PALANGKA RAYA-Mempertimbangkan kondisi Kalteng yang belum normal dari pandemi Covid-19, pemerintah daerah merencanakan membuka pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Oktober mendatang. Sebelum itu diterapkan, beberapa sekolah melaksanakan simulasi sebagai bahan evaluasi sebelum pelaksanaan PTM terbatas yang sesungguhnya.
Salah satu sekolah yang melaksanakan simulasi PTM terbatas adalah SMKN 3 Palangka Raya. Namun simulasi ini hanya untuk mata pelajaran praktikum. Tentunya dengan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan dalam rangka pelaksanaan PTM terbatas dalam situasi pandemi Covid-19. (lihat grafis)
“Kami memiliki enam kompetensi, tapi dalam sehari tidak bisa melaksanakan praktikum untuk enam kompetensi sekaligus demi menghindari terjadinya kerumunan, sehingga dalam sehari hanya dilaksanakan praktikum untuk tiga kompetensi,” kata Kepala SMKN 3 Palangka Raya Sri Sundhari saat diwawancarai Kalteng Pos di ruang kerjanya, Rabu (29/9).
Diungkapkannya, ada beberapa mata pelajaran yang dilakukan secara sif, maksimal dua kali dalam sehari. Peserta didik hanya datang dan melaksanakan pembelajaran di sekolah dalam kurun waktu dua hingga tiga jam. Dalam satu ruangan hanya ada lima hingga sepuluh orang.
“Untuk saat ini memang kami melaksanakan simulasi pada mata pelajaran praktikum, sedangkan teori masih dilaksanakan secara daring,” ungkapnya.
Namun, lanjut dia, untuk pelaksanaan PTM terbatas pada Oktober mendatang, masih belum ditentukan apakah praktikum dan teori dapat dilaksanakan di sekolah. Simulasi ini akan menjadi bahan evaluasi sebelum dilaksanakannya PTM terbatas pada Oktober mendatang.
“Besok (hari ini, red) kami akan melaksanakan rapat dengan mengundang komite dan pengawas sekolah, hasil evaluasi nantinya akan diteruskan ke dinas pendidikan, setelah itu barulah akan diketahui apakah diizinkan atau tidak untuk pelaksanaan PTM terbatas di sekolah ini,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh guru pengajar melakukan evaluasi soal penerapan protokol kesehatan oleh peserta didik selama simulasi. Berkenaan dengan persetujuan orang tua, beberapa waktu lalu pihak sekolah sudah melaksanakan sosialisasi kepada orang tua dan membuat persetujuan bersama.
“Pada dasarnya semua orang tua peserta didik SMK 3 Palangka Raya mendukung, tidak ada penolakan, hanya ada beberapa orang tua yang masih khawatir soal penanganan apabila ada yang mengalami demam atau sakit,” ujar Sri.
Terkait hal itu, pihaknya sudah mengatur strategi sesuai dengan pedoman dan panduan. Apabila peserta didik yang datang ke sekolah memiliki suhu tubuh yang tinggi, maka peserta didik bersangkutan akan diarahkan ke ruang UKS. Pihak sekolah juga sudah bekerja sama dengan puskesmas terdekat, yakni Puskesmas Marina Permai. “Pelaksanaan simulasi ini sembari menunggu terlaksananya vaksinasi untuk peserta didik,” ucapnya.
Saat ini sudah 50 persen peserta didik di SMK 3 Palangka Raya divaksinasi. Selebihnya akan mengikuti vaksinasi pada 2 Oktober nanti di SMA Hasanka Boarding School Palangka Raya. “Sedangkan untuk guru dan karyawan sudah 100 persen divaksin,” pungkasnya.
Berstatus PPKM Level 3, Kota Siap Simulasi PTM Terbatas
Tak hanya sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) sederajat saja yang siap menggelar PTM terbatas. Lembaga pendidikan jenjang sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangka Raya juga sudah menyiapkan strategi untuk menggelar pembelajaran selama masa pandemi. Sejumlah sekolah sudah mempersiapkan simulasi sebelum PTM terbatas dilaksanakan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya H Akmad Fauliansyah.
