Senin, November 25, 2024
30.4 C
Palangkaraya

Deddy dan Keluarga Diterima Jadi Warga Dayak di Barsel

BUNTOK – Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel) Deddy Winarwan turut menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) masa bakti 2023-2028. Kehadirannya saat itu juga sekaligus secara resmi Deddy Winarwan beserta keluarga menjadi warga Dayak melalui prosesi yang dilakukan oleh Ketua DAD Barito Selatan, Tamarzam.

Menanggapi hal itu, Deddy Winarwan secara pribadi merasa terharu sekaligus terhormat, karena kedatangan dia bersama keluarga yang ditugaskan pemerintah sebagai pj bupati di Barsel, diterima dengan tangan terbuka dan ketulusan hati oleh warga Barsel yaitu Suku Dayak. Hal ini terbukti, bahwa sejak hari pertama menginjakkan kaki di Buntok, disambut dengan upacara adat oleh DAD dan mantir sesuai dengan tradisi.

“Pertama pada saat datang bertugas, menjalani prosesi potong pantan dan tampung tawar, yang berisikan doa terbaik bagi saya dan keluarga, baik secara pribadi maupun kedinasan. Sekarang di hadapan para tokoh adat Dayak, serta kelembagaan adat Dayak Kabupaten Barsel, saya diterima secara resmi menjadi warga Dayak. Terhadap hal ini, tidak ada kata lain yang dapat saya katakan selain terima kasih. Ini merupakan kebanggaan, sekaligus tanggung jawab di pundak saya bersama seluruh warga dan kelembagaan adat Dayak untuk mendorong  pelestarian, pengembangan dan perlindungan terhadap masyarakat adat Dayak,” ungkap Deddy Winarwan, Rabu (13/9).

Baca Juga :  Bonus Atlet Kotim Sentuh Angka Rp3,8 Miliar

Deddy juga sangat sependapat sekaligus memberikan apresiasi yang atas tema yang diusung DAD Barsel saat pelantikan dan pengukuhan yaitu ”Revitalisasi, eksistensi dan sinergitas lembaga adat Dayak  dengan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adat dayak yang sejahtera, adil dan bermartabat.” Menurutnya, itu merupakan aspirasi dan cita-cita mulia dari masyarakat adat Dayak di Barsel, khususnya dan masyarakat adat Dayak secara keseluruhan.

“Dari tema ini mengandung beberapa hal penting, pertama yaitu ingin memperkuat kelembagaan adat dayak yang ada yaitu keberadaan Damang dan perangkat fungsionalnya yaitu mantir, serta barisan pertahanan masyarakat adat dayak (batamad), selain itu, lembaga adat inilah yang perlu kita dorong untuk mampu menjalankan tugas, fungsi dan perannya. Dan untuk itu semua saya rasa perlunya bimbingan, pengorganisasian yang baik, baik organisatoris maupun finansial agar dapat menjalankan program dan kegiatannya secara maksimal hingga, harmonis dengan semua komponen masyarakat, demikian juga halnya hubungan dengan pemerintah.

Baca Juga :  Sungai Tercemar Limbah Tambang, Warga Barsel Menjerit

Dikesempatan yang sama, Ketua DAD Barsel Tamarzam mengatakan, Indonesia yang sangat majemuk, khusus di Kalteng, ialah salah satu Provinsi yang sangat memperhatikan adat istiadat dan kelembagaan adat. Hal itu dibuktikan dengan keluarnya Perda 16 tahun 2008 tentang kelembagaan adat dayak Kalteng, tentang kelembagaan Adat Dayak.

“Bahkan sebagaimana disampaikan, Pemkab Barsel sudah mampu menyusun suatu produk hukum yang jelas tentang kelembagaan adat dayak di Barsel yaitu  dengan ditetapkannya Perda Nomor 5 Tahun 2012, tentang kelembagaan adat dayak di Barsel, dan sudah melaksanakannya dengan terbentuknya semua kelembagaan adat dayak di barsel, yaitu DAD kabupaten, kecamatan dan desa, enam daerah kedamangan beserta damang kepala adatnya beserta semua mantir adat di semua desa/kelurahan serta terbentuknya Batamad,” katanya. (ena)

BUNTOK – Penjabat (Pj) Bupati Barito Selatan (Barsel) Deddy Winarwan turut menghadiri pelantikan dan pengukuhan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) masa bakti 2023-2028. Kehadirannya saat itu juga sekaligus secara resmi Deddy Winarwan beserta keluarga menjadi warga Dayak melalui prosesi yang dilakukan oleh Ketua DAD Barito Selatan, Tamarzam.

