Jumat, September 20, 2024
22.8 C
Palangkaraya

Dua Kelurahan Masih Tergenang

Banjir Bukit Rawi Sudah Surut

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalteng pada Kementerian PUPR Hardi Siahaan mengatakan, kendati kondisi banjir di Bukit Rawi sudah surut namun kondisi jalan mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Sehingga pengendara harus memilih jalan dan menghindari lubang yang kedalamannya bisa mencapai 20 cm. Air memang sudah surut, namun masih ada cekungan-cekungan yang cukup dalam. Air sudah kering tapi jalannya masih rusak,” katanya kepada media di Ruang Kerjanya, Senin (27/9).

Ditambahkan Hardi bahwa bagian yang paling parah juga sudah ditutup sebagian dengan material batu-batu. Sehingga dapat dilalui oleh masyarakat, walaupun belum semuanya diperbaiki kondisi jalan.

Menurutnya, pembangunan pile slab di Desa Penda Barania terletak di ruas jalan Palangka Raya Bagugus sekitar 10 km dari Kota Palangka Raya dilakukan dalam dua tahap.

Baca Juga :  Polda Panggil Manajemen PT SGM

Pelaksanaan pertama tahun 2019 dengan panjang 800 meter (sekitar Rp62,8) miliar). Tahap kedua dilakukan kontrak lagi untuk penanganan multiyears dengan panjang 2,289 meter (sekitar Rp 161, 7 miliar) dilaksanakan dalam 3 tahun anggaran dan mulai kontrak pada 28 September 2020 dan selesai 28 September 2022 mendatang.

“Jadi ini masuk tahun kedua pelaksanaan dengan progres yang mencapai hampir 60 persen. Percepatan pelaksanana terus dipacu sehingga bisa diselesaikan Juni 2022 nanti,” jelasnya didampingi Satker PJN III Kalteng Hanyi Ether Binti.

Pihaknya juga sangat berterimah kasih kepada pemerintah Provinsi dan kabupaten, piham kepolisian dan lainnya yang membantu melakukan penanganan selama banjir berlangsung.

“Banjir yang terjadi saat ini adalah banjir ke empat tahun 2021. Namun ini yang terpanjang dimana dimulai sejak 29 Agustus 2021 dan baru surut Minggu (26/9),” ucapnya.

Sehingga pihaknya baru dapat melakukan penanganan dengan kondisi jalan yang sudah sangat parah. Dikarenakan tergerus arus air dan juga penggunaan yang bergeser serta lalulintas orang juga sangat tinggi.

Baca Juga :  Ajak Kaum Muda Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Sementara itu pengerjaan pile slab di Bukit Rawi terus dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalteng pada Kementerian PUPR sejak 2020 lalu dan ditargetkan akan rampung pada 2022 nanti. Saat ini pengerjaan terus berjalan, seperti pemancangan, pengecoran tiang pancang, kepala tiang, maupun lantai. Pengerjaan pile slab itu terus dipacu dan ditargetkan lebih cepat rampung dari target.

“Penegasannya bahwa banjir yang terjadi tak dapat dihindari karena merupakan banjir kawasan. Kalau dari saluran jalan mungkin kita bisa atasi dengan menaikkan badan jalannya. Namun kalau banjir kawasan, jakan-jakan pasti tenggelam. Yang bisa dilakukan mungkin ditangguli sungainya sepanjang itu, tapi itu sangat sulit dilakukan,” tuturnya.

Banjir Bukit Rawi Sudah Surut

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalteng pada Kementerian PUPR Hardi Siahaan mengatakan, kendati kondisi banjir di Bukit Rawi sudah surut namun kondisi jalan mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Sehingga pengendara harus memilih jalan dan menghindari lubang yang kedalamannya bisa mencapai 20 cm. Air memang sudah surut, namun masih ada cekungan-cekungan yang cukup dalam. Air sudah kering tapi jalannya masih rusak,” katanya kepada media di Ruang Kerjanya, Senin (27/9).

Ditambahkan Hardi bahwa bagian yang paling parah juga sudah ditutup sebagian dengan material batu-batu. Sehingga dapat dilalui oleh masyarakat, walaupun belum semuanya diperbaiki kondisi jalan.

Menurutnya, pembangunan pile slab di Desa Penda Barania terletak di ruas jalan Palangka Raya Bagugus sekitar 10 km dari Kota Palangka Raya dilakukan dalam dua tahap.

Baca Juga :  Polda Panggil Manajemen PT SGM

Pelaksanaan pertama tahun 2019 dengan panjang 800 meter (sekitar Rp62,8) miliar). Tahap kedua dilakukan kontrak lagi untuk penanganan multiyears dengan panjang 2,289 meter (sekitar Rp 161, 7 miliar) dilaksanakan dalam 3 tahun anggaran dan mulai kontrak pada 28 September 2020 dan selesai 28 September 2022 mendatang.

“Jadi ini masuk tahun kedua pelaksanaan dengan progres yang mencapai hampir 60 persen. Percepatan pelaksanana terus dipacu sehingga bisa diselesaikan Juni 2022 nanti,” jelasnya didampingi Satker PJN III Kalteng Hanyi Ether Binti.

Pihaknya juga sangat berterimah kasih kepada pemerintah Provinsi dan kabupaten, piham kepolisian dan lainnya yang membantu melakukan penanganan selama banjir berlangsung.

“Banjir yang terjadi saat ini adalah banjir ke empat tahun 2021. Namun ini yang terpanjang dimana dimulai sejak 29 Agustus 2021 dan baru surut Minggu (26/9),” ucapnya.

Sehingga pihaknya baru dapat melakukan penanganan dengan kondisi jalan yang sudah sangat parah. Dikarenakan tergerus arus air dan juga penggunaan yang bergeser serta lalulintas orang juga sangat tinggi.

Baca Juga :  Ajak Kaum Muda Jaga Empat Pilar Kebangsaan

Sementara itu pengerjaan pile slab di Bukit Rawi terus dilakukan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalteng pada Kementerian PUPR sejak 2020 lalu dan ditargetkan akan rampung pada 2022 nanti. Saat ini pengerjaan terus berjalan, seperti pemancangan, pengecoran tiang pancang, kepala tiang, maupun lantai. Pengerjaan pile slab itu terus dipacu dan ditargetkan lebih cepat rampung dari target.

“Penegasannya bahwa banjir yang terjadi tak dapat dihindari karena merupakan banjir kawasan. Kalau dari saluran jalan mungkin kita bisa atasi dengan menaikkan badan jalannya. Namun kalau banjir kawasan, jakan-jakan pasti tenggelam. Yang bisa dilakukan mungkin ditangguli sungainya sepanjang itu, tapi itu sangat sulit dilakukan,” tuturnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/