Tidak hanya itu, sambungnya, di Perkampungan Betawi terdapat budaya mengaji, workshop kebudayaan seperti membuat batik, souvenir, tarian betawi, kuliner dan lain sebagainya. “Di kawasan tersebut, juga dibangun Museum Betawi yang menjadi destinasi wisata buatan dan disebut dengan Kampung Betawi Situ Babakan,”ucapnya.
Diterangkannya, masyarakat umum boleh memanfaatkan fasilitas yang ada di area tersebut untuk penyelenggaraan event-event tertentu. Dengan syarat harus mencirikan kesenian dan berkebudayan betawi. Seperti di dalam pemanfaatan kuliner dan penampilan tarian betawi. Bahkan sambungnya, untuk lokasinya memiliki area theater terbuka. Didukung dengan alam yang asri, ditanami tanaman khas Betawi seperti rambutan rafeah, lukem, petai, kecapi, kesemek, mundu, alpuket dan lainya.
Dia mengagumi upaya pemerintah dan mayarakat dalam menjaga dan memelihara peradaban Betawi untuk tidak hilang ditengah tekanan arus urban yang luar biasa. “Seandainya Kalteng memiliki kawasan seperti ini, saya yakin akan menjadi tempat yang bisa menjadi tujuan wisata unggulan. Di samping menguatkan upaya kita menjadikan Dayak yang beragam tetap menjadi warga utama di daerahnya sendiri,”pungkasnya. (pra/uni/ko)