Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Ajak Belanja ke Mal, Pilih Mainan dan Baju Sesuka Hati

Hati AKBP Devy Firmansyah tergerak. Kemudian ia beranjak dari meja kerjanya. Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) itu bergegas menyambangi tiga bocah yang sedang dirundung pilu. Mereka yatim piatu. Orang tuanya meninggal setelah terpapar Covid-19.

SONI IMAN P, Pangkalan Bun

TIGA orang bocah ini tak banyak bicara. Malu-malu saat berhadapan langsung dengan Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah. Iya-iya saja saat diajak berbicara di depan teras rumah masing-masing. Namun dalam hati mereka merasa sangat terhibur dengan kedatangan mantan Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Kalteng ini. Santunan diberikan kepada ketiga anak itu yang kehilangan orang tua lantaran terpapar Covid-19.

Devy belum puas. Hatinya masih tergerak untuk membuat mereka tertawa dan mendapatkan kesan dalam momen tak terlupakan itu. Ketiga anak yatim piatu itu pun dibawa berbelanja ke salah satu mal yang ada di Pangkalan Bun. Devy yang saat itu berseragam lengkap, tampak menunjukkan kasih sayangnya. Devy meminta anak-anak itu tak ragu-ragu ataupun canggung. Membeli makanan, pakaian, hingga memborong berbagai mainan yang dipilih sendiri para bocah itu.

Baca Juga :  Wujudkan Ketahanan Pangan Daerah

“Apa yang dilakukan ini sebagai upaya meringankan beban ketiga bocah ini, karena mereka akan tetap melanjutkan hidup tanpa bantuan orang lain, saya merasa tergerak untuk menyisihkan sedikit rezeki demi memberikan mereka kebahagiaan,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, setelah kepergian kedua orang tua, mereka hanya berharap kepada kakak tertua yang selama ini hanya bekerja serabutan. Tentunya kita sebagai sesama manusia harus saling memberikan empati dan tolong-menolong.

“Kami ingin melihat mereka tetap bahagia walaupun hanya sekadar berjalan-jalan dan membeli kebutuhan mereka. Ini upaya kami untuk memberikan motivasi agar mereka tetap semangat melanjutkan hidup mereka,” katanya.

Setelah mengajak ketiga anak yatim itu menikmati suasana mal, orang nomor satu di Polres Kobar itu beranjak menuju salah satu rumah di wilayah Pangkalan Banteng. Mendatangi salah satu anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan orang tuanya sendiri.

Baca Juga :  Komisioner KPU Kapuas Diberhentikan

Selama ini korban dipukuli akibat masalah sepele. Bahkan hanya gara-gara tak ada lauk-pauk, sang anak harus mengalami luka lebam pada bagian kepala, telinga, dan hidungnya. Akibatnya sang ayah harus merasakan dinginnya ruangan di balik jeruji besi setelah ulahnya diproses hukum oleh Polres Kobar. Sementara sang anak harus hidup sendiri tanpa ibu yang sudah lama bercerai dengan ayahnya.

Dengan mendatangi dan memberikan sedikit bantuan, kapolres mencoba memberi motivasi kepada anak itu.Menariknya, kapolres juga mengajak sang anak itu bersenda gurau. Apalagi sang anak itu tak malu-malu meminjam tongkat komando milik kapolres untuk dipegangnya. “Mereka yang melihat juga mendoakan agar kelak saat dewasa anak ini bisa menjadi seorang pemimpin. Semoga apa yang dicita-citakannya dapat tercapai,” harap Devy. (ce/ram)

Hati AKBP Devy Firmansyah tergerak. Kemudian ia beranjak dari meja kerjanya. Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) itu bergegas menyambangi tiga bocah yang sedang dirundung pilu. Mereka yatim piatu. Orang tuanya meninggal setelah terpapar Covid-19.

SONI IMAN P, Pangkalan Bun

TIGA orang bocah ini tak banyak bicara. Malu-malu saat berhadapan langsung dengan Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah. Iya-iya saja saat diajak berbicara di depan teras rumah masing-masing. Namun dalam hati mereka merasa sangat terhibur dengan kedatangan mantan Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Kalteng ini. Santunan diberikan kepada ketiga anak itu yang kehilangan orang tua lantaran terpapar Covid-19.

Devy belum puas. Hatinya masih tergerak untuk membuat mereka tertawa dan mendapatkan kesan dalam momen tak terlupakan itu. Ketiga anak yatim piatu itu pun dibawa berbelanja ke salah satu mal yang ada di Pangkalan Bun. Devy yang saat itu berseragam lengkap, tampak menunjukkan kasih sayangnya. Devy meminta anak-anak itu tak ragu-ragu ataupun canggung. Membeli makanan, pakaian, hingga memborong berbagai mainan yang dipilih sendiri para bocah itu.

Baca Juga :  Wujudkan Ketahanan Pangan Daerah

“Apa yang dilakukan ini sebagai upaya meringankan beban ketiga bocah ini, karena mereka akan tetap melanjutkan hidup tanpa bantuan orang lain, saya merasa tergerak untuk menyisihkan sedikit rezeki demi memberikan mereka kebahagiaan,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, setelah kepergian kedua orang tua, mereka hanya berharap kepada kakak tertua yang selama ini hanya bekerja serabutan. Tentunya kita sebagai sesama manusia harus saling memberikan empati dan tolong-menolong.

“Kami ingin melihat mereka tetap bahagia walaupun hanya sekadar berjalan-jalan dan membeli kebutuhan mereka. Ini upaya kami untuk memberikan motivasi agar mereka tetap semangat melanjutkan hidup mereka,” katanya.

Setelah mengajak ketiga anak yatim itu menikmati suasana mal, orang nomor satu di Polres Kobar itu beranjak menuju salah satu rumah di wilayah Pangkalan Banteng. Mendatangi salah satu anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan orang tuanya sendiri.

Baca Juga :  Komisioner KPU Kapuas Diberhentikan

Selama ini korban dipukuli akibat masalah sepele. Bahkan hanya gara-gara tak ada lauk-pauk, sang anak harus mengalami luka lebam pada bagian kepala, telinga, dan hidungnya. Akibatnya sang ayah harus merasakan dinginnya ruangan di balik jeruji besi setelah ulahnya diproses hukum oleh Polres Kobar. Sementara sang anak harus hidup sendiri tanpa ibu yang sudah lama bercerai dengan ayahnya.

Dengan mendatangi dan memberikan sedikit bantuan, kapolres mencoba memberi motivasi kepada anak itu.Menariknya, kapolres juga mengajak sang anak itu bersenda gurau. Apalagi sang anak itu tak malu-malu meminjam tongkat komando milik kapolres untuk dipegangnya. “Mereka yang melihat juga mendoakan agar kelak saat dewasa anak ini bisa menjadi seorang pemimpin. Semoga apa yang dicita-citakannya dapat tercapai,” harap Devy. (ce/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/