SAMPIT– Beberapa kasus kebakaran di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang diakibatkan oleh korsleting listrik beberapa waktu lalu menyita perhatian pemerintah setempat. Arus pendek listrik yang kerap menghantui masyarakat tersebut harus segera diselesaikan, agar kasus kebakaran rumah atau gedung, tak terjadi lagi.
Terkait hal itu, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kotim, Shalahuddin, minta kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bisa melakukan pemeliharaan jaringan listrik yang sudah tua. Hal itu guna mencegah kebakaran dengan sebab serupa terjadi kembali. “Instalasi listrik yang tua itu rentan konslet. Apalagi jika digigit tikus. Itu yang bisa memicu kebakaran,” ujarnya, Senin (7/10/2024).
Menurut pria yang juga merupakan kepala Dinas PUPR Kalteng itu, bahwa hal ini harus menjadi perhatian serius. Sebab sebagian besar kebakaran di wilayah Kotim terjadi akibat korsleting listrik. Hal yang tidak dapat dihindari itulah yang harus dicegah sedini mungkin. “Korsleting ini memang tidak bisa dihindari. Tapi bisa kita cegah. Jadi sedini mungkin harus kita lakukan,” ungkapnya.
Shalahuddin yang juga merupakan ketua Asprov PSSI Kalteng itu menekankan tentang pentingnya kerja sama antara pemerintah dengan pihak lain dalam menangani kebakaran agar bahaya serupa tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. “Kita harus saling bahu membahu untuk menjaga keselamatan masyarakat kita bersama,” tegasnya.
Shalahuddin meminta agar ada peremajaan jaringan listrik dilakukan dengan harga yang terjangkau. Sehingga hal tersebut tidak menjadi beban bagi masyarakat. “Peremajaan saya minta dengan harga yang mudah. Karena kasihan masyarakat jika mahal, agar tidak jadi beban mereka,” tandasnya. (mif/ens)