FILM horor Jalan Pulang berhasil menyatukan sejumlah aktris yang selama ini identik sebagai pemain film horor. Mereka adalah Luna Maya, Taskya Namya, Shareefa Daanish, dan Saskia Chadwick.
Film ini tidak hanya akan membuat penonton merinding saat menonton filmnya. Lebih dari itu, film Jalan Pulang juga akan mengajak para penonton untuk menikmati jalan cerita dalam balutan drama keluarga yang kuat.
Film Jalan Pulang mengangkat cerita tentang perjuangan penuh emosional seorang ibu yang berusaha menyelamatkan anaknya dari kekuatan supranatural. Film ini disutradarai Jeropoint dan diproduseri Agung Saputra.

Direncanakan akan tayang di bioskop pada Juni 2025. Jeropoint selaku sutradara film Jalan Pulang mengatakan, film ini menawarkan pendekatan horor yang simbolik dan lebih eksistensial.
Jalan Pulang menjadi semacam metafora atas perjuangan untuk melawan rasa takut dan penyesalan dari bayang-bayang masa lalu. “Jalan pulang bukan hanya tentang horor, tapi tentang perjuangan seorang ibu, dan bagaimana sebuah keluarga saling menjaga,” kata Jeropoint di bilangan Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025).
Selain Luna Maya, Taskya Namya, Shareefa Daanish, dan Saskia Chadwick, film Jalan Pulang juga diperkuat sejumlah pemain lain. Mereka adalah Teuku Rifnu Wikana, Sudjiwo Tejo, Jajang C. Noer, Kiki Narendra, dan sejumlah pemain lainnya.
Film Jalan Pulang menceritakan tentang Lastini, diperankan Luna Maya, seorang ibu yang kehilangan suaminya (Edward Manalu) secara misterius. Lastini meyakini bahwa penyakit yang diderita putrinya, Arum (Saskia Chadwick), bukan gangguan medis biasa, melainkan akibat kekuatan gaib yang menguasai tubuh sang anak sehingga mengalami sakit secara tak wajar.
Lastini memiliki waktu yang terbatas untuk dapat menyelamatkan sang putri sebelum ulang tahun Arum yang jatuh pada tahun kabisat. Lastini bersama dua anaknya yang lain yaitu Lia (Taskya Namya) dan Rama (Raffan Al Aryan), melakukan perjalanan untuk tujuan mencari pertolongan dari para dukun.
Namun di tengah upaya penyelamatan itu, mereka justru harus berpacu dengan waktu dan harus menghadapi kekuatan yang semakin mengancam nyawa Arum.(jpc)