

“Tapi sampai sekarang industrinya tidak ada, orang lain yang menikmati, tapi pemuda-pemudi Kalteng menganggur, ini jadi beban moral, jangan sampai terjadi lagi ke depan,” tegas gubernur kelahiran 5 Juli 1973 ini.

Baca Juga :  Wudhu di Sungai, Warga Kotim Diseret Buaya

Oleh sebab itu, gubernur mendesak pemerintah pusat agar membangun industri perkayuan di Kalteng. Sehingga tak hanya kayu log yang keluar dari Kalteng, tapi juga dalam bentuk jadi. “Kalteng bisa saja moratorium (menghentikan sementara) agar kayu log tidak keluar, kita bisa lakukan itu, karena kita punya wewenang,” tegasnya.  

Diakui gubrnur bahwa sebelumnya sudah disampaikan usulan terkait pembangunan industri perkayuan di Kalteng, tapi tidak dilaksanakan. Oleh karena itu, sekda bersama unsur terkait diminta menyiapkan payung hukum yang dibutuhkan agar rencana ini dapat terlaksana dengan baik.

“Karena saya memiliki beban moral untuk masyarakat Kalteng, ada banyak orang asing yang sudah lama masuk Kalteng dan memanfaatkan kayu kita, tapi industrinya tidak ada di sini,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/