Menanggapi hal itu, Deddy Winarwan secara pribadi merasa terharu sekaligus terhormat, karena kedatangan dia bersama keluarga yang ditugaskan pemerintah sebagai pj bupati di Barsel, diterima dengan tangan terbuka dan ketulusan hati oleh warga Barsel yaitu Suku Dayak. Hal ini terbukti, bahwa sejak hari pertama menginjakkan kaki di Buntok, disambut dengan upacara adat oleh DAD dan mantir sesuai dengan tradisi.

“Pertama pada saat datang bertugas, menjalani prosesi potong pantan dan tampung tawar, yang berisikan doa terbaik bagi saya dan keluarga, baik secara pribadi maupun kedinasan. Sekarang di hadapan para tokoh adat Dayak, serta kelembagaan adat Dayak Kabupaten Barsel, saya diterima secara resmi menjadi warga Dayak. Terhadap hal ini, tidak ada kata lain yang dapat saya katakan selain terima kasih. Ini merupakan kebanggaan, sekaligus tanggung jawab di pundak saya bersama seluruh warga dan kelembagaan adat Dayak untuk mendorong  pelestarian, pengembangan dan perlindungan terhadap masyarakat adat Dayak,” ungkap Deddy Winarwan, Rabu (13/9).

Baca Juga :  Bonus Atlet Kotim Sentuh Angka Rp3,8 Miliar

Deddy juga sangat sependapat sekaligus memberikan apresiasi yang atas tema yang diusung DAD Barsel saat pelantikan dan pengukuhan yaitu ”Revitalisasi, eksistensi dan sinergitas lembaga adat Dayak  dengan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adat dayak yang sejahtera, adil dan bermartabat.” Menurutnya, itu merupakan aspirasi dan cita-cita mulia dari masyarakat adat Dayak di Barsel, khususnya dan masyarakat adat Dayak secara keseluruhan.

“Dari tema ini mengandung beberapa hal penting, pertama yaitu ingin memperkuat kelembagaan adat dayak yang ada yaitu keberadaan Damang dan perangkat fungsionalnya yaitu mantir, serta barisan pertahanan masyarakat adat dayak (batamad), selain itu, lembaga adat inilah yang perlu kita dorong untuk mampu menjalankan tugas, fungsi dan perannya. Dan untuk itu semua saya rasa perlunya bimbingan, pengorganisasian yang baik, baik organisatoris maupun finansial agar dapat menjalankan program dan kegiatannya secara maksimal hingga, harmonis dengan semua komponen masyarakat, demikian juga halnya hubungan dengan pemerintah.

Baca Juga :  Sungai Tercemar Limbah Tambang, Warga Barsel Menjerit

Dikesempatan yang sama, Ketua DAD Barsel Tamarzam mengatakan, Indonesia yang sangat majemuk, khusus di Kalteng, ialah salah satu Provinsi yang sangat memperhatikan adat istiadat dan kelembagaan adat. Hal itu dibuktikan dengan keluarnya Perda 16 tahun 2008 tentang kelembagaan adat dayak Kalteng, tentang kelembagaan Adat Dayak.

“Bahkan sebagaimana disampaikan, Pemkab Barsel sudah mampu menyusun suatu produk hukum yang jelas tentang kelembagaan adat dayak di Barsel yaitu  dengan ditetapkannya Perda Nomor 5 Tahun 2012, tentang kelembagaan adat dayak di Barsel, dan sudah melaksanakannya dengan terbentuknya semua kelembagaan adat dayak di barsel, yaitu DAD kabupaten, kecamatan dan desa, enam daerah kedamangan beserta damang kepala adatnya beserta semua mantir adat di semua desa/kelurahan serta terbentuknya Batamad,” katanya. (ena)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/