PALANGKA RAYA-Demi memberikan kemudahan kepada para guru dan para pelajar dalam menjalankan ibadah, SDN 3 Langkai membangun musala. Pembangunan ini dimulai dengan peletakkan batu pertama yang dilakukan oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Kota Palangka Raya Rahmad Winarso SPd, MPd, dihadiri seluruh kasi bidang SD dan staf, Ketua Komite SDN 3 Langkai Sutaryo, belum lama ini.
Menurut Kepala Sekolah SDN 3 Langkai Tersiani melalui rilisnya, rencana pembangunan musala ini sudah cukup lama dimimpikan oleh kepala sekolah yang didukung oleh guru-guru.
Ia melanjutkan, dikarenakan adanya rehab bangunan ruang kelas yang dimulai awal bulan September 2021 lalu, dan karena dorongan serta dukungan semua pihak sehingga bisa terlaksana.
Pihaknya pun memanfaatkan beberapa bahan yang ada dari rehab kelas itu, serta tambahan biaya swadaya dari warga sekolah (kepala sekolah, guru-guru, dan orang tua/wali siswa) secara sukarela, akhirnya pembangunan bisa dilaksanakan.
Semua, lanjut dia, sudah disepakati melalui rapat virtual dalam mewujudkan pembangunan musala. “Semua saling membantu baik guru serta orang tua dengan secara sukarela ada yang membantu material,” katanya.
“Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Peletakan batu pertama ini tentunya sebagai upaya dimulainya pembangunan,” pungkasnya.(son)
PALANGKA RAYA-Demi memberikan kemudahan kepada para guru dan para pelajar dalam menjalankan ibadah, SDN 3 Langkai membangun musala. Pembangunan ini dimulai dengan peletakkan batu pertama yang dilakukan oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Kota Palangka Raya Rahmad Winarso SPd, MPd, dihadiri seluruh kasi bidang SD dan staf, Ketua Komite SDN 3 Langkai Sutaryo, belum lama ini.
Menurut Kepala Sekolah SDN 3 Langkai Tersiani melalui rilisnya, rencana pembangunan musala ini sudah cukup lama dimimpikan oleh kepala sekolah yang didukung oleh guru-guru.
Ia melanjutkan, dikarenakan adanya rehab bangunan ruang kelas yang dimulai awal bulan September 2021 lalu, dan karena dorongan serta dukungan semua pihak sehingga bisa terlaksana.
Pihaknya pun memanfaatkan beberapa bahan yang ada dari rehab kelas itu, serta tambahan biaya swadaya dari warga sekolah (kepala sekolah, guru-guru, dan orang tua/wali siswa) secara sukarela, akhirnya pembangunan bisa dilaksanakan.
Semua, lanjut dia, sudah disepakati melalui rapat virtual dalam mewujudkan pembangunan musala. “Semua saling membantu baik guru serta orang tua dengan secara sukarela ada yang membantu material,” katanya.
“Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar. Peletakan batu pertama ini tentunya sebagai upaya dimulainya pembangunan,” pungkasnya.(son)
