KUALA KAPUAS – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM. Pada kesempatan ini, RSUD menghadirkan narasumber yakni dr. Erny Indrawati bersama Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom., yang mengulas tentang jantung l, Kamis (21/9).
1.Erny yang bertugas sebagai Dokter Umum Madya dan juga sebagai Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan edukasi kesehatan ini bertepatan dengan tema peringatan Hari Jantung Sedunia Tahun 2023 yang diperingati setiap tanggal 29 September. Peringatan ini bertujuan agar masyarakat peduli akan kesehatan jantungnya serta meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dijelaskannya, sekitar 17 juta orang meninggal dunia akibat penyakit jantung, terutama dikarenakan penyakit jantung koroner. Penyakit ini 80% dialami oleh negara-negara yang berpendapatan menengah dan rendah, sehingga penyakit ini menjadi salah satu beban berat bagi negara-negara tersebut.
“Secara garis besar penyakit jantung ada 3 jenis, yang pertama Gagal jantung dimana keluhan utama pasien adalah sesak nafas, mudah lelah, dan bengkak pada kaki, gejala ini timbul secara bertahap, namun ada juga yang muncul secara tiba-tiba. Kedua adalah Jantung koroner keluhan utama pasien adalah nyeri dada kiri yang menjalar ke leher dan lengan kiri. Tetapi beberapa orang mengalami keluhan seperti sakit lambung yaitu nyeri ulu hati. Yang ketiga adalah gangguan Irama Jantung (aritmia jantung) adalah penyakit jantung karena detak jantung yang tidak normal,apakah tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat,” rincinya
Masalah ini dikatakan dr. Erny harus segera diatasi karena bisa berakibat fatal bahkan kematian. Beberapa penyakit yang dapat memicu terjadinya gangguan detak jantung, antara lain tekanan darah tinggi, kencing manis, sleep apnea (tidur mendengkur), konsumsi obat batuk-pilek dan alergi, gangguan kelenjar gondok, gangguan kadar elektrolit.
Selain penyakit-penyakit diatas, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat memicu timbulnya gangguan detak jantung, yaitu kurang tidur, merokok, stress yang berlebihan, konsumsi minuman beralkohol, konsumsi kafein (kopi) berlebihan, konsumsi narkoba. Bila mengalami gangguan detak jantung maka sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk dicari jenis gangguan irama/ detak jantung dan pengobatannya. Deteksi dini gangguan irama/ detak jantung dapat lihat dengan pemeriksaan EKG dan tes treadmill.
“Kunci agar jantung lebih sehat kadar kolesterol total harus selalu dibawah 200 mg%, kadar LDL (kolesterol jahat) harus selalu kurang dari 100 mg%, kadar trigliserida kurang dari 150 mg%, kadar glukosa darah puasa kurang dari 120 mg%, kadar glukosa darah 2 jam setelah makan kurang dari 160 mg%, tekanan darah sebaiknya tidak melebihi 140/90, jangan merokok atau berada dalam lingkungan asap rokok, dapat mengendalikan stress dengan baik, olahraga teratur; secara bertahap dan terukur, kurangi konsumsi garam, konsumsi garam tidak lebih dari 1 sendok the per hari, tidur 7 jam sehari; tidur kurang dari 7 jam dapat meningkatkan kadar hormone stress (kortisol) yang dapat meningkatkan terjadinya aterosklerosis. Agar mudah tidur hindari minuman berkafein (kopi, coklat, teh) setelah makan siang, dan jangan memikirkan “pekerjaan” saat akan tidur,” pungkasnya. (hmskmf)