Senin, November 25, 2024
26.6 C
Palangkaraya

Respons Cepat, DPU Cek Jembatan Upon Batu

KUALA KURUN-Sejumlah warga Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaporkan terjadinya pergeseran tanah dan bangunan retak dekat jembatan gantung di desa itu. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi jembatan.

Menyikapi laporan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas setempat langsung bergerak cepat, dengan meninjau kondisi jembatan gantung yang menjadi ikon desa itu.

“Kabid Bina Marga bersama sejumlah staf sudah ke sana, untuk melihat langsung kondisinya. Dari hasil pantauan, memang bangunan di timbunan jalan dekat jembatan (oprit) mengalami pergeseran dan retak,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunung Mas Baryen, belum lama ini.

Menurut dia, adanya pergeseran tanah timbunan itu menyebabkan terjadinya keretakan di bagian atas bangunan jembatan. Selain itu, tanah yang ada di bagian bawah dinding bangunan penahan tanah (turap) juga mengalami retak.

Baca Juga :  Dharma Wanita Harus Siap Menghadapi Transformasi Digital

“Pergeseran tanah dan keretakan bangunan ini terjadi, karena derasnya arus air Sungai Kahayan yang meluap beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Bambang Jaya menuturkan, pembangunan oprit jembatan gantung di Desa Upon Batu ini bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2021, yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh warga desa setempat.

“Secara struktur, sampai saat ini kondisi jembatan gantung Desa Upon Batu masih aman,” ungkapnya.

KUALA KURUN-Sejumlah warga Desa Upon Batu, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaporkan terjadinya pergeseran tanah dan bangunan retak dekat jembatan gantung di desa itu. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi jembatan.

Menyikapi laporan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gunung Mas setempat langsung bergerak cepat, dengan meninjau kondisi jembatan gantung yang menjadi ikon desa itu.

“Kabid Bina Marga bersama sejumlah staf sudah ke sana, untuk melihat langsung kondisinya. Dari hasil pantauan, memang bangunan di timbunan jalan dekat jembatan (oprit) mengalami pergeseran dan retak,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunung Mas Baryen, belum lama ini.

Menurut dia, adanya pergeseran tanah timbunan itu menyebabkan terjadinya keretakan di bagian atas bangunan jembatan. Selain itu, tanah yang ada di bagian bawah dinding bangunan penahan tanah (turap) juga mengalami retak.

Baca Juga :  Dharma Wanita Harus Siap Menghadapi Transformasi Digital

“Pergeseran tanah dan keretakan bangunan ini terjadi, karena derasnya arus air Sungai Kahayan yang meluap beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Bina Marga Bambang Jaya menuturkan, pembangunan oprit jembatan gantung di Desa Upon Batu ini bersumber dari Dana Desa tahun anggaran 2021, yang pengerjaannya dilakukan secara swadaya oleh warga desa setempat.

“Secara struktur, sampai saat ini kondisi jembatan gantung Desa Upon Batu masih aman,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/