Kesiapan ini didukung dengan cakupan vaksinasi untuk kalangan pelajar yang sudah tinggi. Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdik Kota Aswan, sejauh ini sekitar 94,20 persen guru SMP sudah mengikuti program vaksinasi atau sekitar 3.560 guru dari 3.779 guru sudah divaksin.
“Sedangkan untuk peserta didik tingkat SMP, ada sekitar 1.686 orang yang mengikuti vaksinasi dan sekitar 1.738 pelajar SMP saat ini sedang menunggu jadwal vaksinasi,” beber Aswan sembari menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang mereka terima, pada Kamis (30/9) SMPN 8 akan melaksanakan vaksinasi untuk peserta didiknya, sedangkan untuk SMPN 7 dan SMPN 9 dijadwalkan pada Sabtu (2/10).
Terpisah, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Rahmat Winarso mengatakan, pihaknya belum merekap data jumlah guru SD yang sudah maupun yang belum divaksinasi.
“Dulu kan untuk vaksinasi guru, murid, dan orang tua murid difasilitasi oleh dinas pendidikan, saat ini kan datanya sudah diserahkan semua ke dinas kesehatan, untuk info lebih bisa langsung hubungi bersangkutan ya,” ucap Rahmat.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palangka Raya H Supiani mengungkapkan bahwa sampai pada saat ini (kemarin, red) belum ada madrasah yang melaporkan data guru maupun peserta didik yang telah divaksinasi. “Sampai saat ini belum ada pihak madrasah yang melapor jumlah yang sudah mengikuti vaksin atau belum, baik guru maupun murid,” pungkasnya.
Sejauh ini SMPN 3 Palangka Raya sudah merampungkan persyaratan PTM. Hal itu dibenarkan oleh Gunahard selaku kepala sekolah bersangkutan.
Ia menyebut, persiapan sekolah untuk menggelar PTM sudah memenuhi persyaratan administrasi. Beberapa item yang harus dilengkapi sebagaimana permintaan Satgas Penangangan Covid 19 Palangka Raya sudah dibereskan pihak sekolah.
“Sudah dapat rekomendasi, kami sudah bikin simulasi dan video simulasinya, kemudian satgas akan mengecek lagi perlengkapan yang harus dilengkapi sehingga bisa dilakukan PTM terbatas untuk sekolah kami nantinya,” beber Gunarhard.
Terkait vaksinasi, ia menyebut bahwa hampir semua guru sudah divaksin. Hanya ada beberapa yang belum karena terkendala penyakit tertentu. Lebih lanjut Gunarhard mengatakan, sebanyak 800-an peserta didik di sekolah yang dipimpinnya sudah menerima vaksinasi. “Kalau jumlah pasti yang divaksin sebanyak 800 lebih, untuk sisanya sekitar 209 itu belum divaksin karena belum memenuhi syarat usia, orang tua peserta didik juga sangat mendukung adanya PTM ini, kami juga sudah membuat surat pernyataan bahwa orang tua mendukung penuh PTM untuk segera diselenggarakan,” bebernya.
Sementara untuk tingkat SD, SDN 6 Palangka dipastikan belum bisa melaksanakan PTM terbatas karena ada beberapa peryaratan yang belum terpenuhi. Hal itu diungkapkan oleh Primawati selaku kepala sekolah saat dihubungi Kalteng Pos, kemarin.
“Untuk beberapa poin peryaratan yang diajukan oleh Satgas Covid-19 masih dalam tahap pembenahan dan perampungan, karena dalam poin itu ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi pihak sekolah, sedikit demi sedikit kami rampungkan itu,” ungkap Primawati.
“Intinya kami masih merampungkan semua persyaratan agar PTM di sekolah ini bisa terselenggara, jadi masih kami lakukan pembenahan supaya benar-benar layak untuk menggelar PTM terbatas,” tambahnya. (abw/ahm/ena/ce/ala)