SAMPIT-Ribuan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur tumpah ruah memadati bahu jalan di beberapa jalan protokol di kota Sampit, Minggu (21/8).
Mereka berbondong-bondong datang sejak pagi membawa sanak saudara untuk menyaksikan pawai karnaval pembangunan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI). Ribuan peserta yang dibagi menjadi 319 kelompok menghibur warga sampit dimulai jadi rumah jabatan bupati jalan Ahmad Yani menuju Jalan HM Arsyad, jalan M.T Haryono, jalan Ais Nasution hingga berakhir di taman kota Sampit.
Suara gemuruh Marching Band mulai terdengar sesaat setelah Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor mengibarkan bendera start yang secara resmi melepas peserta pawai pembangunan yang ikut.
Formasi apik anggota Marching Band yang dengan lihai memainkan bendera, hingga langkah tegas para pengibar bendera pusaka (Paskibraka) berhasil memukau ribuan pasang mata para penonton yang sudah 2 tahun tidak menyaksikan acara serupa karena pandemi Covid-19.
Para peserta pawai karnaval kali ini menyuguhkan berbagai macam budaya. Mulai dari budaya lokal, hingga budaya luar daerah Kalimantan Tengah seperti atraksi pencak silat, tarian daerah, hingga Reog Ponorogo.
Peserta yang ikut berasal dari berbagai kala ngan. Mulai dari pelajar, kantor pemerintah dan swasta, hingga masyarakat biasa. Nantinya, peserta yang dinilai menarik dari segi kreativitas akan mendapatkan hadiah.
Tak hanya berjalan kaki, beberapa dari mereka juga menggunakan mobil yang sudah dihias dengan aneka bentuk yang unik untuk menggambarkan instansi yang mereka naungi.
Halikinnor mengaku, puas dengan adanya pawai karnaval tahun ini. Menurutnya, acara tahun ini sangat meriah dibandingkan dengan acara serupa di tahun sebelumnya. Dia juga mengatakan setiap tahunnya pihaknya akan mengadakan kembali acara serupa dengan konsep yang berbeda. Sehingga diharapkan, hal tersebut akan menjadi hiburan yang ditunggu oleh masyarakat Kotim.
“Ini luar biasa, sesuai harapan para peserta menunjukkan inovasi dan kreativitas yang unik dan bagus. Ini mencirikan budaya kearifan lokal kita ”ujarnya, Minggu (21/8).
Dia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu perekonimoan Kabupaten Kotim. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut dapat menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat luar daerah untuk datang. Sehingga hal tersebut dapat berdampak langsung bagi roda perekonomian di Kabupaten Kotim.
“Mudah-mudahan semua kuliner dan penginapan kita terisi karena masyarakat luar daerah datang ke Sampit,” tukasnya.
Melihat antusias masyarakat, pihaknya berencana akan mengadakan festival ethnic yang diselenggarakan di taman kota Sampit untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten akhir tahun nanti.(*/mif/sli/ans/ko)