Jumat, Mei 3, 2024
24.7 C
Palangkaraya

Wabup Prihatin Kondisi Warga Terdampak Banjir

SAMPIT – Wakil Bupati (Wabup) Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati prihatin terhadap kondisi masyarakat yang rumahnya terendam banjir. Ketinggian banjir yang melanda pemukiman penduduk di wilayah Utara bisa mencapai 1,5 meter. Di titik tertentu, banjir mencapai bahu orang dewasa.

“Sebagian besar rumah warga yang di dataran rendah sudah terendam. Kondisi warga sangat memprihatikan,” kata Irawati, Minggu (29/8).  Kendati demikian, kata Irawati, warga di wilayah itu sudah terbiasa menghadapi banjir dan sudah mengantisipasi dengan membangun rumah panggung darurat di dalam rumah untuk tempat beristirahat.

Wabup menambahkan, saat ini aktifitas warga terganggu tidak dapat bekerja maupun beraktifitas normal di luar rumah. Dia meminta, warga untuk tetap waspada mengingat banjir yang cukup tinggi belum terlihat ada penurunan. “Kami minta warga selalu waspada, tidak sembarangan menggunakan alat elektronik karena arus listrik yang mengalir dapat membahayakan keselamatan jiwa,dan diusahakan tetap tinggal di daerah yang kering atau jauh dari genangan air jelas,” terang Irawati.

Baca Juga :  Aktivitas Diganggu Ormas, PT SMJ Ancam Lapor Polisi

Wabup menyebutkan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, total korban banjir yang melanda 5 kecamatan di wilayah Utara mencapai 7.860 jiwa dari 3.400 kepala keluarga (KK).

Adapun 5 kecamatan yang dilanda banjir tersebut yakni Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Tualan Hulu. Banjir melanda 34 desa dan 1 kelurahan di sana. Tidak sedikit rumah warga yang rumahnya dimasuki air. Bahkan beberapa di antaranya hingga mengungsi ke rumah keluarganya di dataran lebih tinggi.

“Potensi banjir semakin meluas masih kemungkinan terjadi. Karena hujan masih melanda di wilayah Utara Kotim,” terang Irawati. (sli/ans)

SAMPIT – Wakil Bupati (Wabup) Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati prihatin terhadap kondisi masyarakat yang rumahnya terendam banjir. Ketinggian banjir yang melanda pemukiman penduduk di wilayah Utara bisa mencapai 1,5 meter. Di titik tertentu, banjir mencapai bahu orang dewasa.

“Sebagian besar rumah warga yang di dataran rendah sudah terendam. Kondisi warga sangat memprihatikan,” kata Irawati, Minggu (29/8).  Kendati demikian, kata Irawati, warga di wilayah itu sudah terbiasa menghadapi banjir dan sudah mengantisipasi dengan membangun rumah panggung darurat di dalam rumah untuk tempat beristirahat.

Wabup menambahkan, saat ini aktifitas warga terganggu tidak dapat bekerja maupun beraktifitas normal di luar rumah. Dia meminta, warga untuk tetap waspada mengingat banjir yang cukup tinggi belum terlihat ada penurunan. “Kami minta warga selalu waspada, tidak sembarangan menggunakan alat elektronik karena arus listrik yang mengalir dapat membahayakan keselamatan jiwa,dan diusahakan tetap tinggal di daerah yang kering atau jauh dari genangan air jelas,” terang Irawati.

Baca Juga :  Aktivitas Diganggu Ormas, PT SMJ Ancam Lapor Polisi

Wabup menyebutkan, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, total korban banjir yang melanda 5 kecamatan di wilayah Utara mencapai 7.860 jiwa dari 3.400 kepala keluarga (KK).

Adapun 5 kecamatan yang dilanda banjir tersebut yakni Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Tualan Hulu. Banjir melanda 34 desa dan 1 kelurahan di sana. Tidak sedikit rumah warga yang rumahnya dimasuki air. Bahkan beberapa di antaranya hingga mengungsi ke rumah keluarganya di dataran lebih tinggi.

“Potensi banjir semakin meluas masih kemungkinan terjadi. Karena hujan masih melanda di wilayah Utara Kotim,” terang Irawati. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/