Sabtu, Juli 12, 2025
30.6 C
Palangkaraya

SD Negeri di Pelosok Kotim Minim Pendaftar, Ini Penjelasan Kadisdik Kotim

SAMPIT-Tahun ajaran baru membawa antusiasme tersendiri bagi sekolah-sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Meski begitu, tren pendaftar masih didominasi sekolah-sekolah di kawasan perkotaan, sementara sejumlah sekolah di pelosok daerah tercatat minim pendaftar, bahkan ada yang tidak mendapatkan calon murid sama sekali.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kotim, SDN 2 Mentawa Baru (MB) Hulu mencatat pendaftar terbanyak dengan jumlah 100 anak. Disusul SDN 3 MB Hulu dengan 94 pendaftar, SDN 4 MB Hilir 84 pendaftar, SDN 6 MB Hulu 63 pendaftar, dan SDN 7 Baamang Tengah 35 pendaftar.

Sementara itu, beberapa sekolah di wilayah pelosok seperti SDN 1 Tumbang Serawak, SDN 1 Samuda Besar, dan SDN 3 Samuda Besar tidak mendapatkan pendaftar sama sekali.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Apresiasi Polres Kotim Membangun SPPG

Bahkan, SDN 1 Tumbang Bejanai hanya mencatat satu pendaftar dan SDN 3 Mentaya Seberang hanya tiga pendaftar.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah menjelaskan, kondisi ini tidak lepas dari letak geografis dan jumlah penduduk di masing-masing wilayah.

“Kalau di kawasan Kota Sampit, terutama Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang penduduknya padat, wajar jika jumlah pendaftarnya juga banyak. Sebaliknya, di daerah dengan penduduk sedikit, pendaftarnya juga terbatas,” kata Irfansyah, Sabtu (12/7).

Irfansyah menegaskan bahwa saat ini tidak ada lagi istilah sekolah favorit ataupun tidak favorit. Semua sekolah, lanjutnya, memiliki standar yang sama sesuai kebijakan pemerintah.

“Tidak ada lagi sebenarnya istilah sekolah favorit dan tidak favorit. Semua sekolah sama. Hanya saja, kenapa jumlah pendaftarnya berbeda, karena letak sekolah yang berada di pusat kota cenderung lebih diminati,” ujarnya.

Baca Juga :  Catat! Disdik Kotim Tegaskan Penerimaan Murid Baru Tidak Ada Pungutan

Meski demikian, pihaknya tetap mendorong pemerataan layanan pendidikan di seluruh wilayah Kotim, agar anak-anak di pelosok juga mendapatkan hak yang sama untuk mengenyam pendidikan berkualitas. (mif)

SAMPIT-Tahun ajaran baru membawa antusiasme tersendiri bagi sekolah-sekolah dasar (SD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Meski begitu, tren pendaftar masih didominasi sekolah-sekolah di kawasan perkotaan, sementara sejumlah sekolah di pelosok daerah tercatat minim pendaftar, bahkan ada yang tidak mendapatkan calon murid sama sekali.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kotim, SDN 2 Mentawa Baru (MB) Hulu mencatat pendaftar terbanyak dengan jumlah 100 anak. Disusul SDN 3 MB Hulu dengan 94 pendaftar, SDN 4 MB Hilir 84 pendaftar, SDN 6 MB Hulu 63 pendaftar, dan SDN 7 Baamang Tengah 35 pendaftar.

Sementara itu, beberapa sekolah di wilayah pelosok seperti SDN 1 Tumbang Serawak, SDN 1 Samuda Besar, dan SDN 3 Samuda Besar tidak mendapatkan pendaftar sama sekali.

Baca Juga :  Dinas Pendidikan Apresiasi Polres Kotim Membangun SPPG

Bahkan, SDN 1 Tumbang Bejanai hanya mencatat satu pendaftar dan SDN 3 Mentaya Seberang hanya tiga pendaftar.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah menjelaskan, kondisi ini tidak lepas dari letak geografis dan jumlah penduduk di masing-masing wilayah.

“Kalau di kawasan Kota Sampit, terutama Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang penduduknya padat, wajar jika jumlah pendaftarnya juga banyak. Sebaliknya, di daerah dengan penduduk sedikit, pendaftarnya juga terbatas,” kata Irfansyah, Sabtu (12/7).

Irfansyah menegaskan bahwa saat ini tidak ada lagi istilah sekolah favorit ataupun tidak favorit. Semua sekolah, lanjutnya, memiliki standar yang sama sesuai kebijakan pemerintah.

“Tidak ada lagi sebenarnya istilah sekolah favorit dan tidak favorit. Semua sekolah sama. Hanya saja, kenapa jumlah pendaftarnya berbeda, karena letak sekolah yang berada di pusat kota cenderung lebih diminati,” ujarnya.

Baca Juga :  Catat! Disdik Kotim Tegaskan Penerimaan Murid Baru Tidak Ada Pungutan

Meski demikian, pihaknya tetap mendorong pemerataan layanan pendidikan di seluruh wilayah Kotim, agar anak-anak di pelosok juga mendapatkan hak yang sama untuk mengenyam pendidikan berkualitas. (mif)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/