KASONGAN-Maraknya aksi bunuh diri di wilayah Kabupaten Katingan dalam dua bulan terakhir ini, mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan. Seluruh masyarakat diingatkan, jangan ada lagi mengambil jalan pintas untuk mengakhiri segala persoalan hidup.
“Jika ada masalah, baik kesehatan, maupun ekonomi sampaikan saja melalui RT maupun pemerintah setempat. Jangan ditutupi. Sebab segala persoalan, pasti ada solusinya,” kata Sekda Kabupaten Katingan Pransang usai memimpin rapat, Rabu (6/4) sore.
Ditegaskan Sekda, mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri atau gantung diri, bukan solusi yang tepat. Secara agama pun jelas, dilarang.
“Itu berdosa. Oleh sebab itulah kita minta kepada tokoh-tokoh agama untuk membantu menyampaikan ini dan memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tegas dia.
Sehingga, lanjut dia, tidak ada lagi fenomena bunuh diri dengan cara apapun di Kabupaten Katingan ini. “Kita sangat prihatin melihat kondisi yang terjadi akhir-akhir ini,” ucapnya.
Menurut Pransang, selama ini memberikan pemahaman tentang larangan untuk mengakhiri hidup dengan cara apapun memang dinilainya kurang dilakukan. Namun terlepas dari itu semua, mulai saat ini semua pihak harus berperan aktif untuk mensosialisasikan hal itu.
Sehingga korban dari aksi bunuh diri ini, tidak semakin bertambah. “Ini perlu peran aktif kita semua. Sekali lagi jika ada masalah, jangan ditutupi. Sampaikan saja melalui pemerintah setempat,” tandasnya. (eri/art/ko)
KASONGAN-Maraknya aksi bunuh diri di wilayah Kabupaten Katingan dalam dua bulan terakhir ini, mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan. Seluruh masyarakat diingatkan, jangan ada lagi mengambil jalan pintas untuk mengakhiri segala persoalan hidup.
“Jika ada masalah, baik kesehatan, maupun ekonomi sampaikan saja melalui RT maupun pemerintah setempat. Jangan ditutupi. Sebab segala persoalan, pasti ada solusinya,” kata Sekda Kabupaten Katingan Pransang usai memimpin rapat, Rabu (6/4) sore.
Ditegaskan Sekda, mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri atau gantung diri, bukan solusi yang tepat. Secara agama pun jelas, dilarang.
“Itu berdosa. Oleh sebab itulah kita minta kepada tokoh-tokoh agama untuk membantu menyampaikan ini dan memberikan pemahaman kepada masyarakat,” tegas dia.
Sehingga, lanjut dia, tidak ada lagi fenomena bunuh diri dengan cara apapun di Kabupaten Katingan ini. “Kita sangat prihatin melihat kondisi yang terjadi akhir-akhir ini,” ucapnya.
Menurut Pransang, selama ini memberikan pemahaman tentang larangan untuk mengakhiri hidup dengan cara apapun memang dinilainya kurang dilakukan. Namun terlepas dari itu semua, mulai saat ini semua pihak harus berperan aktif untuk mensosialisasikan hal itu.
Sehingga korban dari aksi bunuh diri ini, tidak semakin bertambah. “Ini perlu peran aktif kita semua. Sekali lagi jika ada masalah, jangan ditutupi. Sampaikan saja melalui pemerintah setempat,” tandasnya. (eri/art/ko)