Rabu, Mei 8, 2024
23.9 C
Palangkaraya

Wujudkan Ketahanan Pangan Daerah

PALANGKA RAYA-Gerakan tanam bawang dan cabai (Gertambabe) yang digagas oleh Pemprov Kalteng membuahkan hasil. Program yang dipusatkan di Jalan Tjilik Riwut Km 38 Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya tersebut melaksanakan panen perdananya pada Selasa (27/12). Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama forkopimda turun langsung melakukan panen perdana.

 

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam panen perdana ini didampingi istri yang juga Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran, Wagub Kalteng H Edy Pratowo, Ketua Umum DAD Kalteng H Agustiar Sabran, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Danrem 102/Pjg Brigjen Yundianto Putrajaya, Kajati Kalteng Pathor Rahman SH MH.

 

Sugianto menjelaskan bahwa hasil panen ini nanti akan membantu pemerintah untuk menekan angka inflasi. Ditambah lagi masih dalam suasana natal dan tahun baru (Nataru) tentunya hasil panen ini juga untuk menekan harga yang melambung khususnya di komoditi bawang dan cabai.

 

“Panen ini diharapkan bisa membantu dalam penanganan inflasi di Kalteng dan menekan harga yang melambung di pasaran karena masih dalam suasana Nataru,” tegasnya Sugianto.

 

Pada kesempatan ini ia juga mengajak masyarakat Kalteng, untuk menanam cabai di halaman rumah. Hal ini dilakukan untuk menekan harga cabe dalam jangka waktu pendek.

 

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Ivo Azhari, dimana ia diminta oleh Gubernur untuk mengajak  ibu-ibu Persit, Bhayangkari, dan Adhyaksa untuk menggaungkan gemar bertani dengan menanam sejumlah komoditi.

Baca Juga :  Ben Brahim Panen Padi, Buktikan Keberhasilan Food Estate

 

Ia juga memerintahkan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan (TPHP) Sunarti, untuk memaksimalkan lahan 50 hektare (Ha) milik pemerintah untuk digunakan dalam pertanian.

“Saya minta untuk lahan milik pemerintah ini digarap semuanya, dan untuk pemanfaatannya saya kira mengajak mahasiswa pertanian yang ada Universitas yang ada di Palangka Raya bahkan para siswa yang ada SMK,” ucapnya.

Bahkan ada dana untuk ketahanan pangan yang ada di sekitar hutan, dan itu nantinya ia berharap bisa dimanfaatkan oleh TNI Polri. Dimana terdapat 18 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dan satu KPH yang akan digunakan untuk program tersebut.

Selain itu Danrem Brigjen TNI Yudianto Putrajaya menjelaskan dan memberikan saran untuk ditahun 2023, perlu adanya Kampung pancasila berkah. Dimana kampung itu bisa diberdayakan, sehingga masyarakat yang ada kesejahteraannya meningkat.

“Harapannya pad tahun 2023 kita suport masyarakat kita dengan diberikan beberPa lahan untuk dikembangkan oleh mereka dan untuk mereka sehingga kesejahteraan mereka meningkat,” ucapnya.

Dan dari Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, juga menjelaskan bahwa ia telah memerintahkan kepada jajaran Polri yang ada di Kalteng mulai dari Polres dan Polsek. Yang memiliki lahan yang nganggur untuk diperdayakan.

“Dengan pemanfaatan lahan-lahan ini nanti akan tercipta ketahanan pangan yang kuat ditahun berikutnya,” tegasnya.

Sedangkan dari Kejati Pathor Rahman, menyampai bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang tepat oleh Gubernur. Dimana dengan adanya gerakan ini yang dibarengi dengan kegiatan menanam pemanfaatan lahan bahkan menanam dengan metode hydro ponik .

Baca Juga :  Ketua Bhayangkari Kalteng Resmikan Pondok Baca Ditpolairud

Ketua Dewan adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng Agustiar Sabran juga memberikan sarannya. Dimana ia berharap gerakan seperti ini bisa digerakkan mulai dari bawah seperti Desa. Melalui pemanfaatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Saya rasa gerakan ini juga perlu dari bawah atau dari desa dan kabupaten sehingga ketahanan pangan yang kita inginkan akan terwujud nantinya, jadi saya harap dari bupati dan walikota juga ikut dalam menggerakkan ini,” ucap Agustiar Sabran.

Kepala Dinas TPHP Sunarti menjelaskan, pada panen kali sudah memanfaatkan lahan seluas 8 hektar, cabe untuk 2,5 hektare dan bawang 1,5 hektare (Ha). Ia juga menjelaskan kenapa tidak dilakukan secara menyeluruh, hal itu dikarenakan ada alasan teknis. Apabila itu dilakukan secara menyeluruh takutnya ada kegagalan dikarenakan curah hujan yang tinggi. Ia menjelaskan bahwa telah diatur setiap blok lahan, itu diatur waktu penanamannya.

“Agar panennya bisa dilakukan setiap hari maka kami telah mengatur waktu tanamnya, hal ini untuk menjaga ketersediaan cabai,” ucapnya.

Selain bawang dan cabai, Sunarti menjelaskan kenapa di lahan tersebut ditumbuhi jagung, hal ini berfungsi sebagai naungan, dengan adanya jagung bisa mengalihkan serangga. Dan ia juga jelaskan bahwa hasil panen ini bisa dialihkan kepasar penyeimbang. Setiap Satu hektar diperkirakan bisa memanen 9 ton cabai dan 2 ton bawang. (irj/ala)

PALANGKA RAYA-Gerakan tanam bawang dan cabai (Gertambabe) yang digagas oleh Pemprov Kalteng membuahkan hasil. Program yang dipusatkan di Jalan Tjilik Riwut Km 38 Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya tersebut melaksanakan panen perdananya pada Selasa (27/12). Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama forkopimda turun langsung melakukan panen perdana.

