Kamis, Agustus 22, 2024
26.7 C
Palangkaraya

Pemdes Perlu Pantau Keaktifan Posyandu

Pj Bupati Minta Desa Alokasikan ADD Untuk Menekan Stunting (sub)

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menyambut baik peran aktif desa sangat diharapkan dalam rangka penanganan dan pencegahan kasus stunting di kabupaten berjuluk Bumi Handep Hapakat ini.

Untuk itu, Penjabat Bupati Gumas Herson B Aden mendorong seluruh pemerintah desa (pemdes) di wilayah itu untuk dapat berperan aktif memantau keaktifan posyandu di desanya masing-masing. Sebab salah satu kunci penurunan stunting itu dengan salah cara adanya keaktifan posyandu.

“Pihak desa sangat diharapkan bisa menjadi pendorong menekan stunting, selain dinas teknis. Melalui ADD dapat dialokasikan insentif bagi para kader posyandu dan operasionalnya,” kata Herson B Aden, Minggu (14/7/2024).

Baca Juga :  Kolaborasi Posyandu, Alfamart dan Cussons Indonesia untuk 10.000 Ibu dan Balita

Menurut pj bupati, data yang ada saat ini terdapat ratusan posyandu yang tersebar di 12 kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Namun dari data puskesmas, masih ada beberapa posyandu yang kurang aktif menjalankan fungsinya dengan baik.

Padahal, ujarnya, dari Dinas Kesehatan Gumas sendiri saat ini sudah memberikan alat penimbang dan pengukur digital berskala standar untuk mengukur berat dan tinggi badan bagi bayi dan balita ke posyandu-posyandu yang ada.

“Kita sangat bersyukur untuk penyaluran bantuan alat ukur dan timbangan badan semuanya sudah diberikan, sehingga dalam pelaksanaan di lapangan bisa lebih efektif. Jika sebelumnya masih ada  posyandu yang masih menggunakan alat ukur manual dan alat timbangan yang masih menggunakan kain yang tentunya tidak dapat memenuhi kualitas standarisasi alias tidak akurat,” pungkasnya. (nya/ens)

Baca Juga :  64 Pejabat Katingan Dilantik

Pj Bupati Minta Desa Alokasikan ADD Untuk Menekan Stunting (sub)

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menyambut baik peran aktif desa sangat diharapkan dalam rangka penanganan dan pencegahan kasus stunting di kabupaten berjuluk Bumi Handep Hapakat ini.

Untuk itu, Penjabat Bupati Gumas Herson B Aden mendorong seluruh pemerintah desa (pemdes) di wilayah itu untuk dapat berperan aktif memantau keaktifan posyandu di desanya masing-masing. Sebab salah satu kunci penurunan stunting itu dengan salah cara adanya keaktifan posyandu.

“Pihak desa sangat diharapkan bisa menjadi pendorong menekan stunting, selain dinas teknis. Melalui ADD dapat dialokasikan insentif bagi para kader posyandu dan operasionalnya,” kata Herson B Aden, Minggu (14/7/2024).

Baca Juga :  Kolaborasi Posyandu, Alfamart dan Cussons Indonesia untuk 10.000 Ibu dan Balita

Menurut pj bupati, data yang ada saat ini terdapat ratusan posyandu yang tersebar di 12 kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Namun dari data puskesmas, masih ada beberapa posyandu yang kurang aktif menjalankan fungsinya dengan baik.

Padahal, ujarnya, dari Dinas Kesehatan Gumas sendiri saat ini sudah memberikan alat penimbang dan pengukur digital berskala standar untuk mengukur berat dan tinggi badan bagi bayi dan balita ke posyandu-posyandu yang ada.

“Kita sangat bersyukur untuk penyaluran bantuan alat ukur dan timbangan badan semuanya sudah diberikan, sehingga dalam pelaksanaan di lapangan bisa lebih efektif. Jika sebelumnya masih ada  posyandu yang masih menggunakan alat ukur manual dan alat timbangan yang masih menggunakan kain yang tentunya tidak dapat memenuhi kualitas standarisasi alias tidak akurat,” pungkasnya. (nya/ens)

Baca Juga :  64 Pejabat Katingan Dilantik

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/