“Cukup banyak yang sudah disuntik. Targetnya akan diberikan vaksinasi kepada 208,2 juta orang, dari semula 181,5 juta, karena ada penambahan penerima vaksin golongan usia 12-17 tahun,” kata Nadia dalam keterangannya, Selasa (27/7).
“Akselerasi untuk mencapai 1,5 juta vaksinasi per hari masih terus difokuskan. Sejak awal hingga minggu ketiga Juli, suntikan vaksinasi rata-rata sudah mencapai 1 juta dosis, dengan kisaran 900 ribu sampai 1,1 juta per hari,” imbuhnya.
Nadia mengungkapkan, pada Selasa (27/7) pemerintah telah mengamankan kembali 21,2 juta dosis vaksin Covid-19 untuk tambahan stok vaksinasi.
“Alhamdulillah tadi siang baru terima vaksin Sinovac sebanyak 21,2 juta dosis dalam bentuk bulk. Ini merupakan dosis terbesar yang pernah kita terima dan akan digunakan pada bulan Agustus untuk akselerasi vaksinasi,” terang Nadia.
Vaksin yang diterima itu berupa produk setengah jadi dan produk jadi. Dia menyebut, vaksin yang datang dalam bentuk jadi akan diperiksa secara fisik dan dikontrol kualitasnya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan vaksin berkualitas dan aman.
Sedangkan vaksin dalam bentuk setengah jadi (bulk), akan diolah terlebih dahulu oleh PT. Biofarma dalam waktu 2 minggu. Setelah jadi, akan diperiksa oleh Badan POM untuk memastikan kualitasnya.
“Kurang lebih tersedia 5-7,5 dosis vaksin dari Biofarma setiap minggu, sehingga nanti akan ada 21,5 juta vaksin yang siap digunakan pada Agustus nanti,” ujar Nadia.
Nadia menambahkan, saat ini pemerintah baru menerima sekitar 30 persen dari kebutuhan total 460 juta dosis vaksin. Sehingga dia meminta agar pemerintah daerah bisa mengatur prioritas vaksinasi.