Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Pemkab Gelar Rakor Lokasi KKN-Tematik 2023

KUALA KURUN- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik tahun 2023, dan pengabdian kepada masyarakat lainnya oleh civitas akademika dari Universitas Palangka Raya (UPR).
“Rakor ini untuk koordinasi serta penentuan rencana lokasi dan tema program pelaksanaan KKN-Tematik tahun 2023,” kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gumas Richard, Senin (8/5).
Menurut dia, pelaksanaan KKN-Tematik ini sebagai bentuk tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan bersama antara pemkab dan UPR tentang kerja sama pembangunan daerah dan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi, serta perjanjian kerja sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tentang percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
“Kesepakatan bersama itu sebagai landasan para pihak untuk menjadikan UPR sebagai mitra pemkab dalam pembangunan daerah, khususnya sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” terangnya.
Dia menuturkan, kesepakatan kerja sama tersebut bertujuan untuk mempercepat pencapaian target program pencegahan dan penurunan stunting, yaitu penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Gumas pada akhir tahun 2024 di bawah 14 persen.
“Ini juga untuk menjadikan Kabupaten Gumas sebagai laboratorium lapangan bagi seluruh civitas akademika UPR dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi guna mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia mengakui, Bappedalitbang telah melaksanakan kerja sama dengan LPPM UPR kurang lebih dua tahun, yaitu sejak tahun 2021 sampai sekarang. Diharapkan ini terus berlanjut, baik dalam bentuk perjanjian kerja sama di bidang lainnya.
“Untuk mendukung kegiatan dan program tersebut, kami memberikan bantuan dana stimulus kepada kelompok mahasiswa KKN di lokasi khusus (lokus) stunting. Diharapkan bantuan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Yantrio.
Adapun ruang lingkup kerja sama itu mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program penanggulangan stunting, peningkatan pengetahuan remaja mengenai gizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi narkoba, kesehatan reproduksi dan pernikahan dini.
Kemudian, peningkatan pengetahuan ibu mengenai makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrein (TKPM) dan kaitannya dengan pangan lokal, peningkatan kemampuan deteksi stunting dan defisiensi gizi dari aspek penyakit oleh kader kesehatan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
“Pencegahan dan penurunan stunting merupakan suatu hal yang sangat penting karena merupakan bagian dari upaya pencapaian visi misi bupati dan wakil bupati, melalui tiga pendekatan konsep smart unggulan, yaitu smart agro, smart tourism, dan smart human resources,” tandasnya. (okt)

Baca Juga :  Lebih Banyak Terkait Pembangunan Infrastruktur

KUALA KURUN- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN)-Tematik tahun 2023, dan pengabdian kepada masyarakat lainnya oleh civitas akademika dari Universitas Palangka Raya (UPR).
“Rakor ini untuk koordinasi serta penentuan rencana lokasi dan tema program pelaksanaan KKN-Tematik tahun 2023,” kata Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gumas Richard, Senin (8/5).
Menurut dia, pelaksanaan KKN-Tematik ini sebagai bentuk tindak lanjut dari penandatanganan kesepakatan bersama antara pemkab dan UPR tentang kerja sama pembangunan daerah dan penyelenggaraan tri dharma perguruan tinggi, serta perjanjian kerja sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) tentang percepatan pencegahan dan penurunan stunting.
“Kesepakatan bersama itu sebagai landasan para pihak untuk menjadikan UPR sebagai mitra pemkab dalam pembangunan daerah, khususnya sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat,” terangnya.
Dia menuturkan, kesepakatan kerja sama tersebut bertujuan untuk mempercepat pencapaian target program pencegahan dan penurunan stunting, yaitu penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Gumas pada akhir tahun 2024 di bawah 14 persen.
“Ini juga untuk menjadikan Kabupaten Gumas sebagai laboratorium lapangan bagi seluruh civitas akademika UPR dalam melaksanakan tri dharma perguruan tinggi guna mendukung pembangunan dan pengembangan potensi daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia mengakui, Bappedalitbang telah melaksanakan kerja sama dengan LPPM UPR kurang lebih dua tahun, yaitu sejak tahun 2021 sampai sekarang. Diharapkan ini terus berlanjut, baik dalam bentuk perjanjian kerja sama di bidang lainnya.
“Untuk mendukung kegiatan dan program tersebut, kami memberikan bantuan dana stimulus kepada kelompok mahasiswa KKN di lokasi khusus (lokus) stunting. Diharapkan bantuan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya,” ujar Yantrio.
Adapun ruang lingkup kerja sama itu mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program penanggulangan stunting, peningkatan pengetahuan remaja mengenai gizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pola gizi seimbang, tidak merokok dan tidak mengkonsumsi narkoba, kesehatan reproduksi dan pernikahan dini.
Kemudian, peningkatan pengetahuan ibu mengenai makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrein (TKPM) dan kaitannya dengan pangan lokal, peningkatan kemampuan deteksi stunting dan defisiensi gizi dari aspek penyakit oleh kader kesehatan, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
“Pencegahan dan penurunan stunting merupakan suatu hal yang sangat penting karena merupakan bagian dari upaya pencapaian visi misi bupati dan wakil bupati, melalui tiga pendekatan konsep smart unggulan, yaitu smart agro, smart tourism, dan smart human resources,” tandasnya. (okt)

Baca Juga :  Lebih Banyak Terkait Pembangunan Infrastruktur

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/