Senin, November 25, 2024
30.4 C
Palangkaraya

Jangan Ada Klaster Sekolah Selama PTM

TAMIANG LAYANG-Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengingatkan, penyelenggaraan pembelajaran tata muka (PTM) terbatas di lembaga satuan pendi­dikan tidak menjadi sumber penu­laran Covid-19. Ia meminta pihak sekolah serius mengawal pelak­sanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

“Jangan sampai terjadi klaster sekolah. Lakukan pengawasan se­lama PTM,” pesan bupati saat wawa­ncarai Kalteng Pos, Rabu (20/10).

Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalala­wah tersebut mengimbau guru dan anak didik tetap melaksanakan prokes. Penyelenggara mesti ber­tanggung jawab selama proses belajar mengajar di sekolah. PTM terbatas di Bartim telah mu­lai dilaksanakan sejak Senin (18/10).

Dari sekolah dasar atau SD hingga SMA sederajat telah menyeleng­garakan simulasi penerapan prokes. Antara lain, mewajibkan semua pihak, baik guru dan anak didik memakai masker. Prosedur men­cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh ikut dilakukan.

Baca Juga :  Bupati Meresmikan Balai Rehabilitasi Narkotika Adhyaksa

Selain itu, penataan kursi meja dalam ruangan kelas serta mem­batasi kuota anak didik dengan membaginya menjadi beberapa sesi tatap muka. Kemudian, pengu­rangan waktu belajar dari hari nor­mal.

“Saya mengharapkan betul-betul pelaksanaan prokes selama PTM di sekolah bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19,” tegasnya. (log/ens)

TAMIANG LAYANG-Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mengingatkan, penyelenggaraan pembelajaran tata muka (PTM) terbatas di lembaga satuan pendi­dikan tidak menjadi sumber penu­laran Covid-19. Ia meminta pihak sekolah serius mengawal pelak­sanaannya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

“Jangan sampai terjadi klaster sekolah. Lakukan pengawasan se­lama PTM,” pesan bupati saat wawa­ncarai Kalteng Pos, Rabu (20/10).

Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalala­wah tersebut mengimbau guru dan anak didik tetap melaksanakan prokes. Penyelenggara mesti ber­tanggung jawab selama proses belajar mengajar di sekolah. PTM terbatas di Bartim telah mu­lai dilaksanakan sejak Senin (18/10).

Dari sekolah dasar atau SD hingga SMA sederajat telah menyeleng­garakan simulasi penerapan prokes. Antara lain, mewajibkan semua pihak, baik guru dan anak didik memakai masker. Prosedur men­cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh ikut dilakukan.

Baca Juga :  Bupati Meresmikan Balai Rehabilitasi Narkotika Adhyaksa

Selain itu, penataan kursi meja dalam ruangan kelas serta mem­batasi kuota anak didik dengan membaginya menjadi beberapa sesi tatap muka. Kemudian, pengu­rangan waktu belajar dari hari nor­mal.

“Saya mengharapkan betul-betul pelaksanaan prokes selama PTM di sekolah bisa mencegah terjadinya penularan Covid-19,” tegasnya. (log/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/