PALANGKA RAYA-Banjir di Kalteng tahun ini benar-benar berdampak pada perekonomian masyarakat. Banyak warga tak bisa bekerja, karena harus meninggalkan rumahnya yang terendam. Sebagai tanggung jawab kepada masyrakat yang terdampak bencana, Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini datang ke Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (24/11). Mensos Tri Rismaharini didampingi Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Wakapolda Kalteng Brigjen Ida Oetari, dan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin.
Kepada media, menteri yang akrab di sapa Risma itu menyebut bahwa pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi dengan kabupaten/kota yang terdampak banjir, guna melakukan pemetaan (mapping) pembuatan lumbung sosial, khususnya di daerah-daerah rawan terdampak banjir cukup parah.
“Tidak hanya lumbung pangan, tapi lumbung sosial juga, nanti ada alat-alat yang bisa digunakan masyarakat apabila terdampak banjir,” kata Risma kepada awak media di GOR KONI Palangka Raya.
Ia mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2022 nanti. “Meski saat ini banjir di beberapa tempat sudah surut, tapi jangan sampai lengah, sebab puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari tahun depan,” kata mantan Wali Kota Surabaya ini.
Untuk itu, pihaknya meminta agar setiap kepala daerah di Kalteng menyiapkan titik lokasi untuk didirikan lumbung sosial (bufferstock). Namun, bukan berarti dengan lumbung sosial ini mengehendaki bencana datang kembali, tapi lebih sebagai langkah antisipasi.
“Kita tidak menghendaki adanya bencana lanjutan, tapi tetap perlu disiapkan agar mengurangi risiko bencana. Saya kira perlu pendirian bufferstock di setiap kecamatan,” tegasnya.
Usai menemui warga yang mengungsi di GOR KONI Palangka Raya dan membagikan bantuan sembako, makan siap saji, serta mainan kepada anak-anak, rombongan juga melaksanakan kunjungan ke lokasi terdampak banjir di Flamboyan Bawah. Berkeliling ke rumah-rumah warga.
Dalam rangkaian kunjungan ini, Mensos Risma juga menyerahkan santunan kepada ahli waris korban meninggal dunia sebesar Rp15 juta. Termasuk memberikan bantuan layanan dukungan psikososial (LDP), bantuan logistik, dan bantuan atensi. LDP diberikan kepada para penyintas banjir, dengan tujuan mengurangi beban psikologis dan memulihkan trauma. Total sekitar 30 personel LDP memperkuat layanan psikologi.
Bantuan logistik diberikan dalam bentuk makanan anak sebanyak 210 paket, kids ware 200 paket, famili kit 140 paket, tenda gulung merah 30 lembar, kasur merah 100 lembar, selimut 20 lembar, matras merah 105 lembar, beras CBP 50.000 kg, bahan natura/dapur umum 2 paket, dan bantuan sembako 1.000 paket.
Sekaligus menyerahkan bantuan atensi untuk anak yatim piatu sebanyak 31 orang dengan nilai Rp16,4 juta, bantuan aksesibilitas untuk 26 orang senilai Rp128 juta lebih, dan bantuan kebutuhan dasar untuk 325 orang senilai Rp706 juta lebih. Total bantuan atensi sebesar Rp851 juta lebih. Bantuan Kemensos kali ini senilai Rp1,8 miliar lebih.