Minggu, Mei 12, 2024
25 C
Palangkaraya

Lestarikan Bahasa Lokal, Disdik Gelar Pelatihan

SAMPIT-Bahasa lokal, atau bahasa dayak Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) perlu dilestarikan. Pasalnya, tidak banyak masyarakat di daerah ini yang mengerti, bahkan berkomunikasi dengan bahasa asli dayak tersebut.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotim mengadakan kegitan pelatihan bagi para guru untuk mempelajari bahasa dayak Sampit sehingga bisa diajarkan ke peserta didik melalui pelajaran muatan lokal, pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula lantai dua Kantor Bupati, Senin (5/6).

“Kegiatan ini adalah sebagai implementasi model perlindungan bahasa asli daerah yang merupakan program merdeka belajar Kemendikbudristek agar ada generasi penerus yang melestarikan bahasa lokal ini melalui sekolah-sekolah,” kata Pelaksana Tugas (Plt)  Disdik Kotim Muhammad Irfansyah saat membacakan sambutan Bupati Kabupatem Kotim H.Halikinnor.

Baca Juga :  Perketat Dua Pintu Masuk Kotim

Dikatakannya, hal tersebut juga merupakan amanat Undang-Undang kebahasaan baik secara nasional maupun aturan pemerintah daerah yang mengatur tentang penggunaan, pengembangan, pembinaan, serta revitalitas bahasa daerah secara regional di Kabupaten Kotim.

“Bahasa lokal daerah ini akan diajarkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Kotim melalui muatan lokal. Karena ini termasuk dalam amanat undang-undang kebahasaan,” ucap Irfansyah.

Dirinya mengatakan kegiatan tersebut akan ditindak lanjuti dalam bentuk festival bahasa ibu yang akan dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada pada siswa untuk menguasai bahasa dan sastra lokal daerahnya. Sehingga dengan adanya hal itu, akan mencetak siswa dan siswi berprestasi dalam mempraktekan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kreatifitas yang sejalan dengan hal tersebut.

Baca Juga :  Pembangunan Daerah Dimulai dari Desa

“Pemerintah akan memberikan dukungan penuh. Ini agar bahasa lokal kita bisa dilestarikan melalui siswa dan siswi yang bersekolah di Kabupaten Kotim. Dan itu merupakan budaya kita, harus dilestarikan,” sampai Irfansyah. (sli/ans)

SAMPIT-Bahasa lokal, atau bahasa dayak Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) perlu dilestarikan. Pasalnya, tidak banyak masyarakat di daerah ini yang mengerti, bahkan berkomunikasi dengan bahasa asli dayak tersebut.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotim mengadakan kegitan pelatihan bagi para guru untuk mempelajari bahasa dayak Sampit sehingga bisa diajarkan ke peserta didik melalui pelajaran muatan lokal, pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula lantai dua Kantor Bupati, Senin (5/6).

“Kegiatan ini adalah sebagai implementasi model perlindungan bahasa asli daerah yang merupakan program merdeka belajar Kemendikbudristek agar ada generasi penerus yang melestarikan bahasa lokal ini melalui sekolah-sekolah,” kata Pelaksana Tugas (Plt)  Disdik Kotim Muhammad Irfansyah saat membacakan sambutan Bupati Kabupatem Kotim H.Halikinnor.

Baca Juga :  Perketat Dua Pintu Masuk Kotim

Dikatakannya, hal tersebut juga merupakan amanat Undang-Undang kebahasaan baik secara nasional maupun aturan pemerintah daerah yang mengatur tentang penggunaan, pengembangan, pembinaan, serta revitalitas bahasa daerah secara regional di Kabupaten Kotim.

“Bahasa lokal daerah ini akan diajarkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Kotim melalui muatan lokal. Karena ini termasuk dalam amanat undang-undang kebahasaan,” ucap Irfansyah.

Dirinya mengatakan kegiatan tersebut akan ditindak lanjuti dalam bentuk festival bahasa ibu yang akan dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada pada siswa untuk menguasai bahasa dan sastra lokal daerahnya. Sehingga dengan adanya hal itu, akan mencetak siswa dan siswi berprestasi dalam mempraktekan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kreatifitas yang sejalan dengan hal tersebut.

Baca Juga :  Pembangunan Daerah Dimulai dari Desa

“Pemerintah akan memberikan dukungan penuh. Ini agar bahasa lokal kita bisa dilestarikan melalui siswa dan siswi yang bersekolah di Kabupaten Kotim. Dan itu merupakan budaya kita, harus dilestarikan,” sampai Irfansyah. (sli/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/