KASONGAN – Seluruh guru di Kabupaten Katingan diingatkan harus sabar jika menghadapi peserta didik. Apalagi untuk anak ditingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),TK, dan SD. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Katingan Daurwaty Sakariyas, di acara penyerahan bantuan paket peralatan sekolah bagi anak PAUD, TK, dan SD di aula kantor Kecamatan Katingan Hilir, Selasa (6/9).
Sebab ujar Daurwaty, anak yang masih duduk di bangku PAUD, TK, dan SD, banyak memiliki karakter yang bermacam-macam. Sehingga hal ini harus bisa dipahami dan membutuhkan kesabaran bagi tenaga pendidik. “Saya inikan juga guru. Saya kalau ada anak yang ribut, paling saya dekatin. Pasti dia tidak berani ribut lagi. Perlu dilakukan pendekatan dengan baik,” ujarnya.
Jangan sampai tegas istri Bupati Katingan Sakariyas ini, melakukan tindakan kekerasan dengan cara memukul dan sebagainya. Sebab pasti akan menimbulkan masalah bagi guru itu sendiri. “Kalau zaman kita dulu waktu sekolah tidak masalah. Sering dulu guru ada yang membawa mistar dari kayu. Tapi jika zaman sekarang sudah beda. Salah-salah, datang orang tuanya. Bahkan bisa menimbulkan kepada persoalan hukum,” tandasnya.(eri)
KASONGAN – Seluruh guru di Kabupaten Katingan diingatkan harus sabar jika menghadapi peserta didik. Apalagi untuk anak ditingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),TK, dan SD. Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Katingan Daurwaty Sakariyas, di acara penyerahan bantuan paket peralatan sekolah bagi anak PAUD, TK, dan SD di aula kantor Kecamatan Katingan Hilir, Selasa (6/9).
Sebab ujar Daurwaty, anak yang masih duduk di bangku PAUD, TK, dan SD, banyak memiliki karakter yang bermacam-macam. Sehingga hal ini harus bisa dipahami dan membutuhkan kesabaran bagi tenaga pendidik. “Saya inikan juga guru. Saya kalau ada anak yang ribut, paling saya dekatin. Pasti dia tidak berani ribut lagi. Perlu dilakukan pendekatan dengan baik,” ujarnya.
Jangan sampai tegas istri Bupati Katingan Sakariyas ini, melakukan tindakan kekerasan dengan cara memukul dan sebagainya. Sebab pasti akan menimbulkan masalah bagi guru itu sendiri. “Kalau zaman kita dulu waktu sekolah tidak masalah. Sering dulu guru ada yang membawa mistar dari kayu. Tapi jika zaman sekarang sudah beda. Salah-salah, datang orang tuanya. Bahkan bisa menimbulkan kepada persoalan hukum,” tandasnya.(eri)
