Sabtu, Oktober 5, 2024
23 C
Palangkaraya

Keberadaan Guru Penggerak Sangat Diperlukan

BUNTOK – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Selatan Su’aib menyebutkan, bahwa guru penggerak bisa mengembangkan pendidikan model baru atau masa kini.

Hal tersebut disampaikan Su’aib usai membuka penyusunan panduan pendidikan guru penggerak angkatan 3, lokakarya 7 dengan tema ‘Festival Panen Hasil Belajar’ di GPU Jaro Pirarahan, Buntok, Sabtu (21/5).

“Program lokakarya 7 ini adalah pameran hasil dari 7 bulan melaksanakan pendidikan guru penggerak. Calon guru penggerak ini menampilkan hasil program unggulan yang telah dilaksanakan,” kata Su’aib, saat itu.

Menurut dia, masing-masing calon guru penggerak punya visi dan program sendiri, serta hasilnya dipamerkan pada kegiatan ini.

Intinya, lanjut dia, para calon guru penggerak mengeksplorasi hasil selama 7 bulan melaksanakan pendidikan. Mereka menunggu dua tahap lagi hingga menjadi guru penggerak. “Alhamdulilah program yang ditampilkan melalui kegiatan ini bagus semua,” akuinya.

Baca Juga :  Harus Terus Waspada dan Wajib Terapkan Prokes

Dijelaskannya, bahwa guru penggerak ini diperlukan semua tenaga pendidik ke depannya. Pihaknya berharap agar semua guru menjadi guru penggerak.

Karena, lanjut dia, sebagai guru penggerak mempunyai inovasi program yang jelas untuk mengembangkan potensi pembelajaran, baik lingkungan dan potensi kewilayahan.

Contohnya, memberikan life skill, yang paling inti mengembangkan karakter anak agar menjadi profil pelajar Pancasila diperlukan upaya nyata yang bisa dilakukan anak-anak melalui guru penggerak ini.

“Ini salah satu langkah untuk memulai mengembangkan pendidikan model baru. Oleh sebab itu, para guru ini harus dilatih agar menjadi guru penggerak,” akuinya.

Ia menyampaikan, bahwa ke depannya ada sekolah penggerak. Saat ini ada 12 sekolah sebagai sekolah penggerak tahap pertama. Namun tahap kedua, belum tahu berapa yang lulus.

Baca Juga :  Perajin Rotan di Barsel Diberikan Pelatihan

“Jika guru penggerak berada di sekolah penggerak akan menjadi luar biasa, karena sekolah dan gurunya sama-sama bergerak,” tegasnya.

Ia menambahkan, saat ini jumlah calon guru penggerak di Barito Selatan baru ada 12 orang angkatan 3, dengan rincian 4 orang calon guru penggerak dari SMA/SMK dan 8 orang guru SD dan SMP.

Sementara sekolah penggerak ada 12 lulus tahap pertama. Untuk tahap kedua masih belum tahu yang lulus berapa orang. (ner/ens)

BUNTOK – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Selatan Su’aib menyebutkan, bahwa guru penggerak bisa mengembangkan pendidikan model baru atau masa kini.

Hal tersebut disampaikan Su’aib usai membuka penyusunan panduan pendidikan guru penggerak angkatan 3, lokakarya 7 dengan tema ‘Festival Panen Hasil Belajar’ di GPU Jaro Pirarahan, Buntok, Sabtu (21/5).

“Program lokakarya 7 ini adalah pameran hasil dari 7 bulan melaksanakan pendidikan guru penggerak. Calon guru penggerak ini menampilkan hasil program unggulan yang telah dilaksanakan,” kata Su’aib, saat itu.

Menurut dia, masing-masing calon guru penggerak punya visi dan program sendiri, serta hasilnya dipamerkan pada kegiatan ini.

Intinya, lanjut dia, para calon guru penggerak mengeksplorasi hasil selama 7 bulan melaksanakan pendidikan. Mereka menunggu dua tahap lagi hingga menjadi guru penggerak. “Alhamdulilah program yang ditampilkan melalui kegiatan ini bagus semua,” akuinya.

Baca Juga :  Harus Terus Waspada dan Wajib Terapkan Prokes

Dijelaskannya, bahwa guru penggerak ini diperlukan semua tenaga pendidik ke depannya. Pihaknya berharap agar semua guru menjadi guru penggerak.

Karena, lanjut dia, sebagai guru penggerak mempunyai inovasi program yang jelas untuk mengembangkan potensi pembelajaran, baik lingkungan dan potensi kewilayahan.

Contohnya, memberikan life skill, yang paling inti mengembangkan karakter anak agar menjadi profil pelajar Pancasila diperlukan upaya nyata yang bisa dilakukan anak-anak melalui guru penggerak ini.

“Ini salah satu langkah untuk memulai mengembangkan pendidikan model baru. Oleh sebab itu, para guru ini harus dilatih agar menjadi guru penggerak,” akuinya.

Ia menyampaikan, bahwa ke depannya ada sekolah penggerak. Saat ini ada 12 sekolah sebagai sekolah penggerak tahap pertama. Namun tahap kedua, belum tahu berapa yang lulus.

Baca Juga :  Perajin Rotan di Barsel Diberikan Pelatihan

“Jika guru penggerak berada di sekolah penggerak akan menjadi luar biasa, karena sekolah dan gurunya sama-sama bergerak,” tegasnya.

Ia menambahkan, saat ini jumlah calon guru penggerak di Barito Selatan baru ada 12 orang angkatan 3, dengan rincian 4 orang calon guru penggerak dari SMA/SMK dan 8 orang guru SD dan SMP.

Sementara sekolah penggerak ada 12 lulus tahap pertama. Untuk tahap kedua masih belum tahu yang lulus berapa orang. (ner/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/