Rabu, Mei 15, 2024
32.8 C
Palangkaraya

Kotim Masih Kekurangan Guru Bahasa Dayak Sampit

SAMPIT-Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan memasukan mata pelajaran bahasa dayak atau bahasa daerah ke setiap satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Kotim. Hal ini agar bahasa tersebut tetap dapat dilestarikan, tetapi pihaknya masih kekurangan guru untuk mengajarkan bahasa dayak kepada para siswanya.

“Kita masih kekurang guru yang mampu mengajarkan Bahasa Dayak Sampit, dan ini merupakan tantangan bagi Disdik Kabupaten Kotim untuk meningkatkan Sumber daya manusia (SDM) para guru yang mampu berbahasa Sampit,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim, Muhammad Irfansyah, Rabu (7/6).

Menurutnya saat ini masih terbilang kurangnya para guru di sekolah yang pandai berbahasa dayak sampit, karena kebanyakan mereka mengunakan bahasa banjar atau bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari. Sehingga sulit menemukan guru yang pandai berbahasa dayak sampit.

Baca Juga :  Stok Vaksin Terbatas

“Saat ini kita masih sulit untuk menemukan guru yang mampu berbahasa dayak sampit, maka untuk menyiasati hal tersebut, maka kami menggelar pelatihan bagi para guru untuk bisa berbahasa Dayak Sampit sehingga bisa melakukan pembelajaran kepada peserta didiknya,” ujar Irfansyah.

Dirinya mengatakan, bahasa dayak sampit saat  ini sudah jarang dipakai oleh masyarakat di dalam kota sampit, maka pihaknya berupaya untuk memasukan mata pelajaran Bahasa Dayak Sampit ke setiap satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Kotim ini agar bahasanya tetap dapat di lestarikan.

“Kesulitan kita ada pada tenaga pengajar. Kita masih kekurangan guru yang bisa berbahasa Dayak Sampit. Kalau Bahasa Dayak Kalteng kita masih punya gurunya, maka dengan pelatihan guru tersebut merupakan revitalitas bahasa hasil kerjasama Disdik Kabupaten Kotim dengan balai bahasa, maka akan melahirkan tenaga pengajar yang bisa mengajarkan bahasa Dayak Sampit kepada peserta didik nantinya,” ucap Halikin.

Baca Juga :  Wabup: Perlu Soliditas OPD dan Perwakilan Lembaga Masyarakat

Menurutnya ada beberapa sekolah yang akan masukan bahasa Dayak Sampit kedalam mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). “Dengan kegiatan ini diharapkan akan ada dewan guru yang bisa mengajarkan bahasa Sampit  dan dengan kegiatan ini diharapkan akan ada guru yang bisa mengajarkan bahasa Sampit,” ucap Halikin. (hms/ans)

SAMPIT-Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan memasukan mata pelajaran bahasa dayak atau bahasa daerah ke setiap satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Kotim. Hal ini agar bahasa tersebut tetap dapat dilestarikan, tetapi pihaknya masih kekurangan guru untuk mengajarkan bahasa dayak kepada para siswanya.

“Kita masih kekurang guru yang mampu mengajarkan Bahasa Dayak Sampit, dan ini merupakan tantangan bagi Disdik Kabupaten Kotim untuk meningkatkan Sumber daya manusia (SDM) para guru yang mampu berbahasa Sampit,” kata Pelaksana tugas (Plt) Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim, Muhammad Irfansyah, Rabu (7/6).

Menurutnya saat ini masih terbilang kurangnya para guru di sekolah yang pandai berbahasa dayak sampit, karena kebanyakan mereka mengunakan bahasa banjar atau bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari. Sehingga sulit menemukan guru yang pandai berbahasa dayak sampit.

Baca Juga :  Stok Vaksin Terbatas

“Saat ini kita masih sulit untuk menemukan guru yang mampu berbahasa dayak sampit, maka untuk menyiasati hal tersebut, maka kami menggelar pelatihan bagi para guru untuk bisa berbahasa Dayak Sampit sehingga bisa melakukan pembelajaran kepada peserta didiknya,” ujar Irfansyah.

Dirinya mengatakan, bahasa dayak sampit saat  ini sudah jarang dipakai oleh masyarakat di dalam kota sampit, maka pihaknya berupaya untuk memasukan mata pelajaran Bahasa Dayak Sampit ke setiap satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Kotim ini agar bahasanya tetap dapat di lestarikan.

“Kesulitan kita ada pada tenaga pengajar. Kita masih kekurangan guru yang bisa berbahasa Dayak Sampit. Kalau Bahasa Dayak Kalteng kita masih punya gurunya, maka dengan pelatihan guru tersebut merupakan revitalitas bahasa hasil kerjasama Disdik Kabupaten Kotim dengan balai bahasa, maka akan melahirkan tenaga pengajar yang bisa mengajarkan bahasa Dayak Sampit kepada peserta didik nantinya,” ucap Halikin.

Baca Juga :  Wabup: Perlu Soliditas OPD dan Perwakilan Lembaga Masyarakat

Menurutnya ada beberapa sekolah yang akan masukan bahasa Dayak Sampit kedalam mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok). “Dengan kegiatan ini diharapkan akan ada dewan guru yang bisa mengajarkan bahasa Sampit  dan dengan kegiatan ini diharapkan akan ada guru yang bisa mengajarkan bahasa Sampit,” ucap Halikin. (hms/ans)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/