 

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dalam panen perdana ini didampingi istri yang juga Ketua TP-PKK Kalteng Yulistra Ivo Sugianto Sabran, Wagub Kalteng H Edy Pratowo, Ketua Umum DAD Kalteng H Agustiar Sabran, Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, Danrem 102/Pjg Brigjen Yundianto Putrajaya, Kajati Kalteng Pathor Rahman SH MH.

 

Sugianto menjelaskan bahwa hasil panen ini nanti akan membantu pemerintah untuk menekan angka inflasi. Ditambah lagi masih dalam suasana natal dan tahun baru (Nataru) tentunya hasil panen ini juga untuk menekan harga yang melambung khususnya di komoditi bawang dan cabai.

 

“Panen ini diharapkan bisa membantu dalam penanganan inflasi di Kalteng dan menekan harga yang melambung di pasaran karena masih dalam suasana Nataru,” tegasnya Sugianto.

 

Pada kesempatan ini ia juga mengajak masyarakat Kalteng, untuk menanam cabai di halaman rumah. Hal ini dilakukan untuk menekan harga cabe dalam jangka waktu pendek.

 

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalteng Ivo Azhari, dimana ia diminta oleh Gubernur untuk mengajak  ibu-ibu Persit, Bhayangkari, dan Adhyaksa untuk menggaungkan gemar bertani dengan menanam sejumlah komoditi.

Baca Juga :  Ben Brahim Panen Padi, Buktikan Keberhasilan Food Estate

 

Ia juga memerintahkan kepada Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Peternakan (TPHP) Sunarti, untuk memaksimalkan lahan 50 hektare (Ha) milik pemerintah untuk digunakan dalam pertanian.

“Saya minta untuk lahan milik pemerintah ini digarap semuanya, dan untuk pemanfaatannya saya kira mengajak mahasiswa pertanian yang ada Universitas yang ada di Palangka Raya bahkan para siswa yang ada SMK,” ucapnya.

Bahkan ada dana untuk ketahanan pangan yang ada di sekitar hutan, dan itu nantinya ia berharap bisa dimanfaatkan oleh TNI Polri. Dimana terdapat 18 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), dan satu KPH yang akan digunakan untuk program tersebut.

Selain itu Danrem Brigjen TNI Yudianto Putrajaya menjelaskan dan memberikan saran untuk ditahun 2023, perlu adanya Kampung pancasila berkah. Dimana kampung itu bisa diberdayakan, sehingga masyarakat yang ada kesejahteraannya meningkat.

“Harapannya pad tahun 2023 kita suport masyarakat kita dengan diberikan beberPa lahan untuk dikembangkan oleh mereka dan untuk mereka sehingga kesejahteraan mereka meningkat,” ucapnya.

Dan dari Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto, juga menjelaskan bahwa ia telah memerintahkan kepada jajaran Polri yang ada di Kalteng mulai dari Polres dan Polsek. Yang memiliki lahan yang nganggur untuk diperdayakan.

“Dengan pemanfaatan lahan-lahan ini nanti akan tercipta ketahanan pangan yang kuat ditahun berikutnya,” tegasnya.

Sedangkan dari Kejati Pathor Rahman, menyampai bahwa kegiatan ini merupakan langkah yang tepat oleh Gubernur. Dimana dengan adanya gerakan ini yang dibarengi dengan kegiatan menanam pemanfaatan lahan bahkan menanam dengan metode hydro ponik .

Baca Juga :  Ketua Bhayangkari Kalteng Resmikan Pondok Baca Ditpolairud

Ketua Dewan adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng Agustiar Sabran juga memberikan sarannya. Dimana ia berharap gerakan seperti ini bisa digerakkan mulai dari bawah seperti Desa. Melalui pemanfaatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Saya rasa gerakan ini juga perlu dari bawah atau dari desa dan kabupaten sehingga ketahanan pangan yang kita inginkan akan terwujud nantinya, jadi saya harap dari bupati dan walikota juga ikut dalam menggerakkan ini,” ucap Agustiar Sabran.

Kepala Dinas TPHP Sunarti menjelaskan, pada panen kali sudah memanfaatkan lahan seluas 8 hektar, cabe untuk 2,5 hektare dan bawang 1,5 hektare (Ha). Ia juga menjelaskan kenapa tidak dilakukan secara menyeluruh, hal itu dikarenakan ada alasan teknis. Apabila itu dilakukan secara menyeluruh takutnya ada kegagalan dikarenakan curah hujan yang tinggi. Ia menjelaskan bahwa telah diatur setiap blok lahan, itu diatur waktu penanamannya.

“Agar panennya bisa dilakukan setiap hari maka kami telah mengatur waktu tanamnya, hal ini untuk menjaga ketersediaan cabai,” ucapnya.

Selain bawang dan cabai, Sunarti menjelaskan kenapa di lahan tersebut ditumbuhi jagung, hal ini berfungsi sebagai naungan, dengan adanya jagung bisa mengalihkan serangga. Dan ia juga jelaskan bahwa hasil panen ini bisa dialihkan kepasar penyeimbang. Setiap Satu hektar diperkirakan bisa memanen 9 ton cabai dan 2 ton bawang. (irj/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/