Jumat, November 22, 2024
23.5 C
Palangkaraya

Setop Vaksinasi Pertama, Fokus Suntikan Dosis Kedua

PALANGKA RAYA-Beberapa waktu terakhir pemerintah gencar melaksanakan vaksinasi Covid-19. Hal ini disambut masyarakat dengan antusiasme yang tinggi. Namun, saat ini pemerintah daerah menghentikan atau menyetop sementara vaksinasi dosis pertama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, kelangkaan vaksin tidak hanya terjadi di Kalteng. Lantaran hingga saat ini vaksin yang digunakan Indonesia masih diimport dari negara lain.

“Saat ini vaksin kita kan masih impor, sementara negara pengekspor juga memikirkan untuk memenuhi kebutuhan negaranya,” ucap Suyuti saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, kemarin (28/7).

Dikatakannya, saat ini pihaknya fokus pada pemberian vaksin dosis kedua bagi warga yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama. Suyuti menyebut bahwa distribusi vaksin akan mulai lancar pada Agustus mendatang.

Baca Juga :  Pemkab Perbolehkan Buka Bersama Wajib Ikuti Prokes

“Saat ini kami setop vaksinasi dosis pertama dan fokus pada dosis kedua, kan kasihan mereka yang sudah terima vaksin dosis pertama tapi tidak dilanjutkan,” tuturnya.

Meski beberapa kali mendapat kiriman vaksin dari pusat, tapi dosisnya terbatas. Sekali didatangkan hanya sekitar 10 vial. Artinya hanya bisa disuntikkan untuk 100 orang.

“Ada datang vaksinnya, tapi hanya 10 vial, jumlah itu satu menit saja habis,” tegasnya.

Suyuti menambahkan, sejauh ini belum ditemukan kejadian berat usai vaksinasi. Dampak ringan yang sering dialami warga usai vaksin adalah demam. Hal itu dinilai wajar, karena banyak vaksin memiliki efek demikian.

PALANGKA RAYA-Beberapa waktu terakhir pemerintah gencar melaksanakan vaksinasi Covid-19. Hal ini disambut masyarakat dengan antusiasme yang tinggi. Namun, saat ini pemerintah daerah menghentikan atau menyetop sementara vaksinasi dosis pertama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul mengatakan, kelangkaan vaksin tidak hanya terjadi di Kalteng. Lantaran hingga saat ini vaksin yang digunakan Indonesia masih diimport dari negara lain.

“Saat ini vaksin kita kan masih impor, sementara negara pengekspor juga memikirkan untuk memenuhi kebutuhan negaranya,” ucap Suyuti saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, kemarin (28/7).

Dikatakannya, saat ini pihaknya fokus pada pemberian vaksin dosis kedua bagi warga yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama. Suyuti menyebut bahwa distribusi vaksin akan mulai lancar pada Agustus mendatang.

Baca Juga :  Pemkab Perbolehkan Buka Bersama Wajib Ikuti Prokes

“Saat ini kami setop vaksinasi dosis pertama dan fokus pada dosis kedua, kan kasihan mereka yang sudah terima vaksin dosis pertama tapi tidak dilanjutkan,” tuturnya.

Meski beberapa kali mendapat kiriman vaksin dari pusat, tapi dosisnya terbatas. Sekali didatangkan hanya sekitar 10 vial. Artinya hanya bisa disuntikkan untuk 100 orang.

“Ada datang vaksinnya, tapi hanya 10 vial, jumlah itu satu menit saja habis,” tegasnya.

Suyuti menambahkan, sejauh ini belum ditemukan kejadian berat usai vaksinasi. Dampak ringan yang sering dialami warga usai vaksin adalah demam. Hal itu dinilai wajar, karena banyak vaksin memiliki efek demikian.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/