Selasa, Mei 6, 2025
29.4 C
Palangkaraya

Anda Mau ke Pasar PPM Sampit? Jangan Lupa Bawa Masker, Ini Alasannya

 

 

SAMPIT–Aroma tak sedap dan genangan air yang kerap muncul di area parkir Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit acap kali menjadi keluhan baik pengunjung maupun pedagang.

Kondisi jalan yang penuh lubang dan genangan air dari limbah pengangkutan ikan membuat pasar tersebut terlihat kumuh.

Salah satu pedagang, Abdi, mengatakan kondisi itu menjadi pemicu kurangnya minat pengunjung di pasar ikan PPM. Ahasil pasar itu cenderung sepi pengunjung.

“Pengunjung jadi malas datang. Karena jalannya rusak, berlubang ditambah bau amis ikan,” ujarnya, Selasa (6/5/2025).

Hal itu menarik perhatian Bupati Kotim Halikinnor. Dalam kunjungannya ke pasar PPM pada Senin (5/5/2025) lalu, ia menilau kondisi pasar tersebut memang perlu pembenahan.

Baca Juga :  Halikin Bantu Rp50 Juta untuk Korban Kebakaran di Kecamatan Kota Besi

Ia merencanakan perbaikan jalan dengan metode scrapping yaitu pengupasan lapisan jalan.

“Jalan itu tidak bisa dilapisi. Harus dikupas dahulu. Karena air dari ikan itu bisa merusak lapisan jalan. Jadi harus di cor dan diaspal,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindah) Kotim, Johny Tangkere, mengatakan struktur dasar jalan tersebut sudah kuat, karena dulu dipakai sebagai dermaga. Tapi lapisan atasnya rusak, sehingha sering tergenang dan menimbulkan bau.

“Perbaikan akan dilakukan dengan mengikis lapisan atas lantai yang rusak, kemudian mengaspalnya kembali agar lebih nyaman dan tidak menimbulkan masalah kebersihan,” sebutnya.

Johny menegaskan bahwa keberadaan pasar PPM sebagai pusat perdagangan utama di Kotim menuntut standar kenyamanan dan kebersihan yang layak.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Paparkan LKPJ 2024 di Hadapan DPRD

“Ini bukan sekadar soal estetika. Kalau pengunjung enggan datang karena area parkirnya jorok dan becek, pedagang juga yang dirugikan,” ujarnya.

Meskipun perencanaan teknis telah dipersiapkan, pelaksanaan proyek perbaikan ini masih menunggu kepastian anggaran.

Pemerintah berharap perbaikan ini bisa meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar sekaligus mendorong aktivitas ekonomi lokal.

“Pasar PPM adalah jantung ekonomi Sampit. Kita ingin orang datang dengan nyaman, tanpa harus menghindari genangan atau menutup hidung karena bau tak sedap,” tutup Johny. (mif)

 

 

SAMPIT–Aroma tak sedap dan genangan air yang kerap muncul di area parkir Pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit acap kali menjadi keluhan baik pengunjung maupun pedagang.

Kondisi jalan yang penuh lubang dan genangan air dari limbah pengangkutan ikan membuat pasar tersebut terlihat kumuh.

Salah satu pedagang, Abdi, mengatakan kondisi itu menjadi pemicu kurangnya minat pengunjung di pasar ikan PPM. Ahasil pasar itu cenderung sepi pengunjung.

“Pengunjung jadi malas datang. Karena jalannya rusak, berlubang ditambah bau amis ikan,” ujarnya, Selasa (6/5/2025).

Hal itu menarik perhatian Bupati Kotim Halikinnor. Dalam kunjungannya ke pasar PPM pada Senin (5/5/2025) lalu, ia menilau kondisi pasar tersebut memang perlu pembenahan.

Baca Juga :  Halikin Bantu Rp50 Juta untuk Korban Kebakaran di Kecamatan Kota Besi

Ia merencanakan perbaikan jalan dengan metode scrapping yaitu pengupasan lapisan jalan.

“Jalan itu tidak bisa dilapisi. Harus dikupas dahulu. Karena air dari ikan itu bisa merusak lapisan jalan. Jadi harus di cor dan diaspal,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskop UKM Perindah) Kotim, Johny Tangkere, mengatakan struktur dasar jalan tersebut sudah kuat, karena dulu dipakai sebagai dermaga. Tapi lapisan atasnya rusak, sehingha sering tergenang dan menimbulkan bau.

“Perbaikan akan dilakukan dengan mengikis lapisan atas lantai yang rusak, kemudian mengaspalnya kembali agar lebih nyaman dan tidak menimbulkan masalah kebersihan,” sebutnya.

Johny menegaskan bahwa keberadaan pasar PPM sebagai pusat perdagangan utama di Kotim menuntut standar kenyamanan dan kebersihan yang layak.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Paparkan LKPJ 2024 di Hadapan DPRD

“Ini bukan sekadar soal estetika. Kalau pengunjung enggan datang karena area parkirnya jorok dan becek, pedagang juga yang dirugikan,” ujarnya.

Meskipun perencanaan teknis telah dipersiapkan, pelaksanaan proyek perbaikan ini masih menunggu kepastian anggaran.

Pemerintah berharap perbaikan ini bisa meningkatkan kunjungan masyarakat ke pasar sekaligus mendorong aktivitas ekonomi lokal.

“Pasar PPM adalah jantung ekonomi Sampit. Kita ingin orang datang dengan nyaman, tanpa harus menghindari genangan atau menutup hidung karena bau tak sedap,” tutup Johny. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/