Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Waspada Vaksinasi yang Datang ke Rumah

SAMPIT – Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor mengimbau masyarakat tidak percaya terhadap petugas kesehatan yang mendatangi warga untuk memberikan vaksin apalagi vaksin yang diberikan tersebut warga harus beli.

“Saya mengimbau masyarakat Kabupaten Kotim untuk tidak percaya terhadap adanya penawaran vaksinasi ke rumah-rumah warga dan harus membayar, karena pemerintah Kabupaten Kotim maupun dinas Kesehatan tidak pernah merekomendasi orang tersebut,” imbau Halikin, Senin (12/7).

Menurutnya tenaga kesehatan yang ditugaskan ada surat tugas dan tidak mungkin datang ke rumah-rumah, karena pihaknya telah menentukan lokasi vaksinasinya, yaitu di fasilitas kesehatan dan tempat milik pemerintah daerah.

“Kalau ada tenaga kesehatan yang melalukan vaksinasi bukan di tempat milik pemerintah, daerah, maka kami minta masyarakat jangan percaya,” ucap Halikin.

Baca Juga :  Kenaikan Golongan ASN Jadi Motivasi Kerja Lebih Kreatif

Ia juga sangat prihatin atas hal tersebut, karena ada saja oknum yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini, dan pengadaan vaksin itu juga tidak sembarangan harus melalui proses dan mekanismenya.

“Saya berharap masyarakat agar lebih teliti lagi, apabila ada tenaga kesehatan yang menawarkan vaksinasi dengan ada biaya, segera lakukan penulakan dan laporkan kepada tim gugus tugas yang saat ini sudah diaktifkan kembali,” tutup Halikin.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim Umar Kaderi mengatakan pihaknya sudah membuat surat edaran berkaitan dengan hal tersebut. Karena nakes ada yang datang ke rumah dan menawarkan vaksinasi dengan imbalannya uang itu bukan dari dinas kesehatan.

Baca Juga :  25 Ribu Masyarakat Kotim Menunggu Vaksinasi Tahap Dua

“Kami sudah buat edaran terkait adanya oknum yang menawarkan vaksinasi Covid-19, bahwasanya itu bukan dari dinas kesehatan, kami melaksanaan vaksinasi di tempat fasilitas milik pemerintah. Dan juga lokasinya harus ada persetujuan pejabat tertentu,” tutupnya. (bah/ans)

SAMPIT – Bupati Kabupaten Kotim H Halikinnor mengimbau masyarakat tidak percaya terhadap petugas kesehatan yang mendatangi warga untuk memberikan vaksin apalagi vaksin yang diberikan tersebut warga harus beli.

“Saya mengimbau masyarakat Kabupaten Kotim untuk tidak percaya terhadap adanya penawaran vaksinasi ke rumah-rumah warga dan harus membayar, karena pemerintah Kabupaten Kotim maupun dinas Kesehatan tidak pernah merekomendasi orang tersebut,” imbau Halikin, Senin (12/7).

Menurutnya tenaga kesehatan yang ditugaskan ada surat tugas dan tidak mungkin datang ke rumah-rumah, karena pihaknya telah menentukan lokasi vaksinasinya, yaitu di fasilitas kesehatan dan tempat milik pemerintah daerah.

“Kalau ada tenaga kesehatan yang melalukan vaksinasi bukan di tempat milik pemerintah, daerah, maka kami minta masyarakat jangan percaya,” ucap Halikin.

Baca Juga :  Kenaikan Golongan ASN Jadi Motivasi Kerja Lebih Kreatif

Ia juga sangat prihatin atas hal tersebut, karena ada saja oknum yang memanfaatkan situasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini, dan pengadaan vaksin itu juga tidak sembarangan harus melalui proses dan mekanismenya.

“Saya berharap masyarakat agar lebih teliti lagi, apabila ada tenaga kesehatan yang menawarkan vaksinasi dengan ada biaya, segera lakukan penulakan dan laporkan kepada tim gugus tugas yang saat ini sudah diaktifkan kembali,” tutup Halikin.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim Umar Kaderi mengatakan pihaknya sudah membuat surat edaran berkaitan dengan hal tersebut. Karena nakes ada yang datang ke rumah dan menawarkan vaksinasi dengan imbalannya uang itu bukan dari dinas kesehatan.

Baca Juga :  25 Ribu Masyarakat Kotim Menunggu Vaksinasi Tahap Dua

“Kami sudah buat edaran terkait adanya oknum yang menawarkan vaksinasi Covid-19, bahwasanya itu bukan dari dinas kesehatan, kami melaksanaan vaksinasi di tempat fasilitas milik pemerintah. Dan juga lokasinya harus ada persetujuan pejabat tertentu,” tutupnya. (bah/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/